Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110446Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Sulistijorini | - |
| dc.contributor.advisor | Djuita, Nina Ratna | - |
| dc.contributor.author | Putri, Dianti Mayadika | - |
| dc.date.accessioned | 2022-01-04T06:10:52Z | - |
| dc.date.available | 2022-01-04T06:10:52Z | - |
| dc.date.issued | 2021-12-30 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110446 | - |
| dc.description.abstract | Castanopsis argentea (saninten) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang sedang mengalami risiko tinggi kepunahan. Penurunan populasi C. argentea di alam disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan, permudaannya sulit ditemukan karena buah C. argentea banyak digemari oleh hewan, serta pohon C. argentea banyak ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. Cagar Alam Telaga Warna adalah salah satu habitat alami C. argentea yang tersisa di Jawa Barat, bahkan pohon dari jenis ini masih banyak ditemukan tumbuh di kawasan tersebut. Hal ini menjadikan Cagar Alam Telaga Warna dianggap efektif untuk memperoleh data terkait autekologi jenis C. argentea di habitat alaminya. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis struktur populasi C. argentea; (2) menganalisis pola sebaran C. argentea; (3) menganalisis asosiasi C. argentea dengan jenis tumbuhan lain; dan (4) menganalisis faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan C. argentea. Pengambilan data dilakukan pada bulan September 2020. Pengambilan data biotik dan abiotik dilakukan pada tiga ketinggian yang berbeda, yaitu dari ketinggian 1400, 1500, dan 1600 mdpl. Untuk mengetahui struktur populasi C. argentea dan struktur komunitas pada lokasi penelitian dilakukan pengambilan data biotik pada empat fase pertumbuhan (semai, pancang, tiang, dan pohon) dengan total luas area sampling yang digunakan sebesar 0,84 hektar. Setiap ketinggian dibuat tujuh plot dengan masing-masing plotnya berukuran 20 m x 20 m yang diletakan secara sengaja/purposive sampling berdasarkan keberadaan pohon C. argentea dan kondisi lapangan. Di dalam plot berukuran 20 m x 20 m dibuat sub plot berukuran 2 m x 2 m untuk fase semai, 5 m x 5 m untuk fase pancang, 10 m x 10 m untuk fase tiang, dan fase pohon datanya diambil pada plot 20 m x 20 m. Pengukuran faktor lingkungan termasuk pengambilan sampel tanah dilakukan pada masing-masing plot. Data kelimpahan tumbuhan pada setiap fase pertumbuhan di setiap petak contoh dianalisis dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP) untuk mengetahui jenis tumbuhan dominan, sedangkan struktur populasi dianalisis berdasarkan kerapatan tumbuhan. Pola sebaran C. argentea dianalisis dengan indeks Morisita dan asosiasinya ditentukan dengan tabel contingency 2x2. Data lingkungan yang diperoleh dari masing-masing plot pengamatan termasuk data kimia tanah pada habitat C. argentea dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dengan program Minitab 19 untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap keberadaan C. argentea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semai C. argentea memiliki kerapatan tertinggi (1071 ind/ha) dan kerapatannya semakin menurun pada fase yang lebih dewasa. C. argentea pada fase semai dan pancang lebih banyak ditemukan pada ketinggian 1400 mdpl. Pada ketinggian 1600 mdpl, tidak ditemukan individu semai di seluruh plot pengamatan. C. argentea memiliki pola sebaran mengelompok dengan nilai Id 1,03. C. argentea pada fase semai tidak berasosiasi dengan semua jenis tumbuhan, sedangkan pada fase yang lebih dewasa memiliki tipe asosiasi yang berbeda. Pada fase pancang, C. argentea berasosiasi negatif dengan 17 jenis tumbuhan lain, sedangkan pada fase tiang C. argentea berasosiasi negatif dengan tiga jenis tumbuhan yaitu Saurauia pendula, Dendrocnide stimulans, dan Sloanea sigun. Dari 40 jenis pasangan asosiasi pada fase pohon, C. argentea berasosiasi positif dengan 16 jenis tumbuhan dan berasosiasi negatif dengan empat jenis tumbuhan, dua diantaranya merupakan jenis tumbuhan dominan (INP ≥ 10) pada fase pohon yaitu Neolitsea javanica dan Schima wallichii. Analisis PCA menunjukkan adanya perbedaan faktor lingkungan yang diduga mempengaruhi keberadaan individu C. argentea pada empat fase pertumbuhan. C. argentea dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1400 mdpl karena pada ketinggian tersebut terdapat faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan bagi keberadaan jenis ini yaitu tingginya kandungan Mg, Ca, KTK, pH, dan kelembaban tanah. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Autekologi Castanopsis argentea (Blume) A.DC. di Kawasan Cagar Alam Telaga Warna, Kabupaten Bogor | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | association | id |
| dc.subject.keyword | distribution pattern | id |
| dc.subject.keyword | endangered species | id |
| dc.subject.keyword | PCA analysis | id |
| dc.subject.keyword | population structure | id |
| Appears in Collections: | MT - Mathematics and Natural Science | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, & Daftar Isi.pdf Restricted Access | Cover | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open |
| G353190141_Dianti Mayadika Putri.pdf Restricted Access | Fullteks | 3.94 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 1.64 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.