Efisiensi pada Perbankan di Indonesia Periode 2014 s.d 2018

Abstract

Terdapat peraturan baru dari OJK yang mengatur tentang kegiatan usaha berdasarkan Modal Inti Bank, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan, daya saing, dan efisiensi sistem perbankan nasional. Sementara itu OJK juga mengatur tentang konsolidasi Bank Umum tentang modal inti minimum yang harus dicapai bank pada tanggal 31 Desember 2022 dengan modal inti minimum adalah 3 T. Terkait dengan peraturan tersebut, bank umum perlu menilai tingkat efisiensi dan produktivitas untuk memahami penguatan struktur, ketahanan dan daya saing industri perbankan nasional yang bertujuan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan permodalan perbankan dan konsolidasi perbankan di Indonesia. Tujuan penelitian untuk menganalisis efisiensi dan produktivitas Bank Umum selama tahun 2014 - 2018 yang diklasifikasikan menjadi 4 kategori berdasarkan modal inti yaitu Bank BUKU 1 dengan modal inti < 1 T, Bank BUKU 2 dengan modal inti 1T-5T , Bank BUKU 3 dengan modal inti 5T-30 T dan BUKU 4 dengan modal inti >30 T. Efisiensi yang dimaksud adalah efisiensi teknis dan produktivitas yang dilihat melalui nilai Total Factor Productivity. Metode yang digunakan adalah statistik nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan Intermediasi dengan asumsi Constant Return to Scale (CRS). Analisis efisiensi menghasilkan skor efisiensi dan analisis produktivitas menghasilkan Malmquist Productivity Index (MPI). Data yang digunakan adalah 79 (tujuh puluh sembilan) Bank Umum di Indonesia dengan data time series periode tahunan 2014-2018. Variabel input adalah Deposito, Aktiva Tetap dan Biaya Tenaga Kerja dan variabel output adalah Pinjaman, Pendapatan Operasional dan Pendapatan Operasional Lainnya. Hasil efisiensi yang diklasifikasikan menjadi 4 modal inti dari yang terbesar sampai dengan rata-rata efisiensi terendah adalah BUKU 4 Bank (95,65%), BUKU 1 Bank (87,79%), BUKU 3 Bank (77,88%) dan BUKU 2 (50,08%). Hasil produktivitas untuk klasifikasi modal inti dari yang terbesar adalah Bank BUKU 2 (2,18%), Bank BUKU 1 (1,47%), BUKU 4 (-1%), BUKU 3 (-11,04%). Implikasi manajerialnya, bank umum dapat mengoptimalkan aset tetap dengan mengurangi kepemilikan aset dan beralih ke sistem sewa.