Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111514
Title: Efektivitas Suplementasi Kayu Manis dan Lisin pada Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasianodon hypophthalmus
Authors: Jusadi, Dedi
Setiawati, Mia
Ekasari, Julie
Wahyudi, Imam Tri
Issue Date: 1-Apr-2022
Publisher: IPB University
Abstract: Filet ikan patin tergolong ikan berdaging putih yang banyak diminati di pasar International. Produksi patin global sebagian besar disuplai dari negara Vietnam, sedangkan patin Indonesia masih kurang bisa bersaing dari kualitas dan kuantitas. Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan serta kualitas daging perlu sekali dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing patin Indonesia. Peningkatan pertumbuhan dan efisiensi pakan dapat dicapai dengan proses protein-sparing effect, melalui peningkatan pemanfaatan karbohidrat dan lemak dalam pakan. Proses ini juga berpengaruh pada kualitas daging seperti lemak daging, tekstur dan warna daging. Penggunaan kayu manis ini telah diteliti dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan maupun kualitas daging ikan. Kayu manis memiliki kemampuan untuk meningkatkan protein-sparing effect dengan meningkatkan pemanfaatan karbohidrat dan lemak. Pemanfaatan lemak juga dapat dilakukan dengan l-karnitin. L-kanitin merupakan senyawa organik yang dapat disintesis oleh lisin. Sehingga penggunaan lisin sebagai prekursor l-karnitin sangat perlu dievaluasi untuk menjadi alternatif lain dalam meningkatkan proses protein-sparing effect. Kedua bahan ini memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan pemanfaatan nutrien non-protein. Sehingga sangat perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan kedua bahan tersebut terhadap efektifitasnya. Namun kedua bahan ini memiliki mekanisme yang berbeda dan saling melengkapi proses protein sparing efek, sehingga pada penelitian ini juga dilakukan pemberian lisin dan kayu manis secara bersama. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak faktorial 2 x 2 dengan dua faktor perlakuan yaitu tingkat suplementasi kayu manis (0 g kg-1 dan 10 g kg-1) dan tingkat suplementasi lisin (13 g kg-1 dan 16 g kg-1). Sehingga terdapat empat perlakuan pakan uji yaitu kontrol, suplemen kayu manis, suplemen lisin dosis tinggi, dan suplemen kombinasi serta dilakukan dengan 3 ulangan. Ikan yang digunakan adalah ikan patin siam Pangasianodon hypophthalmus dengan bobot 272.83 ± 3.55 g dan panjang 28.09 ± 0.95 cm yang didapat dari pembudidaya di sekitar Bogor. Ikan dipelihara di hapa berukuran 2 m x 1 m x 1 m yang diletakkan dalam kolam beton berukuran 200 m2 di Kolam Percobaan Departemen Budidaya Perairan. Selama masa pemeliharaan, ikan diberi pakan uji secara at satiation dengan frekuensi tiga kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 13.00 dan 17.00 WIB selama 60 hari. Parameter yang dievaluasi pada penelitian ini adalah kinerja pertumbuhan, kinerja hati, kimia darah, dan kualitas daging ikan patin. Berdasarkan hasil analisis Two-way ANOVA menunjukkan bahwa penambahan kayu manis tidak menunjukkan hasil yang berbeda, namun pada perlakuan lisin dan interaksi lisin dan kayu manis terlihat ada perbedaan yang signifikan pada bobot akhir, laju pertumbuhan harian, feed conversion ratio, dan protein efficiency ratio. Hasil bobot akhir tertinggi terdapat pada perlakuan lisin dosis tinggi diikuti perlakuan kayu manis yang menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kontrol dengan peningkatan bobot sebesar 16,3 dan 9,7 kali lebih tinggi dari kontrol, namun gabungan peningkatan lisin dan kayu manis menghasilkan bobot yang sama dengan kontrol. Hal yang sama juga terjadi pada parameter laju pertumbuhan harian dan feed conversion ratio. Secara umum peningkatan lisin di pakan lebih efektif dibandingkan penambahan kayu manis. Penambahan kayu manis maupun lisin memberikan pengaruh nyata terhadap konsentrasi protein dan albumin plasma darah. Protein plasma pada ketiga perlakuan lebih tinggi dari kontrol dan hal yang sama juga terjadi pada nilai albumin plasma, namun pada perlakuan kombinasi nilainya paling tinggi. Nilai kolesterol menunjukkan nilai yang sama dengan kontrol, kecuali pada perlakuan kombinasi terlihat lebih tinggi dari perlakuan lain. Ketiga perlakuan mampu menurunkan nilai hepatosomatik indeks, dan perlakuan kayu manis menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari lisin dosis tinggi, namun sama dengan kombinasi. Penurunan lemak hati juga terjadi sama hal nya dengan penurunan nilai hepatosomatik indeks dan kandungan lemak hati terendah ditemukan pada perlakuan kayu manis, dengan penurunan sebesar 37.3% terhadap kontrol. Ketiga perlakuan menunjukkan nilai yang lebih rendah dari kontrol, dan yang paling rendah terdapat pada perlakuan lisin dosis tinggi dan kombinasi. Perlakuan kayu manis secara signifikan terbukti memberikan hasil yang berbeda pada protein dan lemak daging, kecerahan daging, dan hardness daging, sedangkan perlakuan lisin menunjukkan pengaruh pada lemak daging, kekuningan daging, hardness dan cohesiveness. Interaksi kayu manis dan lisin terlihat signifikan pada protein dan lemak daging, hardness dan gumminess. Perlakuan lisin dosis tinggi dan kayu manis dapat meningkatkan protein daging dan menurunkan lemak daging. Berdasarkan nilai kecerahan (L) terlihat perlakuan kayu manis dan kombinasi lebih mampu meningkatkan kecerahan daging dibandingkan lisin dosis tinggi. Nilai kekuningan (b) perlakuan lisin dosis tinggi dan kombinasi mampu menurunkan intensitas kekuningan daging. Pemberian kayu manis atau peningkatan lisin atau gabungan dapat meningkatkan nilai hardness daging, namun gabungan peningkatan lisin dan kayu manis nilai hardness lebih rendah dibandingkan pemberian tunggal lisin atau kayu manis. Hasil asam lemak tak jenuh rantai tunggal perlakuan kombinasi lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya. Terlihat hasil penelitian ini menunjukkan adanya efek sinergis dari kombinasi kayu manis dan lisin, terlihat dari beberapa parameter yang menunjukkan aktivitas katabolisme lemak yang lebih tinggi dari perlakuan lainnya, yaitu ditemukannya nilai albumin tertinggi, dan nilai lemak daging serta asam lemak tak jenuh rantai tunggal terendah. Namun, aktivitas katabolisme lemak yang berlebih ternyata memiliki efek yang negatif terhadap pertumbuhan. Sehingga berdasarkan hasil ini disimpulkan pemberian lisin dosis tinggi (16 g kg-1) menujukan peningkatan kinerja pertumbuhan, kinerja hati, biokimia plasma darah, kualitas daging yang lebih baik dari kayu manis (10 g kg-1). Penggunaan bahan tunggal ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan lisin dan kayu manis secara bersama.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111514
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover621.23 kBAdobe PDFView/Open
Tesis Imam.pdf
  Restricted Access
Fullteks9.83 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran386.9 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.