Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110110
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPoetri, Okti Nadia-
dc.contributor.advisorSoejoedono, Retno Damayanti-
dc.contributor.authorDewantara, Idna Wardana-
dc.date.accessioned2021-12-06T13:02:43Z-
dc.date.available2021-12-06T13:02:43Z-
dc.date.issued2021-11-01-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110110-
dc.description.abstractInfectious Bursal Disease (IBD) atau Gumboro merupakan penyakit pada ayam dengan target organ bursa fabrisius. Ayam yang terinfeksi virus IBD mengalami kondisi imunosupresi dan menjadi rentan terhadap infeksi sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari respon pembentukan antibodi spesifik IBD pada kelompok ayam yang divaksin vaksin IBD kompleks imun dan kelompok ayam yang divaksin vaksin IBD aktif. Empat puluh ekor broiler dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok 1 (K1) yang divaksin IBD kompleks imun dan kelompok 2 (K2) yang divaksin IBD aktif. Kedua kelompok menerima satu dosis vaksin IBD dan divaksinasi pada umur satu hari. Pengambilan sampel serum dilakukan pada hari ke-1, 14, 25, dan 35. Pengambilan sampel bursa fabrisius dilakukan pada hari ke-25 dan 35. Titer antibodi IBD ditentukan dengan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Parameter yang diamati adalah titer antibodi IBD, skor bursa, dan indeks bursa setelah vaksinasi. Hasil ELISA menunjukkan bahwa titer antiodi IBD semakin turun pada hari ke-14 dan 25, kemudian meningkat kembali pada hari ke-35 pada kedua kelompok perlakuan. Rataan titer antibodi antara K1 dan K2 tidak berbeda nyata secara statistik di tiap waktu pengambilan sampel serum. Namun, rataan titer antibodi IBD K1 lebih tinggi dibandingkan K2 pada saat ayam berumur 14 dan 35 hari. Rataan indeks bursa dan skor bursa pada hari ke-25 dan 35 tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kedua kelompok. Rataan indeks bursa pada kedua kelompok penelitian mengalami penurunan seiring pertambahan umur. Rataan skor bursa pada K1 mengalami peningkatan, sedangkan K2 mengalami penurunan seiring pertambahan umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pembentukan antibodi spesifik IBD tidak berbeda nyata antara kelompok ayam yang divaksin IBD kompleks imun dan IBD aktif, namun vaksin IBD kompleks imun tidak menyebabkan atrofi pada bursa fabrisius, sedangkan vaksin IBD aktif masih dapat menyebabkan atrofi pada bursa fabrisius. Hal ini mengindikasikan bahwa vaksinasi dengan IBD kompleks imun pada umur satu hari relatif lebih aman dibandingkan vaksin IBD aktif. Kata Kunci : antibodi, broiler, enzyme linked immunosorbent assay (ELISA), IBD, vaksin aktif, vaksin kompleks imun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerbedaan Respon Pembentukan Antibodi Spesifik Infectious Bursal Disease (IBD) antara Broiler yang divaksin Vaksin IBD Kompleks imun dan Vaksin IBD Aktif.id
dc.title.alternativeDifferences in the response to specific antibody formation of Infectious Bursal Disease Virus (IBD) between broilers vaccinated with IBD immune complex vaccine and IBD live vaccine.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordantibodiesid
dc.subject.keywordbroilerid
dc.subject.keywordcomplex immune vaccinesid
dc.subject.keywordenzyme linked immunosorbent assay (ELISA)id
dc.subject.keywordIBDid
dc.subject.keywordlive vaccinesid
Appears in Collections:UT - Animal Disease and Veterinary Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstrak.pdf
  Restricted Access
547.83 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover761.41 kBAdobe PDFView/Open
Full_teks.pdf
  Restricted Access
Fullteks9.55 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran801.69 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.