Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110304
Title: Analisis faktor Kelangsungan Usaha Kultur Jaringan Berbasis Kultur Jaringan di Bogor, Jawa Barat
Other Titles: The analysis of the continuity factor of tissue culture business in household-scale in Bogor west java
Authors: Wulandari, Arum Sekar
Sandra, Edhi
Sastrawijaya, Iman
Issue Date: 24-Dec-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Esha Flora Plant and Tissue Culture merupakan perusahaan perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan berskala rumah tangga. Tujuan kegiatan magang ini adalah (1) mengembangkan keterampilan kultur jaringan dan (2) mendeteksi faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan usaha kultur jaringan. Metode pelaksanaan magang yang dilakukan adalah: mengikuti secara langsung aktivitas di laboratorium Esha Flora, mengamati setiap tahapan kultur jaringan, wawancara dan pencarian data sekunder. Wawancara dilakukan terhadap pemilik dan pegawai laboratorium di Esha Flora.Analisis data mengunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat). Kegiatan yang dilakukan selama magang yaitu sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media kultur, inisiasi, subkultur, dan aklimatisasi. Tahapan kultur jaringan memerlukan keterampilan yang tinggi. Semakin sering melakukan tahapan kultur jaringan, maka semakin terampil mengerjakannya. Manajemen Esha Flora sudah cukup baik, tetapi perlu mengatur kegiatan selain kegiatan produksi untuk menghindari terganggunya produktivitas perusahaan. Esha Flora juga perlu melakukan regenerasi tenaga ahli untuk keberlangsungan perusahaan pada masa yang akan datang. Faktor internal dalam analisis SWOT terdiri atas kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) sedangkan faktor eksternal terdiri atas peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Total skor faktor internal adalah 2,93 (faktor kekuatan 2,50 + faktor kelemahan 0,78); sedangkan total skor faktor eksternal adalah 3,17 (faktor peluang 2,58 + faktor ancaman 0,58). Selisih faktor internal adalah 1,37; sedangkan selisih faktor eksternal adalah 2,00. Hasil analisis SWOT menunjukan bahwa Esha Flora berada pada kuadran I artinya Esha Flora berpotensi terus berkembang dengan menggunakan strategi agresif. Stategi agresif yang dapat dilakukan Esha Flora adalah: mempertahankan kualitas produk dan memanfaatkan relasi yang kuat untuk memasarkan produk dan jasa yang tersedia, memberdayakan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan produk yang tersedia agar lebih efektif. Strategi alternatif yang dapat dilakukan adalah: meningkatkan efesiensi manajemen laboratorium guna meningkatkan produktivitas sesuai dengan kebutuhan pasar, meningkatkan pemasaran hasil produksi dan jasa dengan memanfaatkan relasi yang kuat menggunakan media cetak atau digital, melakukan pelatihan oleh tenaga professional kepada masyarakat untuk meningkatkan sumber daya manusia, menciptakan program untuk meningktakan sumber daya manusia dan efesiensi produktivitas.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110304
Appears in Collections:UT - Silviculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover522.67 kBAdobe PDFView/Open
fulltext.pdf
  Restricted Access
Fullteks6.75 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran255.06 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.