Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112756
Title: Daya Saing Ekspor Produk Kelapa Indonesia dan Determinan yang Memengaruhinya di Negara Tujuan
Authors: Pambudy, Rachmat
Winandi, Ratna
Andhika, Ismuhar
Issue Date: Jul-2022
Publisher: IPB University
Abstract: Sebelum komoditi kelapa sawit menjadi primadona sektor perkebunan seperti saat ini, kelapa sangat berperan besar sebagai sumber pendapatan serta sering dimanfaatkan untuk sumber pelengkap makanan dan berbagai aktivitas lainnya bagi masyarakat sehingga kelapa menjadi komoditi yang strategis pada masanya. Namun pada saat ini, komoditi kelapa berada pada peringkat ke-4 sebagai penyumbang devisa setelah kelapa sawit, karet, dan kakao. Indonesia merupakan negara produsen kelapa terbesar terbesar di dunia. Tingginya produksi kelapa yang dihasilkan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara eksportir produk kelapa, namun potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia yang mana ekspor produk kelapa dunia masih di dominasi oleh negara produsen lainnya. Produk kelapa Indonesia sudah berhasil menjangkau ke berbagai negara terutama di pasar Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Namun, trend ekspor produk kelapa tersebut mengalami penurunan nilai ekspor hingga saat ini. Sebagai salah satu komoditi strategis, produk kelapa memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini membahas daya saing ekspor tiga produk unggulan kelapa Indonesia yaitu kelapa parut/kering, Crude Coconut Oil (CCO), dan Virgin Coconut Oil (VCO). Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui posisi daya saing ketiga produk kelapa Indonesia di negara tujuan ekspor dengan menggunkan metode Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA) dan Export Product Dynamic (EPD), 2) mengidentifikasi faktor yang memengaruhi daya saing ketiga produk kelapa Indonesia di negara tujuan yang dilakukan dengan metode regresi data panel statis. Ekspor produk kelapa kering/parut, Virgin Coconut Oil (VCO), Crude Coconut Oil (CCO) Indonesia memiliki daya secara komparatif di setiap negara tujuan. Produk kelapa Indonesia berdaya saing lebih tinggi secara komparatif dibanding Filipina di negara Inggris (kelapa parut/kering), di negara Korea dan China (VCO), serta Malaysia dan Ukraina (CCO). Posisi daya saing produk kelapa Indonesia di negara Rusia dan Thailand (kelapa parut/kering); Mesir (VCO); dan Thailand (CCO) berstatus rising star. Status posisi falling star terjadi pada daya saing produk Indonesia di negara Singapura, Jerman, Belanda, Brazil, dan Inggris (kelapa kering/parut); Singapura (VCO); dan Ukraina (CCO). Sementara ekspor produk kelapa Indonesia ke negara China (kelapa parut/kering); Korea, China, dan USA (VCO); China dan USA (CCO) mengalami posisi pasar lost opportunity. Sedangkan ekspor produk kelapa Indonesia ke negara Malaysia dan Belanda (CCO); Rusia, Belanda, dan Malaysia (CCO) mengalami retreat. Negara tujuan ekspor produk kelapa Indonesia yang mempunyai daya saing secara komparatif dan kompetitif dapat ditingkatkan dan dipertahankan pangsa pasarnya di negara Rusia, Thailand, Jerman, Inggris, Belanda, dan Brazil pada produk kelapa parut/kering, di negara Mesir dan Singapura pada produk VCO, serta di negara Thailand pada produk CCO. Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap daya saing ekspor produk kelapa parut/kering Indonesia adalah volume ekspor kelapa parut/kering Indonesia, GDP perkapita Indonesia, GDP perkapita negara tujuan ekspor, nilai tukar rupiah terhadap LCU, harga ekspor, dan inflasi negara tujuan. Pada variabel GDP per kapita Indonesia, GDP Per kapita negara tujuan ekspor, volume ekspor VCO Indonesia, dan nilai tukar rupiah terhadap LCU berpengaruh signifikan terhadap daya saing ekspor VCO, sedangkan inflasi negara tujuan tidak berpengaruh signifikan. Pada model CCO, semua variabel berpengaruh signifikan terhadap daya saing ekspor yaitu volume ekspor CCO Indonesia, GDP per kapita Indonesia, harga ekspor, dan Inflasi negara tujuan. Implikasi kebijakan untuk meningkatkan daya saing ekspor produk kelapa Indonesia di negara tujuan adalah Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk kelapa VCO dan CCO karena kedua produk tersebut memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar dunia dibanding negara pesaing Filipina. Pangsa ekspor Indonesia dapat ditingkatkan pada negara tujuan Singapura, Brazil, Inggris, dan Uni Eropa, Sementara, daya saing perlu ditingkatkan karena permintaan yang tinggi dari negara tujuan terutama China, Korea, dan USA. Jika daya saing tidak ditingkatkan maka Indonesia akan kehilangan pangsa pasar di negara tujuan ekspor. Kerja sama bilateral antar pemerintah melalui diplomasi, peneliti, dan pelaku usaha perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing produk kelapa dari hulu hingga hilirnya. Harga ekspor yang berpengaruh positif menunjukkan bahwa negara tujuan mementingkan kualitas (mutu) dari produk kelapa, sehingga pemerintah dan pelaku usaha harus memperhatikan kualitas (mutu) produk kelapa kering/parut dan CCO melalui peningkatan balai riset dan penelitian. Kestabilan nilai tukar rupiah terhadap negara tujuan khususnya perlu dijaga oleh pemerintah dan Bank Indonesia, hal tersebut agar nilai rupiah tidak terdepresiasi dan menghindari terjadinya defisit neraca perdagangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112756
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Watermark_Halaman Awal - TESIS - (H351180141) ISMUHAR ANDHIKA.pdf
  Restricted Access
Cover506.32 kBAdobe PDFView/Open
Watermark - TESIS - (H351180141) ISMUHAR ANDHIKA.pdf
  Restricted Access
Full Text1.09 MBAdobe PDFView/Open
Watermark_Lampiran - TESIS - (H351180141) ISMUHAR ANDHIKA.pdf
  Restricted Access
Lampiran322.57 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.