Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111270
Title: Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Daging Ayam Broiler di Indonesia.
Other Titles: Market Integration and Price Transmission of Broiler Chicken in Indonesia. Supervised
Authors: Harianto
Nurmalina, Rita
Hakim, Dedi Budiman
Jojo
Issue Date: 29-Jul-2021
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Subsektor peternakan merupakan basis ekonomi potensial dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Daging ayam broiler merupakan salah satu komoditas strategis yang dihasilkan subsektor peternakan selain daging sapi, telur dan susu. Keunggulan komoditas ini antara lain harga produk ini terjangkau, mudah diperoleh dan mudah diolah menjadi berbagai macam masakan. Selain itu sektor perunggasan merupakan penyumbang terbesar protein hewani di Indonesia yaitu 65%. Nilai ekonomi perunggasan Indonesia terbilang besar, perputaran modal cepat, karena periode pemeliharaannya relatif singkat. . Hal tersebut menyebabkan peternakan ayam broiler sebagai penghasil daging ayam beroiler sangat potensial untuk dikembangkan. Permasalahan umum pemasaran ayam broiler diantaranya adalah fluktuasi harga yang tidak menentu dan kompetisi pasar terhadap harga ayam antar pedagang dan peternak. Disamping itu, permasalahan pasar yang tak efisien. Fluktuasi harga yang tinggi menyebabkan disinsentif bagi pelaku usaha sektor perunggasan karena menyebabkan ketidakpastiaan berusaha. Sinyal harga yang buruk di berbagai bagian pasar menunjukkan bagaimana pasar komoditas pertanian tidak terintegrasi dengan baik. Para ekonom neo-klasik percaya bahwa transmisi harga dapat dijadikan indikator efisiensi yang terbentuk antar dua pasar yang saling berinteraksi. Kurangnya informasi yang diterima produsen membuka peluang bagi pedagang untuk mempermainkan harga di tingkat produsen dengan alasan adanya perubahan harga di tingkat konsumen. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis integrasi pasar daging ayam broiler di sentra produksi Jawa Barat dengan pasar Caringin Bandung dan DKI Jakarta; (2) menganalisis integrasi pasar daging ayam broiler tingkat produsen di Indonesia; (3) menganalisis faktor-faktor penentu integrasi pasar daging ayam broiler tingkat produsen Indonesia; (4) menganalisis transmisi harga daging ayam broiler di sentra produksi Jawa Barat dengan pasar Bandung dan DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi seperti Badan Pusat Statistik dan sumber referensi yang lainnya. Data yang dipergunakan merupakan data time series bulanan mulai tahun 2014 sampai tahun 2019. Integrasi pasar daging ayam broiler di sentra produksi Jawa Barat dengan pasar Caringin Bandung dan DKI Jakarta dianalisis menggunakan model VAR. Integrasi pasar daging ayam broiler tingkat produsen di Indonesia menggunakan ECM. Faktor-faktor penentu integrasi pasar daging ayam broiler tingkat produsen Indonesia menggunakan metode OLS. Adapun transmisi asimetri harga daging ayam broiler di sentra produksi Jawa Barat dengan pasar Bandung dan DKI Jakarta menggunakan model NARDL. Hasil analisis VAR integrasi pasar daging ayam broiler di sentra produksi Jawa Barat dengan pasar Caringin Bandung dan DKI Jakarta menunjukkan pembentukan harga daging ayam broiler di tingkat peternak tidak dipengaruhi oleh perubahan harga periode sebelumnya di tingkat peternak itu sendiri, harga pasar Bandung maupun harga pasar DKI Jakarta. Pembentukan harga daging ayam tingkat pasar Caringin Bandung ditentukan oleh perubahan harga daging ayam tingkat peternak satu periode sebelumnya, dan perubahan dua periode sebelumnya harga DKI Jakarta. Pembentukan harga DKI Jakarta dipengaruhi oleh perubahan harga pasar Bandung satu periode sebelumnya. Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi integrasi antara pasar daging ayam broiler di tingkat produsen Jawa Barat, pasar Bandung dan pasar DKI Jakarta baik pada jangka panjang ataupun jangka pendek. Hasil ini mengkonfirmasi adanya kegagalan hukum satu harga (Law of One Price). Hasil analisis ECM integrasi pasar daging ayam broiler tingkat produsen di Indonesia menunjukkan pasar produsen yang memimpin harga yaitu Sumatera Selatan dan Yogyakarta. Hasil menunjukkan menunjukkan bahwa tidak terdapat integrasi yang menyeluruh pada jangka panjang pasar daging ayam broiler tingkat produsen di Indonesia. Hal tersebut menguatkan dugaan pasar daging ayam broiler di Indonesia mengarah pada pasar persaingan tak sempurna. Hasil OLS analisis faktor-faktor penentu integrasi pasar menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap terhadap integrasi pasar daging ayam broiler di Indonesia yaitu jumlah produksi daging ayam broiler provinsi tujuan. Hasil analisis NARDL transmisi asimetri harga daging ayam broiler di sentra produksi Jawa Barat dengan pasar Caringin Bandung dan DKI Jakarta menunjukkan terjadi asimetri harga daging ayam broiler dari pasar Caringin Bandung ke pasar tingkat peternak dalam jangka panjang. Terjadi asimetri harga daging ayam broiler dari pasar Jakarta ke pasar tingkat peternak dalam jangka panjang. Hal ini menunjukan bahwa dalam jangka panjang terjadi penyalahgunaan market power yang dilakukan oleh pasar Caringin Bandung dan pasar Jakarta. Tidak terdapat asimetri harga jangka pendek dari pasar Jakarta ke pasar peternak. Artinya, tidak ada adjustment cost yang dikeluarkan pelaku usaha untuk menyesuaikan harga akibat adanya perubahan biaya tertentu. Pengaruh penurunan harga di pasar Bandung lebih besar dari pengaruh kenaikan terhadap harga tingkat peternak. Implikasi kebijakan dari hasil penelitian ini adalah: (1) menyusun kebijakan untuk mendukung terciptanya informasi yang transparan diantara para pelaku pasar daging ayam broiler, agar integrasi pasar daging ayam broiler lebih baik; (2) menetapkan kebijakan pengendalian harga daging ayam broiler dengan pertimbangan utama fokus pada pasar yang menjadi pemimpin harga yaitu Sumatera Selatan dan DI Yogyakarta yang akan ditransmisikan secara selaras pada daerah lainnya, agar struktur pasar daging ayam broiler lebih kompetitif; (3) Menyusun regulasi guna peningkatan kinerja pemasaran daging ayam broiler di Indonesia, terutama berkaitan dengan integrasi pasar pemerintah perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang menentukan integrasi pasar yaitu jumlah produksi daging ayam broiler provinsi tujuan.; (4) melakukan upaya stabilisasi harga, memperbaiki infrastruktur informasi pasar di daerah sentra produsen dan sentra konsumen
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111270
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover, daftr isi, dsb.pdf
  Restricted Access
Cover1.14 MBAdobe PDFView/Open
Full Paper.pdf
  Restricted Access
Fullteks5.17 MBAdobe PDFView/Open
lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran878.59 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.