Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110083
Title: Pemanfaatan Media Komunikasi Kesehatan Digital sebagai Strategi Penyuluhan Pangan Sehat
Other Titles: The Utilization of Digital Health Communication Media as A Healthy Food Extension Strategy
Authors: Sumardjo, Sumardjo
Saleh, Amiruddin
Syukri, Agus
Sumaedi, Sik
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Abstract: Perilaku konsumsi pangan sehat masih menjadi isu serius di Indonesia. Perilaku konsumsi pangan sehat dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku konsumsi pangan yang mendukung gizi seimbang dan pangan fungsional. Untuk mendukung terwujudnya perilaku konsumsi pangan sehat tersebut, banyak upaya telah dilakukan pemerintah, termasuk penyuluhan pangan dan gizi. Akan tetapi, hasil riset kesehatan dasar 2018 menunjukkan bahwa perilaku konsumsi pangan sehat masyarakat belum baik. Lebih lanjut, saat ini, telah terjadi pergeseran perilaku konsumsi pangan masyarakat dari mengonsumsi pangan olahan tradisional yang diolah dari bahan baku segar, tinggi serat dan menggunakan bumbu herbal – pangan fungsional - menjadi mengonsumsi junk food kebarat-baratan yang merupakan pangan dengan kadar gula, garam dan lemak yang tinggi. Kondisi tersebut menunjukkan diperlukannya strategi baru dalam rangka penyuluhan untuk meningkatkan perilaku konsumsi pangan sehat. Mengingat perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK), salah satu upaya untuk memecahkan isu tersebut adalah dengan melakukan penyuluhan dengan memanfaatkan media komunikasi kesehatan digital (MKKD). Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan MKKD dan perilaku konsumsi pangan sehat, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan MKKD, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi pangan sehat, serta merumuskan strategi penyuluhan untuk meningkatkan perilaku konsumsi pangan sehat dengan memanfaatkan MKKD dan faktor lainnya yang memengaruhi perilaku konsumsi pangan sehat. Pengumpulan data utama dilakukan dengan metode survei di Kabupaten dan Kota Tangerang, Banten. Sampel penelitian adalah 400 orang yang berusia 15 tahun ke atas dan pernah menggunakan media komunikasi kesehatan digital. Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial, berupa analisis regresi berganda dan structural equation modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perilaku konsumsi pangan sehat masyarakat Kabupaten dan Kota Tangerang berada pada kategori sedang (rataan skor 70,68 dari skor maksimum 100). Sementara itu, tingkat pemanfaatan MKKD masyarakat Kabupaten dan Kota Tangerang cenderung rendah (rataan skor 47,24 dari skor maksimum 100). Faktor yang memengaruhi pemanfaatan MKKD secara positif dan nyata adalah pendidikan, dukungan lingkungan media komunikasi digital dan perilaku akses. Faktor yang secara nyata dan positif memengaruhi perilaku konsumsi pangan sehat adalah literasi kesehatan elektronik, pemanfaatan MKKD, dan dukungan sosial konsumsi pangan sehat. Strategi yang dibutuhkan untuk penyuluhan pangan sehat berbasis MKKD meliputi: (1) pengembangan penyuluhan pangan sehat berbasis MKKD yang ramah terhadap mesin pencarian internet dan mudah digunakan, (2) memanfaatkan beragam platform, (3) memberikan beragam fitur untuk memberikan informasi dengan karakteristik pesan dan sumber informasi MKKD yang terjamin kualitasnya, (4) berorientasi juga pada peningkatan literasi kesehatan elektronik, (5) peningkatan dukungan sosial untuk mengonsumsi pangan sehat dan (6) akses pangan sehat yang baik, serta (7) penguatan perilaku akses MKKD. Implikasi kebijakan, praktis dan penelitian lanjutan dirumuskan, bahwa dari sisi kebijakan dibutuhkan beberapa hal: Pertama, Kebijakan Pemerintah untuk mengembangkan penyuluhan pangan sehat berbasis pemanfaatan MKKD. Kedua, Kebijakan Pemerintah untuk mendorong partisipasi publik untuk mengampanyekan dan memopulerkan perilaku konsumsi pangan sehat. Ketiga, Kebijakan Pemerintah untuk memastikan adanya akses pangan sehat yang baik bagi masyarakat. Keempat, Kebijakan Pemerintah untuk menjadikan peningkatan literasi kesehatan elektronik sebagai salah satu tujuan dari kebijakan nasional perbaikan gaya hidup sehat masyarakat. Dari sisi implikasi praktis, dibutuhkan peran lembaga penyuluhan untuk menjalankan penyuluhan pangan sehat berbasis MKKD. Penyedia MKKD dibutuhkan untuk mengembangkan program yang dapat meningkatkan literasi kesehatan elektronik masyarakat, memastikan MKKD ramah terhadap mesin pencarian Google dan mudah digunakan, dan senantiasa meningkatkan content dan program promosi yang dapat mendorong peningkatan perilaku akses MKKD. Penyuluh dibutuhkan untuk melakukan beberapa hal. Pertama, penyuluh memanfaatkan informasi yang disediakan MKKD untuk mendukung kegiatan penyuluhannya dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, dan menyebarkan informasi yang disediakan oleh media komunikasi kesehatan digital untuk mendukung tugas dan fungsinya. Kedua, penyuluh mengarahkan masyarakat untuk sering mengunjungi MKKD. Ketiga, penyuluh menggunakan media sosial untuk melakukan kegiatan penyuluhan. Keempat, penyuluh mendorong masyarakat yang telah menjalankan perilaku konsumsi pangan sehat untuk menunjukkan ke orang lain dan mengajak orang lain juga untuk mengikuti jejaknya. Dari sisi implikasi untuk penelitian lanjutan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, penelitian dilakukan dalam konteks masyarakat yang memiliki akses terhadap MKKD. Mengingat hal itu, penelitian selanjutnya dibutuhkan untuk masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap media komunikasi kesehatan digital. Kedua, penelitian hanya melibatkan aspek-aspek fungsional dari MKKD. Hasil analisis regresi berganda pemanfaatan media komunikasi kesehatan digital menunjukkan R2 dari persamaan regresi adalah sebesar 53,9 persen. Kondisi ini menunjukkan ada 46,1 persen faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap pemanfaatan MKKD. Dalam literatur, motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu dapat berupa motivasi yang bersifat fungsional dan motivasi yang bersifat hedonik. Pemanfaatan MKKD diduga juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terkait aspek hedonik dari MKKD. Mengingat hal itu, penelitian selanjutnya perlu untuk mengikutsertakan faktor-faktor yang terkait aspek hedonik dari MKKD.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110083
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
I361184062_Sik Sumaedi.pdf
  Restricted Access
Fullteks70.98 MBAdobe PDFView/Open
Cover_I361184062_Sik Sumaedi.pdf
  Restricted Access
Cover7.42 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_I361184062_Sik Sumaedi.pdf
  Restricted Access
Lampiran13.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.