Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110758
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Effendi, Irzal | - |
dc.contributor.advisor | Budiardi, Tatag | - |
dc.contributor.author | Nurjannah, Siti | - |
dc.date.accessioned | 2022-01-23T13:47:35Z | - |
dc.date.available | 2022-01-23T13:47:35Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110758 | - |
dc.description.abstract | Salah satu tantangan dalam budidaya lobster adalah tingkat kelangsungan hidup yang rendah akibat kanibalisme. Kanibalisme biasanya terjadi setelah lobster mengalami proses pergantian kulit (moulting) sehingga perlu ditambahkan selter sebagai tempat berlindung bagi lobster. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan jumlah selter yang berbeda terhadap kinerja produksi pembesaran lobster pasir dalam karamba jaring apung (KJA). Jumlah selter yang digunakan sebanyak 0 (tanpa selter), 4, dan 8 unit/m2. Selter yang digunakan berupa pipa PVC berdiameter 3,5 inci dengan panjang sekitar 20 cm. Penelitian ini dilakukan di perairan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Lobster yang digunakan berasal dari pengumpul lobster di Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat. Lobster didatangkan ke lokasi penelitian menggunakan sistem transportasi kering dan tertutup melalui jalur darat dan laut dengan lama waktu sekitar 12 jam. Bobot rata-rata lobster 92,45±0,40 g dan panjang 14,34±0,01 cm. Lobster ditebar dengan kepadatan 8 ekor/m3 ke dalam jaring berukuran 1×1×1,5 m3 pada KJA dan diberi pakan buatan komersial (protein 42%) sebanyak 2 kali sehari sebanyak 5% dari biomassa. Lobster dipelihara selama 40 hari dan dilakukan pengukuran setiap 10 hari sekali meliputi tingkat kelangsungan hidup (TKH), laju pertumbuhan spesifik (panjang dan bobot), laju pertumbuhan mutlak (panjang dan bobot), frekuensi moulting, rasio konversi pakan, dan tingkah laku. Frekuensi moulting terbanyak sejumlah 3,33 ekor/40 hari pemeliharaan pada perlakuan A dan B. Tingkah laku lobster pasir yang diamati menunjukkan aktivitas yang normal. Hasil penelitian terbaik terdapat pada perlakuan B (4 unit/m2) dengan TKH sebesar 100%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian selter dapat meningkatkan kelangsungan hidup lobster (P<0,05), tetapi tidak memengaruhi pertumbuhan. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Kinerja Produksi Pembesaran Lobster Pasir Panulirus homarus dalam Karamba Jaring Apung dengan Jumlah Selter Berbeda | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | kanibalisme | id |
dc.subject.keyword | kelangsungan hidup | id |
dc.subject.keyword | lobster | id |
dc.subject.keyword | pertumbuhan | id |
Appears in Collections: | UT - Aquaculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover.pdf Restricted Access | Cover | 246.63 kB | Adobe PDF | View/Open |
C14170011_Siti Nurjannah.pdf Restricted Access | Fullteks | 10.43 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 1.66 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.