Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113877
Title: Model Pengembangan Talenta Unggul dalam Rangka Mempersiapkan Pemimpin di Era Perubahan
Authors: Maarif, M. Syamsul
Sukmawati, Anggraini
Affandi, M. Joko
Aditya warman, Muhamad
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Persaingan bisnis global di era perubahan menuntut para Pemimpin organisasi modern untuk memastikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) bertalenta sebagai hal yang mendesak dan penting bagi organisasi yang ingin bertahan dalam persaingan di masa depan. Organisasi saat ini menghadapi kendala yang serius atas sulitnya memperoleh talenta unggul, karena tidak mampu mengantisipasi kelangkaan dan ketersediaan talenta unggul lebih dini. Padahal talenta unggul sangat dibutuhkan untuk dapat mempersiapkan kebutuhan rencana bisnis masa depan yang dinamis, cepat berubah serta tidak pasti. Penelitian bertujuan untuk menganalisis efektivitas sumber-sumber utama pengembangan talenta unggul, membangun model konseptual pengembangan talenta unggul, menganalisis kebijakan strategis talenta unggul yang mendorong keadilan organisasi serta menformulasikan model adopsi pengembangan talenta unggul. Tujuan tersebut dicapai melalui tahapan penelitian dengan studi literature dan analisis situasional untuk mengidentifikasi kendala, merumuskan model rancang bangun yang tepat, melalui kebijakan strategis pengembangan talenta unggul dan menentukan langkah kebijakan alternatif yang dapat direkomendasikan untuk mendorong pengembangan talenta unggul yang efektif dan berkelanjutan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan survei pakar dan wawancara ahli di bidangnya (expert) dan memiliki pengalaman atau pengetahuan tentang talenta unggul, jaminan sosial dan sumber daya manusia. Data tersebut dianalisis melalui serangkaian pendekatan system yakni soft system methodology (SSM), hard system yakni Fuzzy analytical hierarchy process (FAHP), dan Fuzzy Interpretative structural model (FISM) untuk memberikan telaah dan kajian lengkap mengenai objek yang diteliti. Berdasarkan analisis situasional karyawan BPJS Ketenagakerjaan yang milenial mencapai 67% dari 5820 karyawan di tahun 2022. Ini potensi yang sangat besar untuk mengembangan dan mencetak talenta unggul di masa depan. Dengan dana kelolaan mencapai Rp. 553,50 trilyun di akhir tahun 31 Desember 2021, menunjukkan badan hukum publik BPJS Ketenagakerjaan organisasi yang mengelola dana cash terbesar di Indonesia. Menjadi penting bagi organisasi ini untuk mempersiapkan talenta unggulnya guna mengawal strategi inisiatifnya di masa depan. Hasil analisis dalam penelitian ini mengembangkan sumber-sumber efektivitas pengembangan talenta. Mengacu kepada program pengembangan talenta dalam rangka melakukan percepatan atas kesiapan dan ketersediaan talenta unggul sebagai pemimpin organisasi di era perubahan meliputi; program rotasi dan mutasi secara terencana, kepastian pengembangan karir, kesiapan pengembangan organisasi, seleksi yang tersentralisasi, penempatan dan penugasan dalam rangka job enrichment dan job enlargement, serta program pelatihan yang sejalan dengan kebijakan strategis organisasi jangka panjang. Job rotation merupakan program pengembangan yang paling efektif dalam mengembangkan talenta unggul. Hasil analisis Soft System Methodology (SSM) menunjukkan terdapat faktor dan aktor yang mempengaruhi pengembangan talenta unggul. Faktor eksternal adalah era perubahan yang menuntut iklim usaha yang volatility, uncertainity, complexity, dan ambiguity (VUCA) sebagai situasi atau kondisi lingkungan bisnis yang tengah mengalami gejolak atau volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, serta ambiguitas. Faktor internal terkait pengembangan talenta unggul, khususnya mengenai kebijakan strategis, sumber utama, kesenjangan kebijakan, kelangkaan dan ketidaktersediaan talenta serta ketidakpastian sistem pengembangan talenta menjadi faktor penentu keberhasilan dalam membangun model kebijakan pengembangan talenta yang efektif dan berkelanjutan. Hasil analisis Fuzzy AHP adalah faktor yang mempengaruhi kebijakan strategis, kerangka model konseptual, formulasi model adopsi praktis, serta ketersediaan talenta dan minat. Manajemen BPJS Ketenagakerjaan berperan sebagai yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan strategis, Kemnaker sebagai regulator dan fasilitator yang mendistribusi regulasi, Talenta unggul itu sendiri sebagai pelaku utama dalam mendorong inisiatif strategis organisasi mencapai tujuan, dan Pemberi Kerja sebagai mitra strategis dalam mendorong keberlanjutan badan hukum publik jaminan sosial. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) yang melakukan monitoring dan evaluasi atas kebijakan jaminan sosial nasional, Akademisi sebagai penyedia konsep, teori dan pembelajaran, Pakar Jaminan Sosial yang memberikan perspektif program yang berkelanjutan, serta Praktisi Jaminan sosial yang memberikan masukan praktis dan pengalaman dalam implementasi yang terbaik. Hasil analisis Fuzzy ISM adalah sektor masyarakat yang terpengaruh oleh program pengembangan talenta unggul adalah para talenta unggul itu sendiri, kebutuhan dari program untuk mengembangkan potensi dirinya sebagai calon pemimpin, kendala utama adalah kesadaran pemimpin terhadap pentingnya pengembangan talenta unggul, perubahan yang dimungkinkan adalah mempercepat kesiapan talenta unggul, tujuan dari program adalah ketersediaan talenta unggul menjadi pemimpin masa depan. Tolok ukur untuk menilai tujuan tercapai adalah rasio keberhasilan talenta unggul menduduki posisi strategis. Aktivitas yang dibutuhkan adalah menyusun standar soft competency bagi talenta unggul, ukuran aktivitas untuk mengevaluasi hasil adalah tingkat keterlaksanaan program pengembangan talenta unggul dan BPJS Ketenagakerjaan adalah lembaga yang terlibat dalam pengembangan talenta unggul.
The competition for digital global in era of change requires the leaders of modern organizations to ensure the development of talented human resources as an urgent and important thing for organizations that want to survive in the future. Organizations today face serious obstacles over the difficulty of acquiring superior talents, because they are unable to anticipate the scarcity and availability of superior talents early. Though superior talents are needed to be able to prepare for the needs of a dynamic, fast-changing and uncertain future business plan. Research aims to analyze the effectiveness of key sources of superior talent development, build conceptual models of superior talent development, and analyze superior talent policy strategies that encourage organizational justice and formulating a model of adoption of superior talent development. This goal is achieved through the research stages with literature studies and situational analysis to identify obstacles, formulate appropriate design models, through policy strategies. Develop superior talent and determine alternative policy steps that can be recommended to encourage effective and sustainable development of superior talent. Research is carried out with an expert survey approach and expert interviews in their fields (experts) and have experience or knowledge of talent management, social security and human resources. The data is analyzed through a series of system approaches, namely soft system methodology (SSM), hard system namely fuzzy analytical hierarchy process (FAHP), and Fuzzy Interpretative structural model (FISM) to provide study and study. Complete about the object being studied. Based on situational analysis of BPJS Employment employees, millennials reached 67% of 5820 employees in 2022. This shows the enormous potential to develop and produce superior talents in the future, with managed funds reaching Rp. 553.50 trillion at the end of December 31, 2021. This shows the public legal entity BPJS Employment organization that manages the largest cash funds in Indonesia. It becomes important for this organization to prepare its superior talents to oversee its initiative strategy in the future. The results of the analysis in this study develop the effectiveness of talent development resources. Referring to the talent development program in order to accelerate the readiness and availability of superior talents as organizational leaders in the era of change, including; a planned and planned rotation program, ensuring career development, organizational development readiness, centralized selection, placement and assignment in the context of job enrichment and job expansion, as well as training programs that are in line with organizational policy strategies. Job rotation is the most effective development program in developing superior talent. The results of the Soft System Methodology (SSM) analysis show that there are factors and actors that influence the development of superior talents. External is an era of change that demands business climate factors of volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) as a situation or condition of the business environment that is experiencing turmoil or volatility, uncertainty, complexity, and vii ambiguity. Internal factors related to the development of superior talent, particularly regarding strategic policies, key sources, including policies, scarcity and unavailability of talent and the uncertainty of the talent development system are critical success factors in building an effective and sustainable talent development policy model. Fuzzy AHP analysis results are factors that affect policy strategies, conceptual model frameworks, practical adoption model formulations, and the availability of talent and interests. In addition, there are actors who play a role in the model of developing superior talents. BPJS Employment Management acts as a responsible in strategic decision making, the Ministry of Labor as a regulator and facilitator who distributes regulations, superior talents themselves as the main actors in driving the organization's strategic initiatives to achieve the goals and the Employer as a strategic partner in encouraging the sustainability of the public law entity of social security. National Social Security Council (DJSN) which monitors and evaluates national social security policies, Academics as providers of concepts, theory and learning, Social Security Experts who provide an ongoing program perspective, as well as Social Security Practitioners who provide practical input and experience in the best implementation. The results of Fuzzy ISM analysis are that the sectors of society affected by the superior talent development program are the superior talents themselves, the need of the program to develop its potential as a Prospective leaders, the main obstacle is the leader's awareness of the importance of developing superior talents, the possible change is to accelerate the readiness of superior talents, the goal of Program is the availability of superior talents to become future leaders. The benchmark for assessing achievable goals is the success ratio of superior talents occupying strategic positions. The activity needed is to compile soft competency standards for superior talents, the measure of activity to evaluate results is the level of implementation of superior talent development programs and BPJS Employment is an institution involved in the development of superior talents.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113877
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover,Lembar Pernyataan,Abstrak,Lembar Pengesahan,Prakata, dan Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover1.27 MBAdobe PDFView/Open
Kl6190055_Muhamad Aditya Warnan.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.03 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran3.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.