Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113775
Title: Analisis Circular Economy Pengelolaan Sampah Organik Menggunakan Maggot Black Soldier Fly (BSF) di Kabupaten Tangerang
Other Titles: Circular Economy Analysis of Organic Waste Management using Black Soldier Fly (BSF) Maggot in Tangerang Regency
Authors: Bahtiar, Rizal
Kamelia, Kamelia
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Permasalahan sampah organik dapat diselesaikan dengan menerapkan prinsip circular economy yaitu dalam bentuk pengelolaan sampah menggunakan Maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot Black Soldier Fly (BSF) mampu mengurai sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan dalam kegiatan penanaman atau pertanian. Hasil dari maggot yang telah dewasa dapat digunakan sebagai pakan dalam usaha peternakan maupun perikanan karena mengandung protein yang tinggi. Sehingga tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi jumlah penyerapan sampah organik dengan adanya usaha budidaya Maggot BSF, (2) Menganalisis kelayakan finansial usaha budidaya Maggot di unit usaha Budidaya Maggot BSF Balaraja dan Budidaya Maggot BSF Tunas, (3) Menganalisis efisiensi usaha di bidang peternakan dan perikanan melalui sistem circular economy dalam penggunaan pakan Maggot BSF. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis kelayakan finansial, dan analisis efisisensi usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah penyerapan sampah dari adanya kegiatan usaha budidaya Maggot BSF sebesar 430,7 ton/thn, dengan jumlah total kebutuhan luas lahan untuk budidaya maggot yang seharusnya seluas 137.855 m2 . Hasil kelayakan finansial usaha menunjukan bahwa unit usaha Budidaya Maggot BSF Tunas memiliki nilai NPV dan Net B/C terbesar pada penggunaan tingkat bunga deposito (2,75%) masing-masing yaitu Rp 507.383.418 dan Rp 2,81 dengan nilai IRR dan PP sama pada penggunaan tingkat bunga berbeda masing-masing yaitu 34% dan selama 3 tahun 6 bulan. Pada unit usaha Budidaya Maggot BSF Balaraja nilai NPV dan Net B/C terbesar pada penggunaan tingkat bunga deposito (2,75%) masing-masing yaitu Rp 1.174.136.549 dan Rp 4,89 dengan nilai IRR dan PP sama pada penggunaan tingkat bunga berbeda yaitu 61% dan selama 2 tahun 5 bulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua unit usaha tersebut layak dijalankan secara finansial. Efisiensi usaha menunjukan bahwa kegiatan usaha perikanan dan peternakan yang terintegrasi ke budidaya maggot lebih efisien pada pengeluaran biaya pakan komersial yang digunakan serta memberikan keuntungan yang lebih besar dalam usahanya.
The concern of organic waste can be solved by applying the circular economy principle in waste management using the Maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot Black Soldier Fly (BSF) can decompose organic waste into compost used in planting or agricultural activities. The results of mature maggots can be used as feed in livestock and fisheries because they contain high protein. So the purpose of this study are: (1) Identifying the amount of organic waste absorption with the BSF Maggot cultivation business, (2) Analyzing the financial feasibility of Maggot cultivation in the Balaraja BSF Maggot Cultivation business unit and BSF Tunas Maggot Cultivation, (3) Analyzing business efficiency in livestock and fisheries sector through a circular economy system in the use of BSF Maggot feed. The research methods used are quantitative descriptive, financial feasibility, and business efficiency. The results showed that the amount of waste absorption from BSF maggot cultivation was 430.7 tons/year, with the total required land area for maggot cultivation which should have been 137,855 m2. The results of the financial feasibility of the business show that the BSF Tunas Maggot Cultivation business unit has the largest NPV and Net B/C values on the use of the deposit interest rate (2.75%), which is Rp. 507,383,418 and Rp. 2.81, respectively, with IRR and PP values. The same on the use of different interest rates, respectively 34% and for 3 years 6 months. In the Balaraja BSF Maggot Cultivation business unit, the largest NPV and Net B/C values used the deposit interest rate (2.75%), which was Rp. 1,174,136,549 and Rp. 4.89, respectively, with the same IRR and PP values on using different interest rates of 61% and for 2 years 5 months. So it can be concluded that the two business units are financially feasible. Business efficiency shows that fishery and livestock business activities integrated into maggot cultivation are more efficient in spending the cost of commercial feed and providing greater profits in their business.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113775
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pernyataan, Abstrak, Lembar Pengesahan, Prakata dan Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover1.36 MBAdobe PDFView/Open
H44180047_Kamelia.pdf
  Restricted Access
Fullteks6.36 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.