Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111603
Title: Strategi Komunikasi Perempuan Lurah dalam Merealisasikan Program Pembangunan Kota Bekasi.
Authors: Hubeis, Aida Vitayala S.
Saleh, Amirudin
Matindas, Krishnarini
Harahap, Hamida Syari
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Pembangunan di suatu negara berjalan dengan lebih baik apabila didukung dengan tujuan dan program yang terencana. Pengintegrasian kesetaraan gender sudah menjadi salah satu strategi dalam rencana pembangunan di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung agenda kesetaraan gender. Bekasi merupakan salah satu kota di Indonesia yang mendukung kesetaraan gender. Bentuk dukungan terhadap kesetaraan gender menargetkan seluruh kelurahan di Kota Bekasi dipimpin oleh Perempuan. Pengakuan terhadap kepemimpinan perempuan masih saja menjadi pro dan kontra baik di tingkat dunia, nasional maupun regional. Peningkatan kesetaraan gender meskipun sudah terlihat akan tetapi masih belum merata, capaiannya saat ini baru 19,3 persen. Konstruksi sosial budaya yang melekat terhadap perempuan dan konsep diri perempuan itu sendiri menjadi hambatan terhadap peran perempuan sebagai pemimpin. Masalah penelitian adalah: (1) Bagaimana sudut pandang Perempuan Lurah berdasarkan karakteristik, pengetahuan tersituasi dan pembagian peran dalam merealisasikan program pembangunan Kota Bekasi? (2) Bagaimana peran kepemimpinan dan gaya komunikasi Perempuan Lurah dalam merealisasikan program pembangunan Kota Bekasi? (3) Bagaimana kategori pesan dan bentuk media komunikasi Perempuan Lurah dalam merealisasikan program pembangunan Kota Bekasi? (4) Bagaimana strategi komunikasi Perempuan Lurah dalam merealisasikan program pembangunan Kota Bekasi? Penelitian dilaksanakan di Kota Bekasi pada bulan Juni 2018 hingga Februari 2019 dengan pendekatan penelitian kualitatif. Lokasi ditentukan secara purposif sebanyak tiga kelurahan yang dipimpin oleh perempuan yaitu Kaliabang Tengah, Bantargebang, dan Jatiluhur. Tiga Perempuan Lurah (Informan kunci). merupakan lurah berprestasi dalam merealisasikan program pembangunan seperti menghentikan bangunan liar sehingga mendapat sebutan Lurah Buldoser dan Lurah Srikandi, melaksanakan pembuatan biopori, dan memiliki kinerja yang baik. Informan tambahan dari tiga kelurahan (Kaliabang Tengah, Bantargebang dan Jatiluhur) diambil berdasarkan kategorisasi yang telah ditentukan yaitu warga yang aktif dalam kegiatan rapat dan turun ke wilayah, masing-masing kelurahan terdiri dari enam informan tambahan yaitu satu ketua Rukun Tetangga, satu ketua Rukun Warga, satu Tokoh masyarakat dan tiga Kader. Pengamatan dilakukan pada dua situasi sosial yaitu pada saat Perempuan Lurah turun ke wilayah melaksanakan kegiatan Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan (K3) dan pada saat rapat dengan warga. Fokus penelitian yaitu kepemimpinan Perempuan Lurah dianalisis dengan teori sudut pandang. Pertimbangan penentuan Perempuan Lurah karena adanya ketidakadilan dalam sistem yang dominan seperti paham patriarkis yang menganggap bahwa pemimpin adalah milik laki-laki, adanya anggapan terhadap ketidakmampuan perempuan seperti perempuan itu lemah, tidak rasional, cenderung emosional dan tidak memiliki keberanian mengemukakan pendapat. Oleh karena itu dalam penelitian ini menganalisis sudut pandang Perempuan Lurah dalam melaksanakan peran kepemimpinan dan keterampilan komunikasinya menghasilkan strategi komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudut pandang Perempuan Lurah berdasarkan karakteristik, pengetahuan tersituasi dan pembagian peran dalam keluarga membentuk sudut pandang bahwa dalam melaksanakan peran sebagai pemimpin memberikan teladan, sabar, mengubah kebiasaan warga, terbuka dalam berkomunikasi, mendidik warga menjadi mandiri, memiliki inisiatif mengunjungi warga, selalu koordinasi dengan warga, warga diperlakukan seperti keluarga sendiri dan sebagai rekan. Kepemimpinan Perempuan Lurah adalah transformasional, transaksional dan situasional dan gaya komunikasi Perempuan Lurah adalah agresif dan asertif. Gaya komunikasi agresif ditunjukkan dengan bahasa formal, menekankan identitas diri, menegur warga dengan nada tinggi, perintah bersifat langsung. Gaya komunikasi asertif ditunjukkan dengan bahasa informal, nada suara tenang dan jelas, komunikasi berlangsung dua arah, posisi duduk berhadapan dan melingkar, menyampaikan informasi dengan aksen dan bahasa daerah sendiri atau menyesuaikan dengan menggunakan bahasa lokal Betawi. Sudut pandang Perempuan Lurah dalam melaksanakan peran kepemimpinan adalah komitmen dalam melaksanakan peran, menjembatani permasalahan yang dihadapi warga, memberikan himbauan dalam melaksanakan program. Kategori pesan verbal dan nonverbal Perempuan Lurah yaitu menggunakan variasi bahasa yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan karakteristik warga. Bentuk media komunikasi yang digunakan Perempuan Lurah adalah media komunikasi langsung dan media komunikasi tidak langsung. Komunikasi langsung yang digunakan subuh keliling, warga datang ke rumah Perempuan Lurah dan informasi diumumkan menggunakan pengeras suara langsung dari masjid (Wawar). Sudut pandang Perempuan Lurah dalam menyampaikan program adalah memahami karakteristik warga, menggunakan aksen dan bahasa lokal dan sudut pandang Perempuan Lurah dalam menggunakan media komunikasi adalah untuk menyampaikan informasi, mengatasi permasalahan warga dan mengontrol kinerja ketua Rukun Tetangga, ketua Rukun Warga, Tokoh Masyarakat dan Kader. Strategi komunikasi Perempuan Lurah dalam merealisasikan program, mencari duduk persoalan yang dihadapi warga, mengubah kebiasaan warga, dan memberikan pujian pada warga dilaksanakan dengan memerhatikan: (1) penempatan lurah sesuai dengan karakteristik wilayah; (2) komunikasi atau penyampaian program sesuai dengan konteks, karakteristik wilayah dan warga; (3) Komunikasi informal: bertemu di warung kopi untuk membentuk suasana cair dalam menyampaikan ide-ide untuk pelaksanaan program; (4) mengetahui permasalahan warga, merencanakan serta melaksanakan program, melakukan monitoring dan evaluasi; (5) WhatsApp untuk menyampaikan informasi dalam bentuk grup ataupun jaringan pribadi, (6) partisipasi warga untuk mendukung program pembangunan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111603
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover780.34 kBAdobe PDFView/Open
2019hsh.pdf
  Restricted Access
Fullteks39.61 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.