Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114139
Title: Interaksi Spasial Antar Pelabuhan untuk Penentuan Program Prioritas Pengembangan Pelabuhan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh
Authors: Solihin, Iin
Mustaruddin
Fazri, Kurniawan
Issue Date: 29-Aug-2022
Publisher: IPB University
Abstract: Kondisi pelabuhan perikanan saat ini yang terjadi di Aceh selatan adalah terdapat pelabuhan yang memiliki tingkat operasional rendah namun memiliki ketercukupan fasilitas, disisi lain terdapat pelabuhan perikanan yang memiliki tingkat operasional tinggi namun tidak didukung oleh ketersediaan fasilitas yang mencukupi. Pada akhirnya terjadi kelebihan/kekurangan fasilitas dan produksi. Interaksi spasial pelabuhan perikanan diharapkan permasalahan pelabuhan perikanan tidak operasional, kelebihan atau kekurangan pasokan ikan dan rendahnya nilai produksi perikanan dapat diatasi. Hal tersebut akan menciptakan keterpaduan pelabuhan perikanan secara regional dalam menjalankan fungsi dan perannya, baik pelabuhan berperan sebagai penyedia produk primer atau pelabuhan yang berperan menjalankan fasilitasi pemasaran secara regional. Lokasi penelitian berada pada lima pelabuhan perikanan yang ada di Kabupaten Aceh Selatan yakni PPP Labuhanhaji, PPI Meukek, PPI Sawang, PPI Lhok Pawoh dan PPI Lhok Bengkuang. Tujuan penelitian adalah 1) identifikasi Fasilitas pelabuhan perikanan, 2) identifikasi aktivitas operasional pelabuhan perikanan, dan 3) analisis pola interaksi spasial dan program prioritas pengembangan pelabuhan perikanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Studi Kasus. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif komparatif terhadap tujuan pertama, kedua dan ketiga pada bagian pola interaksi spasial pelabuhan perikanan. Kemudian metode analisis Structural Equation Modelling dilakukan pada tujuan ketiga bagian penentuan program prioritas pengembangan pelabuhan perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase rata-rata ketersediaan fasilitas dasar berada pada 58,2%. Hal ini menunjukkan bahwa belum ada pelabuhan perikanan mampu berperan sebagai penyedia produk primer. Aktivitas operasional terdiri dari praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Berikut merupakan hasil akumulasi dari lima pelabuhan perikanan. Kebutuhan bbm 343.860 liter/bulan, air bersih 339.800 liter/bulan dan es balok 20.800 batang/bulan. Volume produksi yang didaratkan pada tahun 2019 sebesar 20.546,38 ton. Jumlah pedagang ikan 346 orang dan pengolah ikan 72 unit. Hasil analisis structural equation modelling menunjukkan bahwa hasil analisis dapat digunakan sebagai program prioritas pengembangan atau pembangunan infrastruktur dan pengelolaan pelabuhan perikanan. hal ini dikarenakan telah memenuhi kriteria goodness of fit. Kriteria yang dipakai adalah Chi-square, probability, CMIN/DF, RSMEA, GFI, AGFI, TLI dan CFI. Konstruk yang digunakan adalah Kebijakan Pemerintah, aktivitas praproduksi, aktivitas produksi, aktivitas pascaproduksi dan konektivitas. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan kelima konstruk saling berpengaruh. Sehingga setiap perubahan akan berpengaruh terhadap antar konstruk.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114139
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C451180151_Kurniawan Fazri.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.