Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113180
Title: Analisis Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Pada Tingkat Kecamatan di Kabupaten Bogor
Other Titles: Analysis of the Development of Superior Food Crop Commodities at Subdistrict Level in Bogor Regency
Authors: Falatehan, A. Faroby
Raswatie, Fitria Dewi
Pradita, Rindiyani Mayang
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Kabupaten Bogor memiliki potensi dalam pengembangan subsektor tanaman pangan yang berperan besar terhadap perekonomian dan ketahanan pangan daerah. Penurunan luas lahan pertanian menjadi masalah yang dihadapi dalam pengembangan subsektor tersebut sehingga dibutuhkan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan melalui pengembangan komoditas unggulan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi komoditas unggulan tanaman pangan pada tingkat kecamatan di Kabupaten Bogor; (2) Menganalisis tingkat spesialisasi dan lokalisasi dari komoditas unggulan tanaman pangan; (3) Menganalisis prioritas pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan pada tingkat kecamatan; dan (4) Menganalisis upaya pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain metode analisis deskriptif, location quotient (LQ), kuosien spesialisasi, dan kuosien lokalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas tanaman pangan dengan wilayah basis terbanyak di Kabupaten Bogor adalah padi sawah, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, dan talas. Tidak ada spesialisasi dan pemusatan komoditas unggulan tanaman pangan pada tingkat kecamatan. Semua komoditas tanaman pangan menjadi komoditas yang diprioritaskan untuk dikembangkan pada tingkat kecamatan. Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan dinas terkait telah melaksanakan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Tanaman Pangan yang terdiri dari kegiatan pengelolaan produksi hingga pengolahan dan pemasaran produk hasil pertanian tanaman pangan.
Bogor Regency has potential in the development of the food crop subsector, which has a major role in the regional economy and food security. The decrease in the area of agricultural land is a problem faced in the development of this subsector, so efforts are needed to optimize land use through the development of superior commodities. This study aims to (1) identify the superior commodities of food crops at the subdistrict level in Bogor Regency; (2) analyze the level of specialization and localization of superior food crop commodities; (3) analyze the priority of developing superior food crop commodities at the subdistrict level; and (4) analyze efforts to develop superior food crop commodities by the Regional Government of Bogor Regency. The methods used in this study include descriptive analysis methods, location quotient (LQ), specialization quotient, and localization quotient. The results showed that the food crop commodities with the largest base area in Bogor Regency are lowland rice, peanuts, sweet potatoes, cassava, and taro. There is no specialization and centralization of superior food crop commodities at the subdistrict level. All food crop commodities are prioritized to be developed at the subdistrict level. The Regional Government of Bogor Regency and related agencies have implemented the Program to Increase Production, Productivity, and Added Value of Food Crops, which consists of activities from production management to processing and marketing of food crop agricultural products.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113180
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover443.11 kBAdobe PDFView/Open
H44170078_Rindiyani Mayang Pradita.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.03 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran352.58 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.