Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Kampung Budaya Sindang Barang Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.

Abstract

Kampung Budaya Sindang Barang (KBS) merupakan agrowisata budaya pertama di Kabupaten Bogor yang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari dan berdiri sejak tahun 2006 dimana agrowisata ini mampu menarik kunjungan wisatawan dalam jumlah yang cukup banyak. Kegiatan agrowisata ini dinilai mendatangkan keuntungan, namun akhir-akhir ini pengelola menghadapi masalah menurunnya kunjungan wisatawan secara drastis. Hal tersebut akan menimbulkan ancaman keberlanjutan wisata di KBS. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis status keberlanjutan yang dilihat dari lima dimensi (ekonomi, ekologi, sosial budaya, sarana prasarana, dan kelembagaan), (2) Menganalisis kegiatan yang paling menentukan keberlanjutan KBS, (3) Menyusun strategi pengelolaan Agrowisata secara berkelanjutan di KBS. Metode analisis yang digunakan Multidimensional Scaling (MDS) dengan penggunaan aplikasi Rapid Appraisal Tourism (RAP-Tourism) yang akan menghasilkan nilai indeks dan status keberlanjutan serta analisis Monte Carlo untuk mengetahui dan meminimalisir kesalahan dalam proses analisis. Analisis deskriptif digunakan untuk mengukur persepsi wisatawan terhadap kegiatan wisata di KBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan KBS secara multidimensi cukup berkelanjutan (skor 69,35). Dimensi ekonomi (skor 71,58), dimensi ekologi (skor 58,45), dimensi sosial budaya (skor 75,93), dimensi sarana prasarana (skor 72,33), dan dimensi kelembagaan (skor 68,46), kelimanya termasuk cukup berkelanjutan. Kegiatan yang paling menentukan keberlanjutan wisata adalah pemaparan sejarah KBS dan permainan tradisional. Prioritas strategi pengelolaan KBS adalah pada aspek ekologi, yaitu penerapan pemilahan sampah sesuai jenisnya di KBS.