Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112448
Title: Biflavonoid dari Daun Araucaria hunsteinii K. Schum Indonesia dan Bioaktivitasnya sebagai Antikanker terhadap Sel Lestari MCF-7 dan HeLa
Other Titles: Biflavonoids from the leaves of Indonesian Araucaria hunsteinii K. Schum and The Bioactivity as Anticancer of MCF-7 and HeLa cell lines
Authors: Sugita, Purwantiningsih
Dianhar, Hanhan
Suparto, Irma Herawati
Agusta, Dhea Demitri
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Biflavonoid merupakan dimer dari flavonoid yang berikatan secara C-C atau C-O-C. Metabolit sekunder ini dilaporkan berpotensi sebagai antikanker dan beberapa aktivitas lain, seperti antioksidan, antiproliferatif, antiradikal, antibakteri, antifungi, antiinsomnia, analgesik, antiinflamasi, antitumor, antidiabetes, dan antivirus. Metabolit sekunder ini dapat ditemukan pada sembilan dari 19 spesies genus Araucaria yang berasal dari famili Araucariaceae. Tumbuhan Araucaria bukan merupakan tumbuhan endemik Indonesia, tetapi beberapa spesies dari tumbuhan ini ditemukan di Indonesia, seperti A. columnaris (Frost. f.) Hookf, A. hunsteinii K. Schum, dan A. cunninghamii yang tumbuh di Kebun Raya Bogor, serta A. bidwilli, A. cunninghamii, A. heterophylla, dan A. columnaris yang tumbuh di Kebun Raya Cibodas. Penelitian sebelumnya terhadap tumbuhan A. hunsteinii K. Schum telah berhasil mengisolasi dua bilfavonoid dari bagian daunnya, yaitu 4',7,7''-tri-O-metilkupresuflavon (1) dan 4''',7,7''-tri-O-metilagathisflavon (2), namun belum diujikan aktivitasnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengisolasi biflavonoid lainnya dari daun A. hunsteinii dan menguji aktivitasnya terhadap inhibisi sel kanker MCF-7 dan HeLa. Fraksi aseton dari ekstrak aseton daun A. husnteinii yang telah dipisahkan dari klorofil dan tanin, dimurnikan dengan kromatografi kolom gravitasi (KKG) Sephadex LH-20, KKG silika gel dan kromatografi lapis tipis preparatif. Fraksinasi dengan teknik kromatografi dilakukan dengan berbagai perbandingan eluen CH2Cl2:MeOH dan CH2Cl2:EtOH, selanjutnya tahap pemurnian dengan eluen CHCl3:MeOH (100:1) diperoleh lima senyawa biflavonoid. Selanjutnya ke lima senyawa dikarakterisasi dengan metode spektroskopi inframerah, ultraviolet-sinar tampak, massa, dan resonans magnetik inti 1D dan 2D, serta diuji aktivitas inhibisinya terhadap sel lestari MCF-7 (ATCC HTB 22) dan sel HeLa (ATCC CCL 2) dengan menggunakan metode kolorimetri menggunakan reagen 3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromida (MTT). Lima biflavonoid hasil isolasi diidentifikasi sebagai 4''',7-di-O-metilkupresuflavon (3), 4',4''',7,7''-tetra-O-metilkupresuflavon (4), 4',4'''-di-O-metilamentoflavon (5), 7-O-metilkupresuflavon (6), dan 7,7''-di-O-metilagathisflavon (7). Senyawa 3 – 7 baru pertama kali ditemukan pada spesies ini. Senyawa 3 merupakan senyawa yang baru pertama kali diisolasi, sedangkan senyawa 5 hanya ditemukan pada genus Araucaria, sehingga senyawa ini merupakan senyawa penciri dari genus tersebut. Senyawa 4, 6, dan 7 telah ditemukan di beberapa spesies genus Araucaria, Agathis, dan Wollemia yang berasal dari famili Araucariaceae. Berdasarkan hasil uji sitotoksisitas ke tujuh senyawa biflavonoid dengan metode MTT, senyawa 5 (IC50 2,14 ± 0,6 μM) paling aktif menghambat sel MCF-7, sedangkan senyawa 6 (IC50 1,42 ± 1,1 μM) paling aktif menginhibisi sel HeLa. Nilai IC50 kedua senyawa tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kontrol positif epirubicin-HCl (IC50 0,55 ± 0,2 μM) untuk sel MCF-7 dan Napradox-50 (IC50 0,35 ± 0,03 μM) untuk sel HeLa. Analisis perbandingan struktur molekul biflavonoid dan nilai IC50 menunjukkan bahwa keberadaan gugus hidroksil pada posisi C4', 4''', dan 7'' dari kelompok kupresuflavon meningkatkan aktivitas penghambatan terhadap kedua sel kanker MCF- 7 dan HeLa. Keberadaan gugus hidroksil pada posisi C4''' dari kelompok agathisflavon juga meningkatkan aktivitas penghambatan terhadap kedua sel tersebut, seiring dengan kelompok kupresuflavon, sedangkan untuk kelompok amentoflavone terlihat meningkatkan aktivitas inhibisi hanya pada sel MCF-7 dan pada sel HeLa justru sebaliknya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112448
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER_Tesis DHea Demitri Agusta (G4501211027).pdf
  Restricted Access
Cover4.51 MBAdobe PDFView/Open
G4501211027_Dhea Demitri Agusta.pdf
  Restricted Access
Fullteks12.8 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_Tesis Dhea Demitri Agusta (G4501211027).pdf
  Restricted Access
Lampiran15.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.