Analisis Budaya Organisasi dan Pengaruhnya terhadap Turnover Intention PT Dana Mandiri Sejahtera

Abstract

Budaya organisasi dapat diartikan sebagai akumulasi dari asumsi dasar, praktik, prinsip, kepercayaan, norma-norma dan nilai-nilai yang mengatur perilaku dan tindakan seseorang dalam organisasi, komunitas atau masyarakat (Emerson, 2013). Budaya organisasi pun mengandung makna pola perilaku manusia yang terintegrasi khusus untuk organisasi tertentu dan merupakan alat yang mampu mempengaruhi perilaku karyawan serta dapat mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan suatu organisasi (Emerson 2013). Budaya organisasi dapat mendasari nilai-nilai, kepercayaan dan prinsip-prinsip yang berfungsi sebagai dasar perilaku dan prosedur setiap organisasi, hal ini menjadi asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh kelompok atau organisasi tertentu yang cukup berhasil digunakan sebagai metode untuk memvalidasi anggota baru yang masuk ke dalam organisasi tersebut sehingga memiliki pandangan yang benar dan sama mengenai cara memahami, berpikir, merasakan, dan melakukan segala aktivitas dalam organisasi tersebut (Emerson 2013). Hal ini berarti budaya organisasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap disposisi karyawan dan keberhasilan organisasi dan disaat yang sama dapat mempengaruhi kepuasan karyawan dan Turnover Intention. PT Dana Mandiri Sejahtera merupakan lembaga keuangan mikro yang sudah berjalan selama 7 tahun dengan area kerja di daerah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setiap area memiliki masa operasional yang berbeda dan cara ekspansi yang berbeda. Untuk Area Banten, melakukan slow expansion dengan tujuan untuk membangun kapasitas sumber daya manusia. Untuk area Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan salah satu area dengan pembukaan yang dijalankan secara masive, sehingga sebagian besar posisi middle management diduduki oleh prohired dari lembaga sejenis yang dinilai telah memiliki skill dan pengalaman. Komposisi middle management antara prohire dan internal promotion adalah 90% berbanding 10% (PT. DMS 2018). Dari data SDM PT Dana Mandiri Sejahtera mencatat selama 2 tahun menjalankan proses operasional di Area Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk posisi Unit Manager terjadi Turnover yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan area lain, dalam 3 tahun terakhir 2017, 2018 dan 2019 tingkat Turnover meningkat dari 6% per tahun menjadi 53% per tahun, tentu saja hal ini sangat signifikan. Alasan karyawan mengundurkan diri atas permintaan sendiri dari perusahaan sebagian besar dikarenakan akan bekerja di tempat lain karena tidak merasa puas dengan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dan Human Resources Management Practices (HRM Practices) yang diterapkan dan berkembang di perusahaan terhadap Turnover Intention karyawan khususnya tingkat middle management ke atas. Responden pada penelitian ini sebanyak 249 karyawan dari tingkat Unit Manager sampai dengan tingkat kepala divisi pada PT Dana Mandiri Sejahtera. Metode penarikan sampel menggunakan teknik sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis SEM. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Budaya Organisasi memiliki hubungan signifikan positif terhadap kepuasan karyawan untuk pelaksanaan HRM Practices di PT DMS dan memiliki hubungan yang signifikan negatif terhadap Turnover Intention karyawan , 2) HRM Practices memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap Turnover Intention dengan indikator tertinggi ada pada program training and development serta program promosi dan jenjang karir, sedangkan indikator yang masih harus ditingkatkan ada pada manajemen keluhan karyawan terutama dalam hal kemudahan karyawan dalam menyampaikan keluhan kepada perusahaan. Kebijakan yang menyangkut penerapan budaya organisasi serta kepuasan pelaksanaan HRM Practices menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh PT Dana Mandiri Sejahtera dalam rencana strategi perusahaan dalam mempertahankan posisi-posisi kunci di perusahaan yaitu posisi middle management ke atas, sehingga tidak banyak yang berniat untuk meninggalkan perusahaan.