Potensi Produksi Embrio pada Sapi Peranakan Ongole dan Simmental setelah Stimulasi dengan Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Abstract

Multiple Ovulations and Embryo Transfer (MOET) merupakan terknologi reproduksi yang bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak dalam waktu singkat dengan cara mengoptimalkan potensi oosit pada sapi donor. Umumnya sapi hanya mengovulasikan satu oosit dalam satu kali siklus estrus. Superstimulasi pada ovarium bertujuan untuk meningkatkan jumlah oosit yang diovulasikan (superovulasi), sehingga dapat meningkatkan produksi embrio yang akan digunakan untuk TE. Stimulasi ovari pada sapi membutuhkan pemberian preparat hormon gonadotropin. Salah satu protokol stimulasi yang telah banyak dilakukan adalah dengan pemberian FSH dalam beberapa kali suntikan (multiple injection) selama 3-5 hari dengan dosis menurun. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi produksi embrio pada sapi Peranakan Ongole (PO) dan Simmental setelah dilakukan stimulasi ovari dengan penyuntikan Follicle Stimulating Hormone (FSH). Sapi donor yang digunakan pada penelitian ini adalah sapi PO (10 ekor) dan sapi Simmental (10 ekor), yang berasal dari Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Protokol stimulasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan pemberian FSH dosis menurun (multiple injection). Hasil yang didapat menunjukkan 70% sapi PO dan 90% sapi Simmental memiliki respons positif terhadap stimulasi dengan menggunakan FSH. Jumlah corpus luteum (CL) yang terbentuk dan embrio yang didapat tidak berbeda nyata (P>0,05) antara sapi PO (12,00 ± 13,00 dan 12,00 ± 13,00) dan sapi Simmental (14,56 ± 9,17 dan 14,11 ± 8,78). Produksi embrio dengan protokol stimulasi dengan FSH menghasilkan embrio layak transfer sebanyak 7,89 ± 7,78 embrio/ekor pada sapi PO dan 9,11 ± 7,27 embrio/ekor pada sapi Simmental. Analisis hormon estrogen dan progesteron dilakukan untuk memberikan gambaran tentang aktivitas pada ovarium sehubungan dengan respons terhadap stimulasi yang diberikan. Hasil analisis menunjukkan adanya fluktuasi hormon estrogen dan progesteron seiring dengan perkembangan folikel pada ovarium. Tidak ada perbedaan signifikan pada kadar hormon estrogen dan progesteron antara sapi PO dan Simmental.

Multiple Ovulations and Embryo Transfer (MOET) is a reproductive technology that aims to increase the livestock population in a short period by optimizing the potential of oocytes from donor cows. Generally cows only ovulate one oocyte in one estrus cycle. Superstimulation of the ovaries aims to increase the number of ovulated oocytes (superovulation), prior to increasing the production of embryos that will be used for ET. Ovarian stimulation in cattle requiresn the administration of gonadotropin hormone. One of the stimulation protocols that has been widely used is multiple injections of FSH for 3-5 days at a reduced dose. This study was conducted to analyze the potential of embryo production in Peranakan Ongole (PO) and Simmental cows after ovarian stimulation with Follicle Stimulating Hormone (FSH). The donor cows used in this study were 10 PO cows and 10 Simmental cows, originating from the Indonesian Livestock Embryo Center (BET Cipelang). Stimulation protocol was carried out using multiple injections of FSH in reduced dose. The results of embryo production showed that 70% of PO cows and 90% of Simmental cows had a positive response to FSH stimulation. The number of corpora luteum (CL) formed and the embryos obtained were not significantly different (P>0.05) between PO cows (12.00 ± 13.00 and 12.00 ± 13.00) and Simmental cows (14.56 ± 9.17 and 14.11 ± 8.78). Transferable embryos obtained were 7.89 ± 7.78 embryos/head in PO cows and 9.11 ± 7.27 embryos/head in Simmental cows. Analysis of the estrogen and progesterone level was carried out to provide an overview of the activity in the ovaries concerning the response to the given stimulation. The results of the analysis showed that there were fluctuations in the estrogen and progesterone level along with the development of follicles in the ovaries. There was no significant difference in the levels of estrogen and progesterone between PO and Simmental cows.