Kajian Desain Healing Garden di Taman RSUD Ahmad Yani untuk Meningkatkan Kesehatan Psikologis Tenaga Kesehatan, Pasien, dan Pengunjung

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menyebar sangat cepat di Indonesia dan menyebabkan penyakit fisik yang serius. Efek samping dari kemunculan virus ini adalah penyakit psikologis sebagai dampak terisolasinya masyarakat dari lingkungan sosial. Melonjaknya masyarakat yang terjangkit virus ini, membuat rumah sakit rujukan Covid-19 seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani yang masih sangat sedikit jumlahnya cepat penuh dan mengalami keterbatasan sumber daya. Merencanakan sebuah healing garden yang sesuai pada masa pandemi Covid-19 di lingkungan RSUD Ahmad Yani dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah maupun pihak pengelola rumah sakit sebagai upaya meningkatkan kesehatan psikologis bagi tenaga kesehatan, pasien, maupun pengunjung di lingkungan rumah sakit. Healing garden dapat menjadi sarana terapi psikologis bagi penggunanya. Selain itu, healing garden ini tidak hanya bisa digunakan pada saat pandemi saja, namun dapat digunakan setiap saat.

Penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi desain healing garden di RSUD Ahmad Yani berdasarkan persepsi dan preferensi, mengetahui kondisi psikologis saat pre-test dan post-test, mengetahui pentingnya keberadaan healing garden sebagai media terapi psikologis, dan menganalisis pengaruh terapi healing garden terhadap kondisi psikologis tenaga kesehatan, pasien, dan keluarga pasien. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa studi lapang, penyebaran kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri atas dua jenis, yaitu instrumen psikologis, dan instrumen persepsi dan preferensi terkait healing garden. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif (crosstabulation), analisis spasial, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji Wilcoxon. Tahapan penelitian meliputi tahap persiapan hingga interpretasi hasil uji Wilcoxon, sedangkan tahapan desain meliputi tahap inventarisasi hingga rekomendasi desain.

Keberadaan healing garden di area rumah sakit dinilai penting karena dapat berfungsi sebagai area relaksasi dan media terapi psikologis penggunanya, baik saat pandemi Covid-19 maupun saat tidak terjadi pandemi. Healing garden dapat bermanfaat secara maksimal jika terletak menyebar di sekitar area rumah sakit. Healing garden yang didesain dengan pendekatan biofilik dan berorientasi terhadap lingkungan secara signifikan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kondisi psikologis individu. Kondisi psikologis ini meliputi kecemasan, stres, depresi, dan insomnia. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, dapat disimpulkan bahwa healing garden secara signifikan dapat meningkatkan kondisi psikologis responden (Asymp. Sig < 0,05).

Elemen yang paling efektif dalam meningkatkan psikologis individu adalah keragaman tanaman, penggunanaan material dan warna alam, serta keragaman ruang. Berdasarkan hasil penayangan vitual healing garden, didapatkan hasil bahwa individu lebih menyukai taman F, A, C, dan G. hal ini dikarenakan taman-taman tersebut menggunakan elemen-elemen alam, terdapat positive distraction, dan terdapat banyak vegetasi. Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu belum mempertimbangkan bias yang ditimbulkan oleh device dan jarak mata antara individu dengan layar pada saat penayangan virtual terapi.

The Covid-19 pandemic spread quickly in Indonesia, causing severe physical illness. As a result of society's impact on the social environment, the emergence of this virus has resulted in psychological disease. The growing number of people infected with this virus has forced the Covid-19 referral hospital, the Ahmad Yani Regional General Hospital (RSUD) Ahmad Yani, to close. Planning a healing garden appropriate for the Covid-19 pandemic in the Ahmad Yani Hospital environment can be considered by the local government and hospital management to improve the psychological health of health workers, patients, and visitors in the hospital environment. The healing garden can provide users with psychological therapy. Furthermore, this healing garden can be used anytime, not during a pandemic.

The purpose of this study is to provide recommendations for the design of the healing garden at Ahmad Yani Hospital based on perceptions and preferences, to know the psychological conditions during the pre-test and post-test, to know the significance of the healing garden as a medium for psychological therapy, and to analyze the effect of healing garden therapy on the psychological condition of health workers, patients, and patient's families. Field studies, questionnaires, interviews, and literature reviews were used in the research. Two research instruments were used: psychological instruments, perception instruments, and preferences related to the healing garden. The descriptive analysis (crosstabulation), spatial analysis, validity test, reliability test, and Wilcoxon Sign Ranks Test were used to analyze the data. The preparation stage for interpreting the Wilcoxon Sign Ranks Test results is included in the research stages, while the design stage includes the inventory stage to design recommendations.

A healing garden in the hospital area is considered necessary because it can serve as a relaxation area and a medium for psychological therapy for users during the Covid-19 pandemic and when there is no pandemic. Healing gardens are most effective when they are spread out throughout the hospital. Healing gardens designed with a biophilic approach and environmentally oriented can significantly improve an individual's psychological condition. These psychological conditions are examples of anxiety, stress, depression, and insomnia. Based on the Wilcoxon test results, it can be concluded that the healing garden can significantly improve the psychological condition of the respondents (Asymp Sig. < 0,05).

The most effective elements in improving individual psychology are the diversity of plants, the use of natural materials and colors, and the diversity of space. Based on the results of the visual healing garden, it was found that individuals prefer gardens F, A, C, and G. This is because these gardens use natural elements, there is a positive distraction, and there is much vegetation. This study has limitations, namely that it has not considered the bias caused by the device and the eye distance between the individual and the screen during virtual therapy screenings.