Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112963
Title: Diversitas dan Kelimpahan Larva dan Yuwana Ikan sebagai Dasar Pengelolaan Perikanan Amfidromus di Lima Estuari Sukabumi
Other Titles: Diversity and Abundance of Fish Larvae and Juveniles as the Basis for Management of Amphidromous Fisheries in the Five Estuaries of Sukabumi
Authors: Simanjuntak, Charles P.H.
Silistiono
Baihaqi, Faqih
Issue Date: 28-Jul-2022
Publisher: IPB University
Citation: Baihaqi F. 2022. Diversitas dan kelimpahan larva dan yuwana ikan sebagai dasar pengelolaan perikanan amfidromus di lima estuari sukabumi [thesis]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
Abstract: Amfidromus merupakan bagian kelompok ikan diadromus yang hidup dalam dua tipe lingkungan perairan yang berbeda yakni perairan tawar dan perairan laut. Ikan amfidromus menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di perairan tawar untuk tumbuh dan memijah. Telur ikan amfidromus ditempelkan di bebatuan dan larva yang baru ditetaskan terhanyutkan oleh arus sungai ke laut. Proses pemangsaan pertama kali larva ikan amfidromus berlangsung di perairan laut untuk tumbuh dan berkembang. Anak ikan amfidromus yang telah memiliki perkembangan tubuh dan kemampuan renang yang cukup baik akan melakukan migrasi ke perairan tawar melalui wilayah estuari. Proses perpindahan anak ikan amfidromus kemudian disusul dengan proses rekrutmen ini menjadi penentu keberlanjutan dan eksistensi populasi ikan amfidromus. Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah administrasi yang memiliki produksi perikanan tangkap anak ikan amfidromus yang cukup tinggi. Penangkapan anak ikan amfidromus dilakukan secara masif dan merupakan tradisi rutin yang dikenal dengan nama nyalawean. Penangkapan umumnya dilakukan pada sekitar tanggal 25 Hijriah di beberapa wilayah estuari pada saat proses rekrutmen berlangsung. Tingginya tingkat pemanfaatan anak ikan amfidromus di wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat belum didukung dengan bentuk pengelolaan yang relevan karena adanya keterbatasan data. Hingga kini, pendataan hasil perikanan tangkap di wilayah estuari, Kabupaten Sukabumi baru terfokus pada anak ikan sidat atau glass eels sebagai komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) menganalisis diversitas anak ikan amfidromus berdasarkan pendekatan identifikasi morfologis dan molekuler, (2) menganalisis dinamika kelimpahan, komposisi, dan pola rekrutmen dari anak ikan amfidromus, dan (3) menganalisis pengaruh dari beberapa parameter fisik-kimiawi perairan serta tipe substrat yang berbeda terhadap kelimpahan anak ikan amfidromus. Hasil dari penelitian ini akan menjadi dasar pengelolaan perikanan amfidromus di Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan di lima wilayah estuari besar yang terdapat di Kabupaten Sukabumi, yaitu Cisolok, Cimaja, Citepus, Cimandiri, dan Cikaso. Sebanyak dua stasiun pengambilan contoh ditetapkan pada setiap estuari, mewakili wilayah muara sungai dan di dalam sungai yang masih dipengaruhi oleh air laut. Anak ikan amfidromus dikumpulkan dengan bantuan alat tangkap sirib segi empat ukuran 150 x 150 cm2 dengan ukuran mata jaring 0,2-0,48 mm. Pengumpulan anak ikan amfidromus dilakukan selama satu tahun mewakili keseluruhan musim yakni sejak Desember 2020 hingga Desember 2021 pada waktu siang dan malam hari. Sebanyak 20 spesies anak ikan amfidromus yang berasal dari 12 genera dan 3 famili berhasil teridentifikasi melalui pendekatan morfologis dan molekuler. Genus Sicyopterus memiliki kekayaan spesies, kelimpahan, distribusi, dan komposisi tertinggi dari keseluruhan anak ikan amfidromus yang ditemukan di lima wilayah estuari. Sebanyak 3 dari 20 spesies yang ada yaitu Pseudogobiopsis sp., Giuris margaritacea, dan Butis butis hanya ditemukan di Estuari Cisolok dan tidak ditemukan di keempat estuari lainnya. Terdapat perbedaan kelimpahan anak ikan amfidromus yang signifikan secara spasial di lima wilayah estuari (p<0,01), namun tidak terdapat perbedaan secara temporal dari keseluruhan bulan (p>0,01). Anak ikan amfidromus lebih melimpah pada Estuari Cisolok dan Cimaja yang memiliki substrat berbatu, dibandingkan dengan tiga estuari lainnya yang memiliki substrat berpasir halus. Sebagian besar anak ikan amfidromus ditemukan melakukan rekrutmen sepanjang tahun ke wilayah perairan estuari. Proses rekrutmen cenderung dilakukan pada siang hari dibandingkan dengan malam hari (p<0,01). Dinamika pasang air laut merupakan parameter lingkungan perairan yang membantu proses rekrutmen anak ikan amfidromus ke wilayah perairan tawar melalui wilayah estuari. Adapun pola arus laut menentukan persebaran setiap spesies anak ikan amfidromus di lima wilayah estuari. Tingginya kelimpahan dan diversitas anak ikan amfidromus di lima wilayah estuari Sukabumi menunjukkan perlu upaya pengelolaan untuk menjaga keanekaragaman hayati ikan amfidromus yang telah ada. Penelitian ini merekomendasikan tiga langkah pengelolaan perikanan amfidromus yang dapat diterapkan di wilayah Kabupaten Sukabumi yaitu (1) menjalankan bentuk pengelolaan berbasis budaya lokal dengan menetapkan tanggal 24-26 Hijriah sebagai waktu penangkapan yang diperbolehkan, (2) menetapkan estuari Cisolok dan Cikaso sebagai wilayah reservat ditinjau dari kekayaan spesies tertinggi dan adanya spesies unik yang hanya ditemukan di wilayah tersebut, (3) menerapkan upaya domestikasi yang mendukung pengembangan budidaya perikanan amfidromus sebagai bentuk konservasi di luar habitat aslinya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112963
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover606.95 kBAdobe PDFView/Open
Faqih Baihaqi_C2501201004_SDP.pdf
  Restricted Access
Fullteks3.46 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran554.92 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.