Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112905| Title: | Implikasi Perubahan Intensitas Penebangan Terhadap Kelestarian Tegakan Merbau Di Iuphhk-Ha Pt. Wijaya Sentosa, Provinsi Papua Barat LAPORAN PENELITIAN |
| Authors: | Tiryana, Tatang Rusolono, Teddy Muhdin |
| Issue Date: | Apr-2022 |
| Publisher: | FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN IPB dan PT. WIJAYA SENTOSA |
| Abstract: | Tercapainya kelestarian produksi kayu merbau (Instia bijuga) merupakan salah satu tujuan pengelolaan hutan produksi di IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa (PTWS), Provinsi Papua Barat. Kelestarian produksi kayu dapat dicapai apabila tingkat penebangan tegakan tidak melebihi kemampuan pertumbuhan dan regenerasi tegakannya. Oleh karena itu, Intensitas Penebangan (IP) yang optimal perlu ditetapkan sebelum melakukan penebangan pada suatu blok Rencana Kerja Tahunan (RKT). Sampai saat ini, PTWS menerapkan IP 64% untuk penebangan tegakan merbau pada suatu blok RKT. Namun untuk blok RKT 2021–2022, PTWS berencana untuk meningkatkan IP menjadi 70%. Penerapan IP 70% tersebut perlu dikaji lebih lanjut implikasinya terhadap kelestarian hasil kayu dan stok tegakan setelah penebangan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi peningkatan IP terhadap kelestarian tegakan merbau dan merekomendasikan strategi-strategi pengelolaan tegakan merbau yang perlu dilakukan oleh PTWS. Kajian ini mensimulasikan dinamika tegakan pada blok RKT 2021–2022 dengan menggunakan model dinamika berbasis matriks transisi dari hasil kajian sebelumnya (Rusolono et al., 2019). Data hasil Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP), data Petak Ukur Permanen (PUP), dan data hasil analisis vegetasi (Anveg) dianalisis untuk menyusun struktur tegakan merbau sebagai input utama model dinamika tegakan. Adapun proporsi komponen-komponen dinamika tegakan (ingrowth, upgrowth, mortality) dalam model dinamika tersebut diasumsikan sama dengan kondisi areal bekas tebangan pada PUP Petak AV35. Simulasi dilakukan dengan menggunakan IP 64% dan 70%, limit diameter penebangan 50 cm, rotasi 30 tahun, dan dua skenario laju ingrowth: 0.33 pohon/ha/3 tahun (skenario I1) dan 1 pohon/ha/3 tahun (skenario I2). Hasil simulasi dianalisis lebih lanjut untuk menilai kelestarian tegakan merbau dalam hal ketersediaan tegakan layak tebang (50-up cm), ketersediaan tegakan regenerasi (diameter 10–49 cm), dan hasil penebangan (jumlah pohon dan volume kayu) dalam jangka waktu 120 tahun (4 rotasi). dst ... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112905 |
| Appears in Collections: | Research Report |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| IPB_Laporan_Penelitian_Intensitas_Penebangan_Merbau_April-2022.pdf | Laporan Penelitian | 761.69 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.