Kecernaan dan Fermentabilitas Ruminal In Vitro pada Ransum Sapi Perah Berbasis NFC Asal Gaplek dan Kedelai Terproteksi Formaldehid

Abstract

Rasio Rumen Degradable Protein (RDP) dan Rumen Undrgradable Protein (RUP) yang ideal diketahui mampu meningkatkan produktivitas ternak sapi perah. Kedelai merupakan salah satu bahan pakan konsentrat yang memiliki kandungan protein kasar tinggi dan asam amino yang lengkap, namum karena sifatnya yang mudah terdegradasi dalam rumen dibutuhkan upaya untuk memproteksi protein pada kedelai, salah satunya dengan penambahan formaldehid. Ketersediaan energi juga harus diperhatikan untuk digunakan dalam proses sintesis protein mikroba. Mineral sulfur dibutuhkan untuk mensintesis asam amino bersulfur seperti metionin dan sistein. Penelitian bertujuan mengevaluasi tingkat kecernaan dan fermentabilitas ransum yang menggunakan komponen Non-Fiber Carbohydrates (NFC) asal gaplek dan kedelai terproteksi menggunakan formaldehid 1% secara in vitro menggunakan metode Tilley dan Terry (1963). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, pengelompokkan berdasarkan waktu pengambilan cairan rumen dijadikan sebagai ulangan. Data dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) dan uji kontras ortogonal menggunakan aplikasi SPSS versi 25. Hasil evaluasi ransum secara in vitro menunjukkan bahwa penambahan NFC asal gaplek, kedelai terproteksi formaldehid, dan suplementasi sulfur dalam ransum tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap fermentabilitas rumen in vitro. Kecernaan bahan kering dan bahan organik meningkat (P<0,05) pada ransum yang ditambahkan NFC asal gaplek.

An ideal ratio of Rumen Degradable Protein (RDP) and Rumen Undegradable Protein (RUP) is known to increase the productivity of dairy cattle. Soybean contains high crude protein and complete amino acid, besides that most of the protein components in soybeans degraded quickly in rumen so we need to protect the protein. Energy availability is required to support the microbial protein synthesis process. Sulfur also needed to synthesize sulfuric amino acids like methionine and cysteine. This study aimed to evaluate the digestibility and fermentability of dairy cattle ration with the addition of Non-Fiber Carbohydrates (NFC) sources from cassava meals and protected soybeans by formaldehyde using Tilley and Terry’s (1963) in vitro method. The experimental design was a randomized block design with 5 treatments and 4 repeats, grouping based on the rumen fluid collection time. Data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) and contrast’s multiple range test using the SPSS 25th version. The result of the in vitro rations evaluations showed that the addition of NFC, protected soybean, and sulfur supplementation in rations had no significant effect (P>0.05) on rumen fermentability. Dry matter digestibility and organic matter digestibility increased (P<0.05) in the ration that was added with NFC from cassava meals.