Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111879
Title: Pengaruh Capital Inflow dan Optimal Policy Response dalam Pengelolaan Capital Inflow di Indonesia
Authors: Achsani, Noer Azam
Bakhtiar, Toni
Waluyo, Jati
Indawan, Fiskara
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Sejak krisis keuangan global di tahun 2008, capital inflow yang berasal dari negara maju masuk ke sistem keuangan emerging economies termasuk Indonesia dalam jumlah yang relatif besar. Di satu sisi capital inflow memberikan manfaat bagi negara penerima sebagai tambahan sumber pembiayaan perekonomian dan likuiditas perbankan. Di sisi lain jumlah capital inflow yang relatif besar dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian dan sistem keuangan di negara penerima apabila negara tersebut belum memiliki sistem keuangan yang relatif dalam yang diindikasikan dari terbatasnya instrumen keuangan pada sistem keuangan. Pihak otoritas di negara emerging economies termasuk Indonesia memiliki tantangan dalam memformulasikan policy response dalam mengelola capital inflow sehingga dapat memaksimalkan manfaat capital inflow dan memitigasi risiko pembalikan modal (capital reversal). Penelitian ini menginvestigasi secara komprehensif mengenai pengaruh capital inflow terhadap perekonomian dan sistem keuangan di Indonesia serta bagaimana policy response dalam mengelola capital inflow. Policy response dalam penelitian ini dibatasi pada kebijakan suku bunga bank sentral. Penelitian terbagi menjadi tiga bagian yaitu penelitian pertama yang difokuskan untuk mengetahui bagaimana pengaruh capital inflow terhadap kredit perbankan sehingga dapat menjadi langkah awal dalam formulasi policy response yang tepat. Penelitian kedua diarahkan untuk mengetahui transmisi capital inflow terhadap perekonomian dan sistem keuangan Indonesia serta desain policy response dalam mengelola capital inflow melalui penyusunan model makrofinansial capital inflow. Penelitian terakhir bertujuan untuk mengetahui policy response yang optimal dalam pengelolaan capital inflow dengan mempertimbangkan loss function kebijakan Bank Indonesia. Hasil estimasi penelitian pertama menunjukkan bahwa bank nasional dan bank domestik yang memiliki total aset dan penghimpunan dana non-DPK (dana pihak ketiga) yang besar akan lebih banyak menyalurkan kredit apabila terdapat capital inflow beserta komponennya. Hasil estimasi tersebut mengkonfirmasi beberapa penelitian yang menyatakan bahwa capital inflow akan ditransmisikan ke perekonomian dan sistem keuangan dalam negeri melalui jalur perbankan. Perbankan yang mendominasi sistem keuangan negara emerging economies termasuk Indonesia memainkan peranan penting dalam transmisi capital inflow terhadap perekonomian dan sistem keuangan negara penerima. Pada penelitian kedua, hasil simulasi menunjukkan bahwa capital inflow mempengaruhi perekonomian dan sistem keuangan Indonesia melalui tiga jalur yaitu sistem keuangan, nilai tukar dan harga barang dalam negeri (inflasi). Jalur sistem keuangan dilakukan melalui jalur kredit perbankan dimana peningkatan capital inflow menyebabkan semakin meningkatnya tambahan likuiditas yang dapat digunakan sebagai sumber dana untuk kredit sehingga akan berdampak pada peningkatan aggregate demand. Jalur nilai tukar terjadi dimana capital inflow menyebabkan terjadinya apresiasi nilai tukar sehingga bank sentral akan merespon capital inflow tersebut dengan mempertimbangkan dampak capital inflow terhadap kredit dan output gap, serta dampak apresiasi nilai tukar terhadap output gap dan inflasi. Jalur harga dimana capital inflow akan menyebabkan terjadinya peningkatan kredit dan output gap, yang selanjutnya akan mengakibatkan meningkatnya tekanan inflasi sehingga Bank Indonesia akan merespon dengan menaikkan suku bunga kebijakan. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa model financial stability rule merupakan strategi kebijakan yang optimal dalam mengelola capital inflow di Indonesia karena menghasilkan welfare loss function yang minimal dibandingkan model simple rule dan exchange rate rule. Loss function ditentukan berdasarkan Undang-Undang yang mengamanatkan Bank Indonesia untuk mencapai tujuan kestabilan perekonomian dan harga, serta perkembangan terakhir perekonomian dunia tentang pentingnya stabilitas sistem keuangan. Temuan ini menunjukkan Bank Indonesia perlu mempertimbangkan stabilitas sistem keuangan dalam policy response untuk mengelola capital inflow. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pihak otoritas kebijakan dalam hal ini Bank Indonesia selain memperhatikan internal balance seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi dan sistem keuangan, juga mempertimbangkan external balance yaitu perkembangan nilai tukar sebagai reaction function dalam perumusan policy response dalam menghadapi capital inflow. Capital inflow dalam jumlah besar dan bersifat volatilitas yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko makrofinansial dan stabilitas sistem keuangan, yang berpengaruh pada kerentanan (vulnerability) pada perusahaan dan perbankan sehingga berdampak pada stabilitas perekonomian. Hal ini berimplikasi bahwa kebijakan suku bunga bank sentral dapat dilengkapi dengan kebijakan makroprudensial agar tercapai stabilitas sistem keuangan dan perekonomian. Sementara mengingat derasnya capital inflow berdampak multi dimensi terhadap stabilitas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia, kebijakan suku bunga bank sentral hendaknya perlu dilengkapi dengan kebijakan lain sebagai policy mix dalam merespon capital inflow. Policy mix merupakan bauran kebijakan yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara stabilitas 4 variabel utama perekonomian yaitu stabilitas harga, perekonomian, nilai tukar dan sistem keuangan. Bauran kebijakan tersebut merupakan bauran antara kebijakan suku bunga, kebijakan nilai tukar maupun kebijakan makroprudensial yang bertujuan untuk formulasi strategi kebijakan pengelolaan capital inflow. Penelitian selanjutnya perlu dikembangkan untuk mencari instrumen yang optimal dari masing-masing kebijakan mengingat perkembangan sistem keuangan yang terus berkembang dengan semakin tingginya integrasi sistem keuangan dunia. Ke depan, seiring dengan membaiknya perekonomian dunia akibat pandemi Covid 19 dan semakin terintegrasinya pasar keuangan dunia, maka akan tercipta instrumen baru pasar keuangan di emerging economies khususnya Indonesia sehingga diharapkan akan muncul kebijakan baru di sistem keuangan yang lebih inovatif.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111879
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover,Lembar Pernyataan,Abstrak,Lembar Pengesahan,Prakata, dan Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover561.2 kBAdobe PDFView/Open
P066150933.11DM_Fiskara Indawan.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.36 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran585.74 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.