Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113514
Title: Evaluasi Corn Steep Powder sebagai Bahan Baku Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Authors: Suprayudi, Muhammad Agus
Jusadi, Dedi
Alimuddin
Ekasari, Julie
Hermawan, Dodi
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Berkembangnya budidaya ikan nila menyebabkan meningkatnya permintaan pakan, bahan baku dan harga pakan. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk mencari sumber bahan baku alternatif yang murah untuk mengurangi biaya produksi ikan. Salah satu alternatif sumber protein nabati yang dapat digunakan adalah by‒product dari industri pengolahan jagung yaitu corn steep powder (CSP). Namun sampai saat ini belum ditemukan informasi mengenai penggunaan CSP sebagai bahan baku di dalam pakan ikan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi pengunaan CSP sebagai sumber protein nabati pada ikan nila. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengevaluasi kandungan nutrien pada CSP dan kinerja kecernaan pada ikan nila yang diberi pakan CSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSP mengandung protein 40,27%, lemak 0,82%, serat kasar 0,30%, asam laktat 26,10%, potassium 4,86%, phosphor 3,15%, magnesium 2,21% dan indeks asam amino essensial 0,90. CSP tidak mengandung aflatoksin dan asam fitat, tetapi mengandung saponin 0,92 mg g-1 dan tannin 0,03 mg g-1. Peningkatan dosis CSP secara signifikan menurunkan pH pakan dan pH lambung (P<0,05). Sampai tingkat CSP20, pH usus yang diberi perlakuan lebih tinggi dari kontrol (P<0,05). Pemberian CSP pada pakan tidak mempengaruhi aktivitas enzim amilase dan kimotripsin. Sampai tingkat CSP20, aktivitas enzim lipase, protease, tripsin dan pepsin lebih tinggi dari kontrol (P<0,05). Pemberian CSP meningkatkan nilai kecernaan total, kecernaan bahan, kecernaan protein, kecernaan lemak dan kecernaan energi. Penelitian tahap kedua bertujuan mengevaluasi perendaman CSP dengan Ca(OH)2 terhadap kinerja kecernaan ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dosis Ca(OH)2 menurunkan kadar asam laktat CSP. Peningkatan dosis Ca(OH)2 secara signifikan meningkatkan pH pakan dan pH lambung (P<0,05). Pemberian Ca(OH)2 dalam perendaman CSP tidak mempengaruhi aktivitas enzim kimotripsin (P>0,05). Pemberian Ca(OH)2 secara signifikan menurunkan aktivitas enzim amilase, protease, tripsin, pepsin dan rasio tripsin/kimotripsin (P<0,05). Pemberian Ca(OH)2 secara signifikan menurunkan kecernaan total, kecernaan protein, kecernaan lemak dan kecernaan energi (P<0,05). Penelitian tahap ketiga bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan CSP sebagai sumber protein nabati dalam pakan terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan inklusi CSP dalam pakan ikan hingga CSP150 secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah, kolesterol total dan trigliserida dalam darah (P<0,05). Kadar aspartat transferase (AST) dan alanine transferase (ALT) juga mengalami penurunan pada ikan yang diberi pakan CSP dengan kadar terendah ditunjukkan oleh perlakuan CSP150. Inklusi CSP pada pakan tidak mempengaruhi profil hematologi ikan kecuali hemoglobin dan aktivitas fagositik, yang umumnya lebih tinggi daripada kontrol. Inklusi CSP pada pakan juga menghasilkan tingkat glikogen hati, tinggi vili dan luas vili yang lebih tinggi (P<0,05). Sampai tingkat CSP150, retensi protein dan retensi lipid lebih tinggi dari kontrol (P<0,05). Tingkat ekspresi relatif mRNA IGF-I juga dipengaruhi oleh tingkat CSP dalam pakan, di mana peningkatan ekspresi yang signifikan diamati pada pemberian CSP dalam pakan pada 3 jam setelah makan. Kinerja pertumbuhan dan rasio konversi pakan meningkat pada ikan yang diberi pakan sampai CSP150. Penggantian bungkil kedelai secara total pada perlakuan CSP300, menyebabkan penurunan pertumbuhan dan retensi nutrien. Penelitian tahap keempat bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi asam amino triptofan dalam pakan yang mengandung CSP terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila. Suplementasi triptofan dalam pakan hingga perlakuan TRP2 secara signifikan menurunkan kadar protein total, glukosa, trigliserida dan low density lipoprotein (LDL) serta meningkatkan high density lipoprotein (HDL) dalam darah (P<0,05). Suplementasi triptofan tidak mempengaruhi kadar ALT dan tetapi secara signifikan menurunkan kadar AST. Kadar AST pada ikan yang diberi pakan perlakuan lebih rendah dari pakan kontrol. Suplementasi triptofan pada pakan tidak mempengaruhi profil hematologi ikan kecuali hemoglobin dan aktivitas fagositik. Kadar hemoglobin ikan yang diberi pakan perlakuan umumnya lebih tinggi daripada kontrol, sedangkan untuk aktivitas fagositik meningkat sampai perlakuan TRP2. Kadar glikogen hati dan glikogen otot pada ikan yang diberi perlakuan lebih tinggi dari kontrol (P<0,05). Kadar malondialdehida (MDA) dan superoxside dismutase (SOD) pada ikan yang diberi perlakuan lebih rendah dari kontrol (P<0,05). Sampai tingkat TRP2, glutathione peroxidase (GPx) lebih tinggi dari kontrol (P<0,05). Suplementasi triptofan pada pakan juga menghasilkan tinggi vili dan luas vili yang lebih tinggi (P<0,05). Tingkat ekspresi relatif mRNA IGF-I juga dipengaruhi oleh tingkat suplementasi triptofan dalam pakan, dengan peningkatan ekspresi yang signifikan diamati pada pemberian triptofan dalam pakan pada 3 jam setelah pemberian pakan. Komposisi asam amino esensial pada daging ikan yang diberi perlakuan triptofan lebih tinggi dari kontrol. Sampai tingkat TRP2, retensi protein dan retensi lipid lebih tinggi dari kontrol (P<0,05). Kinerja pertumbuhan dan rasio konversi pakan meningkat pada ikan yang diberi pakan yang mengandung triftopan hingga 2 g kg-1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CSP dapat digunakan sebagai sumber protein nabati untuk bahan baku pakan ikan nila. CSP dapat digunakan pada tingkat inklusi 20% untuk meningkatkan kinerja kecernaan. CSP dapat dimanfaatkan langsung sebagai bahan baku pakan tanpa perendaman dengan Ca(OH)2. Penambahan CSP dalam pakan hingga tingkat inklusi 50% dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan dan dosis sebesar 135,18 g kg-1 pakan merupakan dosis optimal untuk meningkatkan laju pertumbuhan harian ikan nila. Suplementasi triptofan dalam pakan sebesar 2 g kg-1 dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan dan dosis 1,76 g kg-1 pakan merupakan dosis optimal untuk meningkatkan kinerja laju pertumbuhan harian ikan nila.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113514
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Disertasi Dodi Hermawan 120822.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.