Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110383
Title: Pengembangan usaha kambing perah untuk menekan kerentanan dan meningkatkan resiliensi rumah tangga petani
Authors: Nuryartono, Nunung
Kusnadi, Nunung
Khotimah, Nurul
Issue Date: 30-Dec-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Petani kecil merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap kondisi lingkungan fisik dan sosial tempat kegiatan petani berlangsung. Ketidakpasatian tersebut berasal dari perubahan alam, lingkungan dan ekonomi karena usaha bidang pertanian merupakan usaha yang berkaitan dengan makhluk hidup sehingga sangat bergantung dengan kondisi alam dan lingkungan. Selain ketidakpastian kondisi alam, usaha pertanian juga dihadapkan pada risiko harga. Harga input dan output usahatani tidak stabil. Harga input seperti pupuk, bibit dan pakan cenderung terus mengalami kenaikan. Sementara komoditas pertanian secara umum memiliki sifat mudah busuk atau rusak, volumenious, produksinya bersifat musiman sementara konsumsi terjadi sepanjang tahun sehingga harga output berubah-ubah. Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, pengembangan kambing perah dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Kambing perah memiliki keunggulan dibanding ternak lain karena mempunyai kemampuan adaptasi cukup tinggi, kemampuan berkembangbiak lebih cepat dan menghasilkan susu secara harian. Program pengembangan usahatani khususnya usaha kambing perah juga dilaksanakan di beberapa daerah dan telah berhasil meningkatkan penghasilan rumah tangga. Akan tetapi sejauh ini belum ada evaluasi program pengembangan kambing perah untuk menekan kerentanan dan meningkatkan resiliensi rumah tangga petani. Padahal hal tersebut sangat penting untuk menciptakan rumah tangga petani yang kuat, lenting dan mampu bertahan terhadap berbagai tekanan dan krisis. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerentanan dan resiliensi rumah tangga petani kambing perah pada berbagai tipe usaha, menganalisis pengaruh usaha kambing perah dalam menekan kerentanan rumah tangga petani, serta menganalisis pengaruh usaha kambing perah dalam meningkatkan resiliensi rumah tangga petani. Penelitian ini dilakukan di Desa Girikerto Kabupaten Sleman Provinsi DIY sebagai salah sentra pengembangan kambing perah di Indonesia. Unit analisis adalah petani yang memelihara kambing perah. Responden dalam penelitian ini berjumlah 103 petani. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Tingkat kerentanan dan resiliensi rumah tangga dianalisis dengan Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) menggunakan software R dengan paket PLSPM. Pengaruh usaha kambing perah terhadap kerentanan dan resiliensi rumah tangga dianalisis dengan regresi multinomial logit. Sebagian besar rumah tangga petani memiliki tingkat kerentanan dan resiliensi sedang. Paparan yang dirasakan petani bersumber dari perubahan musim yang menyebabkan keringnya sumber mata air. Perubahan musim juga menimbulkan angin kencang yang merobohkan tanaman pohon dan menimpa kebun salak. Kebun salak menjadi sasaran hama tikus. Tikus mamakan hampir semua bagian dari tanaman salak yang menyebabkan petani gagal panen. Selain itu kambing perah juga berpotensi terserang penyakit mastitis walaupun kasusnya tidak banyak. Paparan tersebut menyebabkan rumah tangga petani sensitif terhadap pangan, air dan kesehatan. Adaptasi yang dilakukan petani adalah dengan iv mengandalkan hasil dari usaha kambing perah dan atau mencari pekerjaan lain diluar pertanian. Dalam upaya untuk bangkit dari krisis petani mengandalkan modal finansial, modal fisik, modal alam, modal sosial dan modal SDM yang dimilikinya. Dengan bergabungnya petani kedalam kelompok ternak membantu petani dalam organisasi diri sehingga meningkatkan kemampuan manajerial usaha. Kelompok ternak juga sangat membantu petani untuk belajar melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Usaha kambing perah mampu menekan kerentanan rumah tangga melalui produksi susu yang dihasilkan. Susu kambing diproduksi setiap hari yang dapat dijual langsung untuk mendapat penghasilan. Penghasilan ini menjadi modal finansial petani untu memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Usaha kambing perah mampu meningkatkan resiliensi rumah tangga petani melalui pendapatan yag dihasilkan. Pendapatan merupakan modal finalsial yang dapat digunakan petani untuk membiayai kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan mendesak ketika terjadi krisis. Komponen pendapatan usaha kambing perah berasal dari produksi susu, penjualan kambing dan pendapatan dari hasil ikutan berupa kotoran. Akan tetapi aset kambing yang dimiliki petani justru berpengaruh sebaliknya yaitu menekan resiliensi. Aset kambing adalah nilai jual seluruh kambing yang dimiliki petani yang sekaligus menggambarkan banyaknya kambing yang dimiliki. Semakin banyak jumlah kambing yang dipelihara berimplikasi pada biaya produksi yang semakin meningkat, terutama biaya untuk pakan yang harganya terus meningkat. Peningkatan harga pakan ini banyak dikeluhkan oleh peternak. Jika peternak tidak memiliki cukup biaya pemeliharaan kambing akan diberi pakan seadanya sehingga produksinya kurang optimal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110383
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover397.01 kBAdobe PDFView/Open
Tesis Nurul_EPN.pdf
  Restricted Access
Fullteks29.3 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdfLampiran1.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.