Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109756
Title: Rancang Bangun Rantai Pasok Green Bean Kopi Gayo
Authors: Machfud
Raharja, Sapta
Marimin
Jaya, Rachman
Issue Date: 2014
Publisher: IPB University
Abstract: Kopi Gayo merupakan salah satu komoditi pertanian utama Provinsi Aceh, selain kakao, nilam, pinang dan kelapa sawit. Untuk mencapai rantai pasok yang berkelanjutan tentunya harus memperhatikan tiga aspek yang menjadi pilar berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Manajamen rantai pasokan pertanian (kopi Gayo) umumnya lebih sulit ditangani dibandingkan dengan produk manufaktur karena produk pertanian memiliki sifat cepat rusak, ukuran bervariasi, musiman, kamba lokasi tersebar dan dalam skala kecil. Tantangan dalam penelitian ini adalah bagaimana mewujudkan rantai pasok green bean (RPGBKG) kopi Gayo yang berkelanjutan, karena fakta saat ini menunjukkan bahwa beberapa aspek belum menunjukkan keberlanjutan, seperti pada indikator profit usaha petani, keterampilan pelaku, penggunaan air pada proses produksi jauh di atas ambang batas, penggelolaan risiko rantai pasok serta pola hubungan keterkaitan antar pelaku. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancang bangun RPGBKG yang berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini beberapa tujuan antara yaitu: menentukan indeks keberlanjutan pada RPGBKG (tahap awal), merancang model rantai pasok berkelanjutan untuk dimensi ekonomi yang terdiri dari analisis dan mitigasi risiko rantai pasok green bean kopi Gayo serta model distribusi keuntungan berkeadilan, dimensi sosial terdiri dari model pola hubungan keterkaitan antar pelaku rantai pasok, sedangkan dimensi lingkungan fokus kepada aspek pemanfaatan limbah kulit kopi dan efisiensi penggunaan air melalui aplikasi teknologi semi basah. Pada bagian akhir melakukan simulasi prediksi keberlanjutan RPGBKG pada kurun waktu tertentu dimasa yang datang. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik untuk mencapai tujuan masing-masing dimensi. Pada tahap awal indeks keberlanjutan rantai pasok dianalisis dengan multi dimensional scaling (MDS), selanjutnya pada dimensi ekonomi pemodelan distribusi keuntungan berkeadilan dengan menggunakan pendekatan utilitas risiko dan interpolasi non linear, analisis dan mitigasi risiko dengan fuzzy-analytical hierarchy process (F-AHP) dan fuzzy inference system (FIS) untuk agregasi risiko, Dimensi sosial fokus kepada pola hubungan keterkaitan antar masing-masing pelaku rantai pasok yang dimodelkan dengan analytical networks process (ANP) dan pemenuhan hak-hak dasar pelaku berupa aspek keamanan dan kesehatan dengan analisis deskriptif, sedangkan dimensi lingkungan fokus kepada pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi pupuk organik dengan analisis B/C rasio untuk melihat efektifitas proses aspek lingkungan lainnya yang dianalisis adalah efisiensi penggunaan air selama proses produksi melalui aplikasi teknologi pengolahan semi basah. Simulasi keberlanjutan dianalisis dengan teknik sistem dinamis yang disintesis dengan MDS. Hasil kajian awal berupa penentuan indeks keberlanjutan menunjukkan 35.88 dengan kategori agak berlanjut. Secara parsial, indeks dimensi ekonomi sebesar 3.8 lingkungan 3.5 dan sosial 3.7 sedangkan berdasarkan analisis titik ungkit (leverage) didapatkan bahwa pada dimensi sosial variabel yang menjadi pendorong utama adalah net profit pelaku, penggelolan risko rantai pasok dan distribusi keuntungan berkeadilan. Dari dimensi sosial, variabel utama terdapat pada elemen keterampilan pelaku dan pola hubungan keterkaitan antar pelaku. Sementara itu pada dimensi lingkungan, titik ungkit berada pada elemen pemanfaatan pulp sebagai kompos dan efisiensi penggunaan air saat proses produksi. Setelah dilakukan verifikasi dan validasi model, didapatkan bahwa pada dimensi ekonomi menunjukkan model mampu mengindentifikasi risiko dan menentukan mitigasi yang dapat diambil oleh pelaku. Pada pelaku petani risiko mencakup budidaya, mutu, harga dan permintaan dengan mitigasi berupa peningkatan skills petani dalam penggelolaan hama dan penyakit, untuk pedagang pengepul dan agroindustri risiko berupa harga, mutu, pasokan dan permintaan. Dengan mitigasi yang dapat dilakukan adalah perbaikan teknologi pasca panen yang spesifik pada penggunaan para-para saat penjemuran, sedangkan pelaku agroindustri adalah mengaplikasikan model risk-sharing karena pada ini mampu mendistribusi (mengalihkan) risiko masing-masing pelaku yang diwujudkan ke dalam insentif harga. Pada dimensi sosial pola hubungan keterkaitan antar pelaku mengarah kepada hubungan mitra strategis yang dengan instrumen risk-sharing model. Pada dimensi lingkungan hal yang sangat penting dilakukan oleh pelaku adalah pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi kompos sehingga memberikan nilai tambah sebesar Rp850/kg bagi pelaku pedagang pengepul atau petani, selain itu pelaku juga harus fokus kepada upaya mengurangi penggunaan air selama proses produksi, melalui aplikasi teknologi pengolahan semi basah yang mampu mengurangi penggunaan air sebesar 3-4 m3 untuk menghasilkan 1 ton kopi biji (green bean), dibandingkan dengan pengolahan basah yang memerlukan 7-8 m3 untuk menghasilkan jumlah kopi biji yang sama. Berdasarkan hasil model simulasi keberlanjutan RPGBKG dengan menggunakan sistem dinamis dan MDS, didapatkan bahwa pada tahun 2018 indeks keberlanjutan secara aggregate mengalami peningkatan dari 35.88 (kurang berlanjut) menjadi 60.58 (cukup berlanjut). Fakta ini menggambarkan bahwa upaya yang dilakukan melalui penelitian ini telah memberikan sumbangsih bagi peningkatan keberlanjutan RPGBKG.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109756
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover457.55 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.33 MBAdobe PDFView/Open
2014rja.pdf
  Restricted Access
Fullteks49.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.