Efektivitas Suplementasi Enzim pada Pakan Broiler yang Mengandung Tepung Daun Singkong (Manihot esculenta Crantz)

Abstract

Singkong merupakan tanaman lokal Indonesia. Daun singkong mengandung protein yang tinggi. Kandungan protein kasar pada tepung daun singkong mencapai 23,78%. Daun singkong memiliki faktor pembatas dalam penggunaannya. Kandungan serat kasar pada tepung daun singkong mencapai 17,69%, sedangkan ayam memiliki keterbatasan dalam memecah serat kasar karena anatomi saluran pencernaan ayam yang sederhana. Daun singkong juga memiliki antinutrisi seperti asam sianida (HCN). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menurunkan kadar HCN melalui proses pengolahan bahan pakan. Daun singkong memiliki kecernaan rendah yang disebabkan adanya antinutrisi dan tinggi serat kasar. Kecernaan rendah dapat diatasi dengan pemberian enzim. Penambahan enzim non-starch polysaccharides (NSP) dapat mengoptimalkan pemecahan serat kasar dan enzim protease dalam pakan juga dapat mengoptimalkan penggunaan protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun singkong dengan suplementasi enzim pada pakan ayam broiler. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 2x3 pada 240 ekor ayam pedaging strain Cobb. Terdapat 6 perlakuan dengan 4 ulangan yang menggunakan 2 faktor yaitu penambahan tepung daun singkong (CLM) dan enzim (non-starch polysaccharides dan protease) dengan penggunaan sebanyak 250 g/ton pakan setiap enzim, yaitu P1: ransum basal, P2: ransum basal dengan enzim, P3: ransum dengan 1,5 % CLM, P4: ransum dengan 1,5% CLM dan enzim, P5: ransum dengan 3,0% CLM, P6: ransum dengan 3,0% CLM dan enzim. Pemeliharaan dilakukan selama 35 hari dan dilakukan pengukuran performa. Ransum perlakuan diberikan mulai umur 8 hari. Pada akhir pemeliharaan dilakukan pengukuran organ dalam dan energi metabolis. Peubah yang diamati adalah performa, organ limfoid, organ pencernaan, retensi nitrogen, dan energi metabolis. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians (ANOVA) dan jika hasilnya menunjukkan berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan uji jarak rata-rata duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara tepung daun singkong dan enzim terhadap rasio konversi pakan (p<0,05). Penambahan enzim meningkatkan secara nyata bobot badan, bobot relatif organ limfoid (timus, bursa fabricius, dan limpa), serta energi metabolis (p<0,05). Selain itu, penambahan enzim juga menurunkan secara nyata konsumsi pakan serta bobot relatif gizzard, usus halus, dan pankreas (p<0,05). Nilai persentase bobot relatif organ dalam yang ditambahkan enzim yaitu 0,23% timus, 0,10% bursa fabricius, 0,22% limpa, 1,86% gizzard, 4,18% usus halus, dan 0,28% pankreas, sedangkan nilai energi metabolis yang ditambahkan enzim yaitu EMS 3254,03 kkal kg-1, EMM 3522,48 kkal kg-1, EMSn 3113,53 kkal kg-1, dan EMMn 3410,31 kkal kg-1. Pemberian tepung daun singkong sampai level 3,0% tidak mengganggu kesehatan. Penambahan enzim dapat mengimbangi efek merugikan yang disebabkan oleh penggunaan tepung daun singkong dalam pakan.

Cassava is a local plant Indonesia. Cassava leaf contain high crude protein. Crude protein content in cassava leaf meal reaches 23.78%. Cassava leaves have a constrain. Crude fiber content in cassava leaf meal reaches 17.69%, while chickens have limitations in breaking down crude fiber due to the simple anatomy of the digestive tract of chickens. Cassava leaf have antinutrients such as cyanide acid (HCN). Several studies have been done to reduced the HCN levels through feed processing. Cassava leaves have low digestibility due to the presence of antinutrients and are high in crude fiber. Low digestibility can be overcome by giving enzymes. The addition of non-starch polysaccharides (NSP) enzymes can optimize the breakdown of crude fiber and protease enzymes in feed can also optimize the use of protein. This research aimed to evaluate the effect of addition of cassava leaf meal in feed with enzyme supplementation on broiler chickens. The research used factorial completly randomized design 2x3 on 240 Cobb-strain broilers. There were 6 treatments 4 replication with 2 factors is used cassava leaf meal (CLM) and enzymes (non-starch polysaccharides and protease) with each dose 250 g/ton feed, i.e. P1: basal ration, P2: basal ration with enzymes, P3: ration with 1.5% CLM, P4: ration with 1.5% CLM and enzymes, P5: ration with 3.0% CLM, P6: ration with 3.0% CLM and enzymes. Maintenance was carried out for 35 days and performance measurements were carried out. The treatment rations were given from the age of 8 days. At the end of maintenance, internal organ, and metabolizable energy were measured The variables analyzed were performances, limfoid organ, digestive organ, nitrogen retention, and metabolizable energy. The data obtained were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and if the results indicated significantly different, then the post-hoc test Duncan mean range test (DMRT) performed. The results showed interaction between cassava leaf meal and enzymes on feed conversion ratio (p<0.05). The addition of enzymes significantly increased body weight, relative weight of the lymphoid organ (thymus, bursa fabricius, spleen), and metabolizable energy (p<0.05). The addition of enzymes also significantly reduced feed intake and relative weight of the gizzard, small intestine, and pancreas (p<0.05). The percentage value of the relative weight of internal organs with enzymes is 0.23% thymus, 0.10% bursa fabricius, 0.22% spleen, 1.86% gizzard, 4.18% small intestine, and 0.28% pancreas, while the value of metabolic energy with enzymes namely EMS 3254.03 kcal kg-1, EMM 3522.48 kcal kg-1, EMSn 3113.53 kcal kg-1, and EMMn 3410.31 kcal kg-1. Addition cassava leaf meal up to a level of 3,0% did not interfere with health. The addition enzymes can offset the detrimental effect caused by the use cassava leaf meal in the feed.