Suplementasi vitamin E dan selenium pada jenis ransum berbeda untuk ayam IPB D-2 periode developer sampai layer

Abstract

Suplementasi vitamin E dan selenium dapat meningkatkan produktivitas ternak. Vitamin E dan selenium berfungsi sebagai antioksidan alami sehingga kombinasi vitamin E dan selenium dapat melindungi jaringan dan menigkatkan sitem imun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi vitamin E dan selenium pada jenis ransum berbeda untuk ayam IPB D-2 dari umur 15-21 minggu. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 x 2 (faktor A adalah jenis ransum dan faktor B adalah suplementasi vitamin E (100 ppm) dan selenium (1 ppm)) dan lima ulangan. Peubah yang diamati adalah performa, profil darah, organ imunitas, persentase bobot karkas, umur pertama bertelur, dan persentase bobot serta panjang relatif saluran pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara jenis ransum dan suplementasi vitamin E dan selenium terhadap performa ayam IPB D-2 periode developer dan prelayer. Jenis ransum nyata (P<0,05) meningkatkan konsumsi ransum, konversi ransum pada periode developer dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) meningkatkan konsumsi ransum prelayer, layer dan pertambahan bobot badan pada periode layer. Suplementasi vitamin E dan selenium berpengaruh sangat nyata (P<0,01) menigkatkan konsumsi ransum pada periode prelayer dan pertambahan bobot badan pada periode layer. Terdapat interaksi yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konversi ransum periode layer dan interaksi nyata (P<0,05) meningkatkan persentase karkas. Hasil pengamatan H/L profil darah menunjukkan bahwa ayam berada pada level stress sedang. Peubah organ imunitas, produksi telur, dan persentase bobot dan panjang relatif saluran pencernaan tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Jenis ransum standar Leeson dan Summers (2005) dengan suplementasi vitamin E (100 ppm) dan selenium (1 ppm) menunjukkan hasil terbaik untuk ayam IPB D-2 dilihat dari nilai konversi ransum dan pertambahan bobot badan.

Supplementation of vitamin E and selenium improved the productivity of livestock. Vitamin E and selenium function as natural antioxidants so that the combination of vitamin E and selenium can protect tissues and boost the immune system. This study aims to evaluate the effect of vitamin E and selenium supplementation on different diets for IPB D-2 chickens during 15-21 weeks of age. A Completely randomized factorial 2 x 2 (factor A was diet type and factor B vitamin E (100 ppm) and selenium (1 ppm) supplementation) and five replications was used in this experiment. The variables observed were performance, blood profile, immune organs, percentage of carcass weight, first age of laying eggs and percentage of weight and relative length of the digestive tract. The results showed there was no interaction between the diet type and supplementation on the performance of IPB D-2 chickens in the developer and prelayer periods. The diet type had a significant effect (P<0.05) on increasing feed consumption, feed conversion in the developer period and had a highly significant effect (P<0.01) on increasing prelayer, layer feed consumption and body weight gain in the layer period. Vitamin E and selenium supplementation had a highly significant effect (P<0.01) on increasing feed consumption in the prelayer period and body weight gain in the layer period. There was a highly significant interaction (P<0.01) on increasing the feed conversion ratio of layer period and a significant interaction (P<0.05) on increasing the percentage of the carcass. The results of the H/L blood profile observation showed that the chickens were at a medium stress level. The variables of immunity organs, egg production, and relative length of the digestive tract were not affected by the treatment. Leeson and Summers (2005) standard nutrients requirement supplemented with vitamin E (100 ppm) and selenium (1 ppm) showed the best results for IPB D-2 chickens in terms of feed conversion ratio and body weight gain.