Ekstrak Isolat Actinomycetes 20 PM sebagai Antibiofilm untuk Pengobatan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan komoditas perikanan air tawar yang memiliki keunggulan seperti memiliki teknologi budidaya yang sudah berkembang, ekonomis tinggi, pertumbuhan yang relatif cepat, dan dapat berkembang biak sepanjang musim. Ikan nila rentan terserang penyakit Motile Aeromonas Septicaemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Beberapa bakteri patogen termasuk A. hydrophila dapat membentuk biofilm yang membuat bakteri pembentuknya tahan pada berbagai kondisi ekstrem dan bersifat resisten sehingga mengharuskan penggunaan antibiotik dengan dosis tinggi yang dapat menyebabkan bakteri di lingkungan perairan menjadi resistan serta menimbulkan residu pada produk akuakultur. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka diperlukan eksplorasi senyawa antibiofilm yang berasal dari tumbuhan, spons laut maupun bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antibiofilm dari ekstrak isolat Actinomycetes 20 PM untuk pengobatan ikan nila yang diinfeksi oleh A. hydrophila. Ikan nila yang digunakan berbobot rata-rata 28,89 ± 0,78 gram dan panjang rata-rata 11,7 ± 0,24 cm serta dilakukan uji tantang selama 14 hari. Perlakuan yang diberikan meliputi kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), kontrol antibiotik (KA), dan ekstrak Actinomycetes 20 PM (EK) sebanyak tiga ulangan. Parameter yang diukur dan diamati meliputi gejala klinis, kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan harian (LPH), respons imun (total sel darah merah, total sel darah putih, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, aktivitas fagositik), dan kualitas air. Pemberian ekstrak dapat menunjukkan hasil KH dan respons imun yang lebih baik daripada perlakuan K+ dan berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan K+, namun LPH tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P>0,05) untuk semua perlakuan. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak antibiofilm dari Actinomycetes 20 PM dapat digunakan untuk mengobati ikan nila dari infeksi bakteri patogen A. hydrophila.

Tilapia (Oreochromis niloticus) is a freshwater fishery commodity that has advantages such as having developed aquaculture technology, high economy, relatively fast growth, and can breed throughout the season. Them susceptible to Motile Aeromonas Septicaemia (MAS) caused by Aeromonas hydrophila. Several pathogenic bacteria including A. hydrophila, can form biofilms that make the bacteria that form them tolerate to various extreme conditions and are resistant, thus requiring the use of high doses of antibiotics that can cause bacteria in aquatic environment to become resistant and cause residues in aquaculture products. To solve this problem, it is necessary to explore antibiofilm compounds derived from plants, marine sponges, and bacteria. This study aimed to examine the effectiveness of antibiofilm from Actinomycetes 20 PM isolate extract for treatment of tilapia infected by A. hydrophila. Tilapia used an average weight of 28.89 ± 0.78 gram and an average length of 11.7 ± 0.24 cm which was challenged for 14 days. The treatments given included negative control (K-), positive control (K+), antibiotic control (KA), and Actinomycetes 20 PM isolate extract (EK) with three replications. Parameters measured and observedin each of three replications included clinical symptoms, survival rate (SR), specific growth rate (SGR), immune response (total red blood cells, total white blood cells, hemoglobin levels, hematocrit levels, phagocytic activity), and water quality. Giving the extract can show the results of SR and better immune response than the K+ treatment and significantly different (P<0.05) with the K+ treatment, but SGR did not show significantly different results for all treatments. The conclusion of this study is that the antibiofilm extract of Actinomycetes 20 PM can be used to treat tilapia from infection with the pathogenic bacterium A. hydrophila.