Analisis Konflik Organisasi Pada Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Abstract

Artikel ini membahas konflik organisasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2019. Penelitian ini penting dilakukan mengingat LIPI sebagai lembaga penelitian dan pengembangan terbesar di Indonesia memiliki tugas dan fungsi dalam memproduksi ilmu pengetahuan, dimana keberadaan konflik dikhawatirkan dapat menghambat terhadap kinerja lembaga tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam semi terstruktur serta studi dokumen. Analisis data dengan kondensasi, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan sumber konflik yaitu dikeluarkannya Peraturan LIPI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI. Penyebab konflik adanya kepentingan terkait perebutan sumberdaya, perbedaan konsepsi dan tujuan dalam mengelola organisasi serta hambatan komunikasi. Konflik organisasi mengakibatkan unjuk rasa, menimbulkan sikap apatis, individualis, dan oportunis pada sebagian pegawai LIPI serta terhambatnya pelayanan internal. Penyelesaian konflik dilakukan dengan dialog, mediasi oleh pihak ketiga serta mempercepat proses implementasi kebijakan. Kepala LIPI sebagai aktor konflik yang memiliki pengaruh dan kepentingan tinggi. SDM Iptek, SDM Pendukung Iptek dan PPNPN merupakan aktor internal yang memiliki kepentingan tinggi namun pengaruh lemah. Aktor eksternal memiliki kepentingan lemah terhadap konflik yang terjadi, namun memiliki pengaruh tinggi sampai rendah.