Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114497Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Hardinsyah, Hardinsyah | - |
| dc.contributor.advisor | Dewi, Mira | - |
| dc.contributor.author | Riawan, Agus | - |
| dc.date.accessioned | 2022-09-14T15:39:04Z | - |
| dc.date.available | 2022-09-14T15:39:04Z | - |
| dc.date.issued | 2022 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114497 | - |
| dc.description.abstract | Asupan gizi yang baik dan cukup bagi anak diperlukan untuk menunjang kemampuan belajar dan prestasi di sekolah. Selama periode pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah masih sering ditemui masalah gizi, salah satunya adalah anemia akibat defisiensi besi. Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling banyak ditemukan di masyarakat. Umumnya terdapat dua penyebab terjadinya anemia gizi besi yaitu asupan sumber zat besi yang masih rendah atau bioavailabilitas zat besi yang dikonsumsi tergolong rendah dan kebutuhan zat besi yang meningkat. Langkah awal untuk memperbaiki status gizi anak usia sekolah adalah menentukan kualitas konsumsi dengan cara menghitung asupan zat gizi. Penentuan kualitas konsumsi akan menjadi lebih praktis dan mudah jika dilakukan menggunakan indeks konsumsi pangan, namun masih belum tersedia indeks konsumsi untuk menilai konsumsi makanan khusus pada anak usia sekolah secara tepat dan paraktis. Saat ini sudah berkembang Indeks Gizi Seimbang (IGS) untuk dapat menilai kualitas konsumsi makanan secara praktis di Indonesia namun tidak secara khusus dikembangkan untuk anak usia sekolah. Perlu dikembangkan alternatif indeks konsumsi pangan yang secara khusus untuk menilai kualitas konsumsi dan mampu dijadikan alternatif untuk deteksi dini status anemia pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alternatif indeks konsumsi pangan untuk skrining status anemia anak usia sekolah. Tujuan khusus penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis sebaran masalah anemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada anak sekolah; 2) Menganalisis hubungan antara asupan gizi dengan kadar hemoglobin pada anak usia sekolah; 3) Mengembangkan beberapa alternatif indeks konsumsi pangan untuk skrining status anemia anak sekolah; 4) Menganalisis nilai sensitivitas dan spesifisitas alternatif indeks konsumsi menggunakan Kurva ROC untuk menentukan indeks terpilih. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian yang dilakukan oleh Hardinsyah et al. (2019) berjudul “Uji Klinis Manfaat Susu Sereal terhadap Daya Ingat, Nilai Rapor, Status Vit A dan Anemia Siswa Sekolah Dasar”. Penelitian ini mendapatakan ethical approval dari komisi etik Institut Pertanian Bogor No 242/IT3.KEPMSM-IPB/SK/2019 tahun 2019. Jenis data yang dianalisis, berupa karakteristik subjek (usia dan jenis kelamin), karakteristik sosial ekonomi (pendidikan ayah dan ibu, pendapatan rumah tangga per bulan), dan kadar hemoglobin darah serta data konsumsi menggunakan metode food recall 3 x 24 jam. Data karakteristik subjek dan sosial ekonomi didapat dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner secara terbimbing. Darah subjek diambil pada pagi hari melalui pembuluh vena lengan dalam dan dikumpulkan sebelum kegiatan belajar dimulai. Darah dianalisis di laboratorium, yakni Prodia untuk analisis kadar hemoglobin menggunakan metode non-cyanide hemoglobin. Total subjek dalam penelitian ini berjumlah 500 subjek terdiri dari 241 laki- laki (48,2%) dan 359 subjek perempuan (51,8%). Sebanyak 345 subjek berada pada rentang usia 10-12 tahun (69%), sedangkan pada rentang usia 8-10 tahun terdapat 136 subjek (27,3%) dan 19 subjek berada pada rentang usia 12-14 tahun (3,8%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia lebih besar pada anak perempuan dengan rentang usia 10-12 tahun (67%). Subjek dalam penelitian ini rata-rata berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah dan tingkat pendidikan orang tua yang tergolong rendah. Faktor resiko terkait anemia pada penelitian ini yaitu tingkat pemenuhan vitamin C. Anak dengan tingkat pemenuhan vitamin C yang rendah beresiko 2,2 kali lebih besar untuk terkena anemia. Hasil analisis hubungan antara variabel tingkat pemenuhan zat gizi dengan kadar hemoglobin memperlihatkan bahwa terdapat hubungan signifikan pada variabel tingkat pemenuhan energi (p=0,023), protein hewani (p=0,000), asupan protein hewani (p=0,020), tingkat pemenuhan zat besi (p=0,048) dan vitamin C (p=0,035). Pengembangan alternatif indeks konsumsi pangan dilakukan menggunakan lima dan 10 kelompok pangan dengan tiga tingkat skor (0, 5, 10). Penentuan besar skor didasarkan pada nilai median kelompok pangan dari subjek yang tidak anemia (normal). Indeks konsumsi pangan yang dikembangkan berjumlah 10 alternatif indeks konsumsi, yaitu IK51, IK52, IK53, IK54 dan IK55 yang menggunakan lima kelompok pangan dan IK101, IK102, IK103, IK104, dan IK105 merupakan alternatif indeks yang menggunakan 10 kelompok pangan. Lima kelompok pangan yang dimaksud adalah kelompok beras dan terigu (BT), kelompok daging, ikan dan seafood (DIS), kelompok sayur, buah dan umbi berwarna (SBU), kelompok protein hewani lain (PH) dan kelompok protein nabati (PN). Sepuluh kelompok pangan yang dimaksud adalah kelompok serealia dan olahannya (SE), kelompok umbi berpati dan olahannya (UB), kelompok kacang, biji dan olahannya (KB), kelompok sayuran hijau (SH), kelompok sayur dan buah sumber vitamin A (SBA), kelompok sayur lainnya (SL), kelompok buah lainnya (BL), kelompok daging, unggas, jeoran dan olahannya (DU), kelompok ikan, kerang, udang dan olahannya (IKU) dan kelompok telur, susu dan olahannya (TS). Alternatif indeks IK105 merupakan indeks terpilih dari keseluruhan alternatif indeks yang dikembangkan dalam penelitian ini. Hasil uji sensitivitas (SE) dan spesifisitas (SP) menunjukkan bahwa alternatif indeks IK105 memiliki nilai SE (53,4%) dan SP (52,9%) tertinggi, yang berpotensi digunakan untuk skrining status anemia. | id |
| dc.description.abstract | Sufficient nutritional intake for children is needed to support learning abilities and achievement in school. During the growth period and development of school-age children, nutritional problems are often encountered, one of nutritional problem among school-age children is anemia due to iron deficiency. Iron deficiency anemia is the most common type of anemia found in the community. Generally, there are two causes of iron deficiency anemia, there are low intake of iron sources or low bioavailability of iron consumed and increased iron requirements. The first step to improve the nutritional status of school-age children is to determine food quality consumption by calculating nutrient intake. Determining the food quality consumption will be more practical and easier using a food consumption index. Currently, the Balanced Nutrition Index (IGS) has been developed to be able to practically assess the quality of food consumption in Indonesia but is not specifically developed for school-age children. It is necessary to develop an alternative food consumption index that specifically assesses the quality of consumption and able to predict hemoglobin levels in school-age children. This study aims to develop an alternative food consumption index for anemia status screening of school-age children. The specific objectives of this study are: 1) To analyze the distribution of anemia problems and the factors that influence the prevalence of anemia in school children; 2) Analyzing the relationship between nutritional intake and hemoglobin levels in school-age children; 3) Develop several alternative food consumption indexes for anemia status screening of school children's; 4) Analyzing the sensitivity and specificity of alternative consumption indexes using the ROC Curve to determine the selected index. This study uses secondary data from research conducted by Hardinsyah et al. (2019) entitled "Clinical Trial of the Benefits of Cereal Milk on Memory, Report Values, Vit A Status and Anemia of Elementary School Students". This study received ethical approval from the ethics commission of the Bogor Agricultural University No. 242/IT3.KEPMSM-IPB/SK/2019 2019. The types of data analyzed were in the form of subject characteristics (age and gender), socioeconomic characteristics (father and mother's education, household income per month), and blood hemoglobin levels and consumption data using the 3 x 24 hour food recall method. Subject characteristics and socioeconomic data were obtained by means of guided interviews and filling out questionnaires. The subject's blood was taken in the morning through the deep arm vein and collected before the learning activity began. Blood was analyzed in Prodia for the analysis of hemoglobin levels using the non-cyanide hemoglobin method. The amount of subjects in this study up to 500 subjects consist of 241 male (48,2%) and 359 female subjects (51,8%). Total of 345 subjects were in the age range of 10-12 years (69%), while in the age range of 8-10 years there were 136 subjects (27,3%) and 19 subjects were in the age range of 12-14 years (3,8%). The results showed that the prevalence of anemia was greater in girls with an age range of 10-12 years (67%). The subjects in this study mostly came from families with low incomes and low levels of parental education. The risk factor related to anemia in this study is the level of vitamin C fulfillment. Children with low levels of vitamin C fulfillment have a 2,2 times greater risk of developing anemia. The results of the analysis of the relationship between the level of nutrient fulfillment variables and hemoglobin levels showed that there was a significant relationship in the variables of the level of energy fulfillment (p = 0,023), animal protein (p = 0,000), animal protein intake (p = 0,020), iron fulfillment level (p=0,048) and vitamin C (p=0,035). The development of alternative food consumption index was carried out using five and 10 food groups with three score levels (0, 5, 10). The determination of the score is based on the median value of the food group of subjects who are not anemic (normal). The food consumption index developed is 10 alternative consumption indices, namely IK51, IK52, IK53, IK54 and IK55 using five food groups and IK101, IK102, IK103, IK104, and IK105 are alternative indices that use 10 food groups. The five food groups are rice and wheat flour group (BT), the meat, fish and seafood group (DIS), the vegetable, fruit and colored tubers (SBU), the other animal protein group (PH) and the vegetable protein group (PN). The ten food groups are cereals and their processed groups (SE), starchy tubers and their processed groups (UB), nuts, seeds and processed groups (KB), group of green vegetables (SH), groups of vegetables and fruit sources of vitamin A ( SBA), other vegetable group (SL), other fruit group (BL), group of meat, poultry, offal and their processed products (DU), group of fish, shellfish, shrimp and their products (IKU) and group of eggs, milk and their products (TS) . Alternative index IK105 is a selected index from all alternative indexes developed in this study. The results of the sensitivity (SE) and specificity (SP) test showed that the alternative index IK105 had the value of SE (53,4%) and SP (52,9%) which potentially can be used as a screening tool for simple assesment of anemic status. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Pengembangan Indeks Konsumsi Pangan untuk Skrinning Status Anemia Anak Sekolah Dasar di Cijeruk, Bogor | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Anak Usia Sekolah | id |
| dc.subject.keyword | Anemia | id |
| dc.subject.keyword | Hemoglobin | id |
| dc.subject.keyword | Indeks Konsumsi Pangan | id |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Tesis_Agus Riawan_Cover-Daftar Isi.pdf Restricted Access | Cover | 2.67 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Tesis_Agus Riawan_Full Text.pdf Restricted Access | Full text | 11.45 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Tesis_Agus Riawan_Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.01 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.