Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109687
Title: Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan Spasial Cerdas Usaha Petani Swadaya untuk Mendukung Keberlanjutan Hilirisasi Agroindustri Kelapa Sawit
Other Titles: Spatial Intelligent Decision Support System Design for Independent Smallholder Farmers’ Business in Supporting Sustainable Palm Oil Agroindustry Downstream
Authors: Marimin
Anggraeni, Elisa
Sailah, Illah
Safriyana
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Abstract: Perkebunan kelapa sawit diketahui berkembang secara pesat karena produktivitas dan keuntungan ekonominya, terutama perkebunan yang dikembangkan oleh petani swadaya. Hal ini dikarenakan kelapa sawit memiliki biaya produksi rendah, namun keuntungan ekonomi yang diperoleh dari perkebunan kelapa sawit cukup tinggi, dengan perawatan yang minimal. Perkembangan luas perkebunan kelapa sawit ini juga disebabkan oleh tujuan produksi pada bidang hilirnya yang dapat digunakan dalam banyak aspek, baik untuk pangan, kimia, dan bioenergi. Prospek komoditi kelapa sawit tersebut juga mendorong pemerintah dan pelaku industri untuk meningkatkan kemampuan daya saing dan keberlanjutannya. Urgensi usaha perkebunan kelapa sawit tersebut menjadi sangat krusial, karena terdapat kesenjangan yang dialami oleh petani swadaya dalam hal kualitas dan produktivitas hasil perkebunan. Kesenjangan juga dialami petani kelapa sawit karena kurangnya akses terhadap layanan dan perencanaan yang memadai bila dibandingkan dengan petani mitra dan perusahaan perkebunan karena petani swadaya tidak tergabung ke dalam wadah kelembagaan. Permasalahan terkait keberlanjutan usaha perkebunan petani swadaya juga menjadi penting untuk perhatian terkait sentimen pasar terhadap praktik perkebunan petani swadaya. Perencanaan strategis untuk perbaikan usaha perkebunan kelapa sawit petani swadaya juga memegang peranan penting sebagai rekomendasi kebijakan dan/atau regulasi untuk peningkatan posisi tawar petani swadaya. Serangkaian aspek tersebut dengan juga mempertimbangkan potensi perkebunan dan daya saing petani swadaya berperan sebagai arah pengambilan keputusan yang memperhatikan pengaruh ketidakpastian. Berdasarkan pada paparan permasalahan dan tantangan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) merumuskan model penguatan kelembagaan petani swadaya, (2) membangun model penilaian keberlanjutan usaha perkebunan kelapa sawit, (3) mengembangkan inisiatif dan rekomendasi perencanaan strategis untuk penguatan posisi petani swadaya, dan (4) merancang prototipe sistem penunjang keputusan spasial cerdas usaha kelapa sawit petani swadaya. Pendekatan Soft System Methodology digunakan sebagai kerangka dalam perancangan model penguatan kelembagaan, dengan sintesis empat teknik lainnya yaitu Interpretative Structure Modelling untuk pembangunan model konseptual, Strategic Assumption Surfacing and Testing untuk perumusan asumsi-asumsi tindakan penguatan kelembagaan, Analytical Network Process untuk perumusan strategi penguatan kelembagaan, dan Business Model Canvas untuk pemodelan visual upaya penguatan kelembagaan. Penilaian keberlanjutan dimodelkan dengan teknik Multidimensional Scaling dan Adaptive Neuro Inference System (ANFIS). Pengembangan teknik cerdas Genetic Algorithm dan ANFIS dilakukan untuk pemodelan perencanaan strategis. Rancangan penguatan kelembagaan petani swadaya dilakukan berdasarkan pada upaya peningkatan peran petani swadaya dalam rantai pasok dan optimalisasi kelembagaannya. Upaya tersebut dilakukan dalam mendukung produksi kelapa sawit berkualitas dan berkelanjutan, yang dapat terealisasi melalui peran terintegrasi semua pihak dan tata kelola yang baik dalam penyiapan hingga pemasaran pasokan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan kesejahteraan petani swadaya dan kesinambungan bahan baku TBS untuk produk hilir yang bermutu baik dan berkelanjutan. Hasil rancangan penguatan kelembagaan petani swadaya menunjukkan peran pihak yang memiliki visi dan tekad untuk sejahtera bersama menjadi tolak ukur dalam keberhasilan tata kelola kelembagaan. Koperasi petani swadaya menjadi bentuk kelembagaan yang 37,68% berpengaruh dalam penguatan kelembagaan dengan mengakomodasi poin-poin penting dari model konseptual yang telah dihasilkan sebelumnya. Penilaian keberlanjutan usaha perkebunan petani swadaya dilakukan dengan menetapkan dimensi dan indikator keberlanjutan. Terdapat 19 indikator penentu tingkat keberlanjutan usaha perkebunan petani swadaya yang dipetakan ke dalam enam dimensi keberlanjutan. Hasil penilaian dimensi keberlanjutan diketahui secara berurutan 39,54%, 43,21%, 42,82%, 42,93%, 42,16%, dan 41,66% untuk dimensi lingkungan, ekonomi, sosial, teknologi, kebijakan, dan kelembagaan. Hasil validasi agregasi indeks keberlanjutan menunjukkan bahwa usaha perkebunan kelapa sawit petani swadaya adalah 42,09% atau berada pada kondisi kurang berkelanjutan. Saran perbaikan untuk peningkatan keberlanjutan juga diberikan berdasarkan pada indikator-indikator penentu keberlanjutannya. Perencanaan strategis usaha perkebunan kelapa sawit petani swadaya telah berhasil menyusun rancangan model dengan penyesuaian basis fungsi keanggotaan. Hasil validasi model menunjukkan bahwa terbentuk pereduksian pada fungsi keanggotaan dan basis aturan untuk masing-masing model yang digunakan sebagai input, sehingga aturan-aturan yang digunakan adalah kondisi optimum minimum. Terdapat 13 inisiatif perencanaan strategis yang diajukan sebagai suatu upaya berkelanjutan untuk penguatan usaha perkebunan kelapa sawit petani swadaya dalam mendukung hilirisasi kelapa sawit. Integrasi model-model untuk usaha perkebunan kelapa sawit petani swadaya dilakukan dengan pengembangan prototipe Sistem Penunjang Keputusan Spasial Cerdas (SPKSC). SPKSC tersebut dinamakan IF-oPS (Independent Farmer of Palm Oil Strategic System) yang memiliki fungsi analisis potensi perkebunan, penilaian daya saing, kelembagaan, penilaian keberlanjutan, dan perumusan perencanaan strategis. IF-oPS diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan pada media interaktif yang meniru kondisi dunia nyata, untuk membantu membuat keputusan berdasarkan pada data dan model dari masalah yang tidak terstruktur. Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya adalah 1) perlunya riset aksi untuk implementasi penguatan kelembagaan petani swadaya, serta 2) penilaian keberlanjutan juga perlu penambahan dimensi sumber daya dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya dalam keberlanjutan usaha perkebunan kelapa sawit petani swadaya. Peningkatan kemampuan SPKSC juga dapat dikembangkan melalui penambahan fungsi yang dibutuhkan dalam lingkup usaha petani swadaya.
In terms of productivity and economic benefits, oil palm plantations are known to develop rapidly, especially plantations developed by independent smallholders. Oil palm has low production costs, but the economic benefits derived from oil palm plantations are pretty high, with minimal maintenance. The expansion of oil palm plantations is also caused by the purpose of its downstream production, which can be used in many aspects, especially for food, chemical, and bioenergy. The prospect of the palm oil commodity also encourages the government and industry parties to improve their competitiveness and sustainability. The urgency of the oil palm plantation business is crucial because independent smallholders experience gaps in the quality and productivity of plantation products. The gap is also experienced by independent smallholder farmers due to a lack of access to adequate services and planning compared to cooperate farmers and companies' plantations because independent smallholders are not incorporated into institutions. In addition, issues related to the independent smallholder plantations business' sustainability are also essential and concerned regarding market sentiment towards the agricultural practices of independent smallholder plantations. Strategic planning to improve the oil palm plantation business of independent smallholders is also played an essential role as policy recommendations and/or regulations to improve the bargaining position of independent smallholders. This series of aspects including the plantations' potencies and competitiveness acts as a direction for decision-making that considers uncertainty effects. Based on the explanation of these problems and challenges, this study aims to (1) formulate a model for strengthening independent smallholders' institutions, (2) develop an assessment model for the sustainability of oil palm plantations, (3) develop initiatives and strategic planning recommendations to strengthen the position of independent smallholders, and (4) designing a prototype of a spatial-intelligent decision support system for independent smallholder oil palm business. The Soft System Methodology approach is used as a framework in designing institutional strengthening model, with the synthesis of four other techniques, namely Interpretative Structure Modeling for conceptual model development, Strategic Assumption Surfacing and Testing for the formulation of institutional strengthening action assumptions, Analytical Network Process for institutional strengthening strategy formulation, and Business Model Canvas for visual modeling of institutional strengthening efforts. Sustainability assessment is modeled using Multidimensional Scaling and Adaptive Neuro Inference System (ANFIS) techniques. The development of intelligent Genetic Algorithms and ANFIS techniques are carried out for strategic planning modelling. The design of independent smallholders' institutional strengthening is carried out based on efforts to increase the role of independent smallholders in the supply chain and optimize their institutions. These efforts are made to support the production quality and sustainability of oil palm, can be realized through the integrated role of all parties and good governance in the preparation and marketing of the oil palm fresh fruit bunch (FFB) supply. It helps improve the welfare of independent smallholders and the sustainability of FFB raw materials for good quality and sustainable downstream products. The design results for independent smallholders’ institutional strengthening show that parties who have an exact vision and determination to prosper together as a benchmark in the success of institutional governance. Independent smallholder cooperatives have become an institutional form with 37,68% influence in institutional strengthening by accommodating essential points from the conceptual model produced previously in the research. The independent smallholder plantation business's sustainability assessment is carried out by determining the dimensions and indicators. Nineteen indicators determine the level of independent smallholder plantation business' sustainability which are mapped into six dimensions. The independent smallholder business' sustainability assessment results are 39,54%, 43,21%, 42,82%, 42,93%, 42,16%, and 41,66% for the environmental, economic, social, technology, policy, and institutional dimensions respectively. The aggregate validation of the sustainability index shows that the independent smallholders' oil palm plantation business is 42,09% or is in a less sustainable condition. The suggestions for sustainability improvement are also given based on the indicators that determine its sustainability. The strategic planning of the independent smallholders' oil palm plantation business has succeeded in compiling a model design with adjustments to the basis of membership functions. The model validation results show that a reduction is formed on the membership functions and the rule base for each model that is used as input, so that the rules used are the minimum optimum conditions. There are 13 strategic planning initiatives proposed as a sustainable effort to strengthen independent smallholders' oil palm plantation businesses in supporting oil palm downstream. The integration of models for independent smallholder oil palm plantations is carried out by developing a prototype of the Spatial Intelligent Decision Support System (SIDSS). The SIDSS is called IF-oPS (Independent Farmer of Palm Oil Strategic System), which functions to analyze plantation potential, assess the competitiveness, institutional, assess the sustainability, and strategic planning formulation. IF-oPS is expected to help decision-making on interactive media that imitate real-world conditions to help make decisions based on data and models of unstructured problems. Some suggestions for further research are that 1) action research is needed to implement independent smallholders' institutional strengthening and 2) the sustainability assessments also need to add resource dimension in relation to its utilization in the sustainability of oil palm plantations business. In addition, the improvement of the SIDSS can also be developed through additional functions needed within the scope of independent smallholder businesses.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109687
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Safriyana - Disertasi Cover.pdf
  Restricted Access
Cover14.24 MBAdobe PDFView/Open
Safriyana - Disertasi Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran11.72 MBAdobe PDFView/Open
F361180228_Safriyana.pdf
  Restricted Access
Fullteks14.24 MBAdobe PDFView/Open
Safriyana - Disertasi Full text.pdf
  Restricted Access
Isi11.96 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.