Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111887
Title: Papan Partikel Bagas Sorgum Berperekat Asam Maleat untuk Bet Tenis Meja
Other Titles: Sorghum Bagasse Particleboard Bonded Maleic Acid for Table Tennis Blade
Authors: Hermawan, Dede
Kusumah, Sukma Surya
Hadi, Yusuf Sudo
Nawawi, Deded Sarip
Sutiawan, Jajang
Issue Date: 17-May-2022
Publisher: IPB University
Abstract: Bet merupakan komponen penting dalam olahraga tenis meja. Bahan utama pembuatan bet terdiri atas kayu (kayu lapis) dan serat sintetis. Kayu sebagai bahan baku bet memiliki kekurangan, yaitu cukup mahal dibandingkan dengan serat alami, lebih sulit untuk diproduksi, dan lebih sulit untuk dikeringkan. Selain itu, ketersediaan kayu sebagai bahan baku semakin berkurang akibat deforestasi hutan. Untuk mengatasi hal tersebut mulai dikembangkan proses pembuatan bet tenis meja menggunakan serat alami seperti sorgum. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar perekat, ukuran partikel, suhu kempa, waktu kempa, dan pelapisan finir optimum untuk menghasilkan kualitas papan partikel bagas sorgum yang memenuhi persyaratan sebagai bahan baku pembuatan bet tenis meja bermutu tinggi. Bet Papan Partikel Bagas Sorgum (BPPBS) dibuat melalui 6 tahap dengan target kerapatan 0,6 g cm-3. Tahap 1 menganalisis kadar perekat. Kadar perekat yang digunakan yaitu 5, 10, 15, dan 20% masing-masing dari berat kering partikel. Tahap 2 menganalisis ukuran partikel dengan variasi ukuran partikel 4-20 mesh (campuran), 4-10 mesh (kasar), 10-14 mesh (sedang), 14-20 mesh (halus), dan 20-40 mesh (sangat halus). Tahap 3 menganalisis pengaruh suhu kempa dengan variasi suhu yang digunakan adalah 170, 180, 190, dan 200 °C. Tahap 4 menganalisis pengaruh waktu kempa dengan variasi waktu kempa 5, 10, 15 dan 20 menit. Bahan baku dimasukkan ke dalam mixer kemudian disemprot dengan perekat menggunakan spray gun. Setelah dicampur rata, bahan dimasukkan ke dalam oven pada suhu 80 °C dan dikeringkan selama 12 jam yang bertujuan mengurangi kadar air bahan setelah dicampur perekat. Bahan dimasukkan ke dalam cetakan berukuran panjang dan lebar (30 cm × 30 cm) dengan diberi alas teflon dan sisinya diberi pembatas plat besi setebal 0,6 cm, kemudian dikempa panas dengan tekanan spesifik maksimum 5 MPa. Penelitian tahap 5 berupa pelapisan finir slice (tebal 0,5 mm) sungkai, jati dan eboni dilakukan pada bet tenis meja berbahan baku papan partikel bagas sorgum yang optimum pada tahapan sebelumnya. Pelapisan Bet menggunakan perekat isosianat dengan berat labur 280 g m-2 dan dikempa pada suhu 100 °C selama 5 menit. Penelitian tahap 6 adalah membandingkan BPPBS dengan bet komersial Yuguan Wooden 1011 (China) dan Donic Original Carbo Speed (Jerman). Pengujian sifat fisis dan mekanis BPPBS mengacu pada standar JIS A 5908-2003 dan standar D 1037-1999 dengan beberapa modifikasi. Parameter sifat fisis yang diuji terdiri atas kerapatan, kadar air, daya serap air, pengembangan tebal, siklik, dan sifat mekanis yang diuji terdiri atas kekakuan lentur, keteguhan patah, keteguhan rekat, kekasaran permukaan dan kekerasan. Selain itu, karakteristik produk bet diuji melalui pengujian berat dan pantulan bola dari BPPBS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar perekat asam maleat berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis BPPBS. Kadar asam maleat 15% menghasilkan BPPBS dengan sifat fisis dan mekanis paling baik. Stabilitas dimensi, keteguhan rekat, dan kekasaran permukaan BPPBS yang baik dalam penelitian ini diperoleh dari partikel berukuran sangat halus (20-40 mesh), sedangkan sifat mekanis seperti kekakuan lentur dan keteguhan patah terbaik diperoleh dari partikel campuran 4-20 mesh. Kualitas BPPBS juga dipengaruhi oleh suhu dan waktu pengempaan. Kualitas BPPBS berhasil ditingkatkan dengan meningkatkan suhu pengempaan dari 170 °C menjadi 200 °C selama 15 menit. Selain itu, peningkatan waktu pengempaan dari 5 menjadi 15 menit, menghasilkan kualitas BPPBS yang meningkat, dan menurun pada 20 menit pada suhu pengempaan 200 °C. Pengempaan pada suhu 200 ° C dan waktu kempa 15 menit merupakan kondisi yang paling efektif dalam proses pembuatan BPPBS dalam penelitian ini. Pelapisan finir mampu meningkatkan sifat fisis dan mekanis BPPBS. BPPBS terlapis finir eboni merupakan BPPBS yang optimum karena memiliki sifat fisis dan mekanis terbaik. BPPBS hasil penelitian ini lebih berat dibandingkan dengan bet komersial, tetapi BPPBS hasil penelitian ini memiliki pantulan yang sebandingan dengan bet komersial berbahan pelapis karbon. Penggunaan BPPBS memiliki kelebihan kualitas pantulan yang bagus dan memanfaatkan limbah bagas sorgum yang tidak termanfaatkan secara optimal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111887
Appears in Collections:DT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER_JAJANG SUTIAWAN (E261190028).pdf
  Restricted Access
Cover1.38 MBAdobe PDFView/Open
FULL TEXT_JAJANG SUTIAWAN (E261190028).pdf
  Restricted Access
Fullteks3.95 MBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN_JAJANG SUTIAWAN (E261190028).pdf
  Restricted Access
Lampiran249.73 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.