Analisis Biaya Penanaman Jabon Putih (Anthocephalus cadamba) di Areal Penelitian Tanam Rumpang PT. Sarmiento Parakantja Timber

Abstract

Tanam rumpang merupakan salah satu metode yang digunakan dalam merehabilitasi hutan dan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui biaya kegiatan penanaman jabon putih dalam rumpang pada areal penelitian tanam rumpang di areal IUPHHK-HA PT. Sarmiento Parakantja Timber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode time study dan analisis biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menyelesaikan penanaman rumpang seluas 3.2 ha di dalam areal plot penelitian seluas 10 ha yang dilakukan 4-5 pekerja diperlukan waktu 36-37 hari. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan penanaman rumpang adalah 32.58 HOK per ha. Rata-rata biaya aktual dan standar penanaman rumpang berturut-turut adalah Rp. 12.534.433,28 per ha dan Rp. 13.508.759,66 per ha. Proporsi biaya penanaman terbesar adalah penyediaan bahan untuk kegiatan penanaman, yakni sebesar 40.30%. Biaya total aktual dengan biaya standar memiliki perbedaan. Perbedaaan tersebut dikarenakan pada penentuan biaya standar dibedakan waktu efektif dan waktu tidak efektif serta penilaian rating performance dan allowance.

Gap planting is one of the methods used in rehabilitation of degraded forest and land. The objective of this research was to determine the cost of planting white jabon in the research area of gap planting in the IUPHHK-HA PT. Sarmiento Parakantja Timber. The method used in this research were the time study and cost analysis methods. The results showed that to complete the gap planting of a 3.2 ha in an area of 10 ha of research plots carried out by 4-5 workers took 36-37 days. Labour needed to finish gap planting was 32.58 mandays. ha-1. Average the actual and standard cost of gap planting respectively were 12.534.433,28 Rp.ha-1 and 13.508.759,66 Rp.ha-1. The largest portion of planting costs is on planting materials for planting activities, namely 40.30%. Actual total costs and standard costs have differences. The difference is due to determination of standard costs to differentiate between effective and ineffective times as well as the assessment of performance ratings and allowances.