Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111317
Title: Keragaan Genotipe- Genotipe Generasi Awal Gandum dari Empat Populasi di Agroekosistem Indonesia
Other Titles: Performance of Early Generation Wheat Lines from Four Populations in Indonesian Agroecosystems
Authors: Trikoesoemaningtyas
Kusumo, Yudiwanti Wahyu Endro
Mardi, Cut Tia
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Upaya untuk menghasilkan varietas gandum tropika dengan potensi hasil baik dan adaptif di agroekosistem Indonesia terus dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang keragaan dan mengukur nilai parameter genetik genotipe-genotipe F2:3 dan F2:4 gandum di dataran tinggi. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh nilai ragam genetik dan nilai ragam dalam galur dari segregan transgresif putatif F2:3 pada empat famili gandum, (2) memperoleh nilai duga heritabilitas arti luas yang tinggi dari karakter agronomi gandum, (3) memperoleh karakter seleksi sekunder yang memiliki keeratan hubungan dengan daya hasil gandum, (4) memperoleh galur-galur F2:3 dan F2:4 gandum yang berdaya hasil tinggi (5) memperoleh informasi diferensial seleksi dari seleksi berdasarkan karakter hasil. Percobaan pertama adalah evaluasi famili F2:3 segregan transgresif putatif gandum di dataran tinggi di Cipanas. Materi genetik yang digunakan adalah galur-galur segregan transgresif putatif generasi F2:3 hasil seleksi pada generasi F2 dari populasi G1/Se, G2/Se, G3/Se, dan Ja/Se. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga November 2018 di KP. BALITHI, Cipanas, Jawa Barat (1.100 mdpl). Penelitian disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak dengan perbesaran. Lima varietas tetua digunakan sebagai pembanding (kontrol). Pengamatan dilakukan pada karakter agronomi dan komponen hasil. Percobaan kedua adalah keragaan genotipe-genotipe F2:4 gandum dari empat populasi. Materi genetik yang digunakan adalah galur-galur F2:4 hasil seleksi pedigree pada generasi F2:3 dari famili G1/Se, G2/Se, G3/Se, dan Ja/Se. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret hingga Agustus 2019 di KP. BALITHI, Cipanas, Jawa Barat (1.100 mdpl). Penelitian disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak dengan perbesaran. Lima varietas tetua digunakan sebagai pembanding. Pengamatan dilakukan pada karakter agronomi dan komponen hasil. Analisis ragam pada genotipe-genotipe F2:3 gandum menunjukkan bahwa famili F2:3 gandum memberikan kontribusi terhadap perbedaan karakter jumlah anakan produktif, umur panen, jumlah biji malai utama, jumlah biji per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Famili F2:3 gandum menunjukkan keragaan yang melebihi tetua terbaiknya pada karakter panjang malai, jumlah biji per tanaman, dan jumlah anakan produktif. Nilai duga heritabilitas arti luas dan nilai koefisien keragaman genetik yang tinggi terdapat pada karakter jumlah anakan produktif, jumlah biji malai utama, bobot biji malai utama, bobot 100 butir, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Hasil verifikasi menunjukkan tidak terdapat galur-galur yang terkonfirmasi sebagai segregan transgresif putatif. Seleksi berdasarkan karakter bobot biji per tanaman menghasilkan 30 galur dari empat famili F2:3 gandum dengan diferensial seleksi mencapai 59%. Analisis korelasi pada percobaan pertama menunjukkan bahwa karakter umur berbunga memiliki korelasi negatif dan nyata terhadap karakter jumlah biji per tanaman (r=-0,79*) dan bobot biji per tanaman (r=-0,78*). Karakter jumlah biji per tanaman (r=0,86**) menunjukkan nilai korelasi positif dan signifikan terhadap bobot biji per tanaman. Hasil analisis lintasan menunjukkan bahwa karakter jumlah biji per tanaman memiliki pengaruh langsung yang besar terhadap bobot biji per tanaman yaitu sebesar 0,65 dengan nilai korelasi yang positif dan signifikan (r=0,86**). Karakter umur berbunga memiliki nilai pengaruh langsung sebesar -0,27. Diagram lintasan menunjukkan bahwa koefisien sisa pada famili F2:3 gandum adalah sebesar 0,48 yang berarti bahwa 12 karakter yang diamati mampu menjelaskan ragam total dari bobot biji per tanaman sebesar 52% dan sisanya sebesar 48% dipengaruhi oleh faktor lain. Karakter umur berbunga dan jumlah biji per tanaman disarankan sebagai karakter seleksi sekunder untuk perbaikan karakter bobot biji per tanaman gandum. Analisis ragam pada famili F2:4 gandum menunjukkan bahwa famili F2:4 gandum memberikan kontribusi terhadap perbedaan karakter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah biji malai utama, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Famili gandum F2:4 Ja/Se memiliki keragaan yang lebih baik pada karakter tinggi tanaman, panjang malai, jumlah spikelet, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Nilai duga heritabilitas arti luas dan nilai koefisien keragaman genetik yang tinggi terdapat pada karakter jumlah anakan produktif, bobot biji malai utama, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Seleksi berdasarkan karakter bobot biji per tanaman menghasilkan 40 galur F2:4 dari empat famili dengan diferensial seleksi mencapai 27,08%. Kata kunci: analisis lintasan, diferensial seleksi, gandum tropika, heritabilitas, segregan transgresif
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111317
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover503.1 kBAdobe PDFView/Open
FULL TEXT.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.72 MBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran383.84 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.