Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114135
Title: Analisis Keberlanjutan Pembangunan Kota Depok, Jawa Barat.
Authors: Pravitasari, Andrea Emma
Panuju, Dyah Retno
Nadella, Waode Ghien
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Kota Depok merupakan bagian dari Kawasan Metropolitan Jabodetabek yang mengalami ekspansi perkotaan dan tekanan migrasi penduduk yang cukup tinggi. Namun dalam dekade terakhir terjadi ketidakseimbangan kinerja pembangunan, dimana pembangunan dalam dimensi ekonomi dan sosial cenderung lebih baik dibandingkan kinerja pembangunan dalam dimensi lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan fasilitas ekonomi dan fasilitas pelayanan publik, namun di sisi lain terjadi penurunan kualitas lingkungan. Capaian kinerja pembangunan berkelanjutan Kota Depok dapat diukur pada unit analisis mikro (di tingkat kelurahan), yaitu dengan penghitungan Indeks Keberlanjutan Lokal (IKL). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Depok dari bulan Januari 2021 hingga Desember 2021 menggunakan data potensi desa Kota Depok tahun 2018, Dokumen Kecamatan Dalam Angka Kota Depok Tahun 2018, serta peta administrasi Kota Depok. Nilai IKL dianalisis dengan metode factor analysis (FA) menggunakan Statistica 7.0 dan selanjutnya dilakukan pemetaan distribusi spasialnya berdasarkan wilayah administrasi menggunakan ArcGIS. Analisis Asosiasi Spasial nilai IKL untuk masing-masing dimensi dianalisis menggunakan Indeks Moran Global dan LISA (Local Indicator of Spatial Autocorrelation) menggunakan GeoDa, dan tipologi wilayah dianalisis dengan teknik analisis cluster menggunakan Statistica 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IKL ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan IKL sosial dan IKL lingkungan. Pola distribusi IKL sosial, ekonomi, dan lingkungan sebagai indikator keberlanjutan lokal tergolong acak (random). Nilai indeks Moran Global untuk dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan secara berturut-turut adalah 0.209, 0.229, dan 0.202 yang menunjukkan adanya autokorelasi positif yang menggambarkan pola spasial mengelompok. Hasil analisis cluster menunjukkan bahwa sebanyak 63% kelurahan masuk kedalam Cluster 1 (memiliki nilai dimensi sosial tergolong sangat rendah, dimensi ekonomi dan lingkangan tergolong sedang), sebanyak 24% kelurahan masuk kedalam Cluster 2 (memiliki nilai dimensi ekonomi tergolong tinggi, dimensi sosial dan lingkungan tergolong rendah), dan sebanyak 13% kelurahan masuk kedalam Cluster 3 (memiliki nilai dimensi sosial tergolong tinggi, dimensi ekonomi dan lingkungan tergolong sedang) dari total jumlah kelurahan yang ada di Kota Depok. Untuk selanjutnya, hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh pemerinta Kota Depok sebagai rekomendasi dalam menyusun kebijakan, rencana, dan/atau program dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan di masing masing kelurahan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114135
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
01 Watermark_Halaman Awal - SKRIPSI - (A14170083) WAODE GHIEN NADELLA.pdf
  Restricted Access
Cover316.63 kBAdobe PDFView/Open
02 Watermark_Fullteks - SKRIPSI - (A14170083) WAODE GHIEN NADELLA.pdf
  Restricted Access
Fullteks883.44 kBAdobe PDFView/Open
03 Watermark_Lampiran - SKRIPSI - (A14170083) WAODE GHIEN NADELLA.pdf
  Restricted Access
Lampiran303.45 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.