Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114207
Title: Strategi Komunikasi Alih Teknologi Pertanian Bioindustri Berbasis Integrasi Sapi dengan Kelapa Sawit di Provinsi Jambi
Authors: Muljono, Pudji
Mulyandari, Retno Sri Hartati
Jayanegara, Anuraga
Idris, Nahri
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Pertanian bioindustri merupakan sistem pertanian yang mengelola dan memanfaatkan secara optimal seluruh sumberdaya hayati, termasuk biomassa atau limbah organik pertanian bagi kesejahteraan masyarakat dalam ekosistem secara harmonis dan berkelanjutan. Sistem pertanian bioindustri memandang pertanian sebagai industri yang memanfaatkan seluruh faktor produksi untuk menghasilkan pangan maupun produk lain seperti bioenergy dengan prinsip bebas limbah dengan menerapkan prinsip mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang. Salah satu sumberdaya pertanian yang masih belum dimanfaatkan secara optimal adalah integrasi antara tanaman dan ternak seperti antara ternak sapi dengan perkebunan kelapa sawit. Integrasi ternak sapi dengan kelapa sawit merupakan salah satu integrasi utama dalam konsep bioindustri di Indonesia. Provinsi Jambi sebagai daerah perkebunan kelapa sawit, sangat potensial untuk pengembangan integrasi antara ternak sapi dengan perkebunan kelapa sawit. Kegiatan pertanian bioindustri berbasis ternak sapi dengan kelapa sawit membutuhkan pengetahuan dan keterampilan petani, yang membutuhkan alih teknologi dari sumber informasi kepada petani. Model dan strategi yang tepat dibutuhkan dalam melakukan komunikasi dengan petani, agar komunikasi berlangsung efektif sesuai dengan kondisi masyarakat, sehingga alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi sapi dengan kelapa sawit dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan : 1) menganalisis pola komunikasi alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi ternak sapi dengan kelapa sawit; 2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan komunikasi alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi antara ternak sapi dengan kelapa sawit; 3) Menganalisis model komunikasi alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi antara ternak sapi dengan kelapa sawit; dan 4) Menyusun langkah-langkah strategis komunikasi dalam rangka alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi antara ternak sapi dengan kelapa sawit Paradigma penelitian adalah paradigma positivisme. Penelitian didesain dengan metode kuantitatif. Untuk memperkuat argumen dan analisis, dilakukan juga analisis kualitatif, dengan demikian penelitian menggunakan metode penelitian campuran (mixed methods). Pengambilan data di lapangan dilakukan melalui survei dengan unit analisis adalah responden di kawasan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi yang terpilih. Desain survei merupakan survei deskriptif explanatory, yang mengombinasikan penelitian yang bersifat deskriptif (descriptive research) dengan penelitian yang bersifat menerangkan (explanatory research). Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2020 sampai Februari 2021. Penelitian berlokasi di enam desa dalam tiga kecamatan di tiga kabupaten dalam Provinsi Jambi yang merupakan kawasan perkebunan kelapa sawit yang petaninya melakukan pola integrasi yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi dan Merangin. Unit analisis adalah responden di kawasan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi yang terpilih. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik penarikan contoh acak kelompok multi tahap (multistage cluster random sampling). Populasi penelitian adalah 512 petani dengan Jumlah sampel 225 orang petani yang melakukan pola integrasi. Analisis inferensial menggunakan analisis Model Persamaan Struktural/Structural Equation Modelling. Usaha pertanian bioindustri berbasis integrasi sapi dengan kelapa sawit pada tingkat petani di wilayah studi dilakukan dengan beberapa cara, yakni : integrasi langsung dengan penggembalaan sapi di kawasan perkebunan kelapa sawit; pemanfaatan lahan di sela perkebunan kelapa sawit untuk pakan ternak dan atau pemanfaatan rumput alam di kawasan perkebunan kelapa sawit; pemanfaatan daun dan pelepah sawit untuk pakan ternak dan campuran kompos; pemanfaatan limbah pabrik untuk pakan ternak dan pupuk; pemanfaatan kotoran ternak dan janjang kosong untuk kompos; dan pemanfaatan kotoran ternak untuk biogas. Keberhasilan alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi sapi dengan kelapa sawit di Provinsi Jambi yang tergambar dari tingkat pengetahuan petani berada pada kategori tinggi, penerapan pertanian bioindustri dan peningkatan pendapatan berkategori sedang. Tingkat Komunikasi konvergensi cenderung tinggi sedangkan tingkat kemitraan masih terkategori rendah. Sumber utama peningkatan penguasaan teknologi petani adalah penyuluh dan local champion dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Keberhasilan komunikasi alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi sapi dengan kelapa sawit dipengaruhi oleh lingkungan petani yakni kegiatan penyuluhan dan aktivitas petani dalam mengikuti kegiatan kelompok. Karakteristik inovasi yakni kemudahan mencoba dan mengamati hasil berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan nilai tambah petani pada pertanian bioindustri yakni peningkatan penguasaan teknologi dan keberhasilan penerapan teknologi. Keberhasilan komunikasi pertanian bioindustri yakni komunikasi konvergensi dan tingkat kemitraan sangat menentukan peningkatan nilai tambah petani dalam hal peningkatan penguasaan teknologi dan keberhasilan penerapan teknologi bioindustri. Model komunikasi alih teknologi pertanian bioindustri yang efektif bisa dibangun dengan memperhatikan karakteristik inovasi, kegiatan penyuluhan, peningkatan peran penyuluh dan local champions, peningkatan aktivitas petani, pemberdayaan kelompok tani, komunikasi yang konvergens, dan kemitraan yang strategis dan sinergis. Strategi komunikasi yang efektif untuk alih teknologi pertanian bioindustri berbasis integrasi sapi dengan kelapa sawit perlu dilakukan dengan strategi pemberdayaan penyuluh dan local champion, peningkatan kegiatan penyuluhan di lapangan, penciptaan kelembagaan kelompok tani yang kuat, serta penciptaan teknologi yang memiliki karakteristik inovasi yang sesuai dengan petani, khususnya kemudahan mencoba inovasi dan memanfaatkan hasil teknologi. Faktor akses media seperti internet dan media sosial adalah faktor pendukung untuk memperlancar komunikasi dan mempercepat sampainya informasi. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah upaya menciptakan komunikasi yang konvergens dan membangun kemitraan yang strategis dan sinergis dengan stakeholder pertanian bioindustri.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114207
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover1.08 MBAdobe PDFView/Open
Disertasi Perbaikan setelah Sidprom-Nahri Idris-KMP- Untuk Jilid.pdf
  Restricted Access
Fullteks14.41 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran561.98 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.