Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109567
Title: Karakteristik Spermatozoa Domba Garut dan Ekor Gemuk setelah Diinkubasi dalam Media Fertilisasi serta Tingkat Fertilisasinya Secara in Vitro
Authors: Karja, Ni Wayan K
Ulum, Mokhamad Fakhrul
Hariono, Hariono
Issue Date: 30-Sep-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Kualitas spermatozoa suatu pejantan sangat dipengaruhi oleh perbedaan bangsa, sehingga setiap pejantan yang berbeda bangsa akan memiliki gambaran kualitas spermatozoa yang berbeda serta dapat mempengaruhi tingkat perkembangan embrio in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik spermatozoa domba garut dan domba ekor gemuk setelah diinkubasi dalam media fertilisasi serta tingkat fertilisasinya secara in vitro. Spermatozoa domba berasal dari semen beku domba garut dan ekor gemuk. Konsentrasi spermatozoa yang digunakan adalah 1×106 dan 5×106 spermatozoa/mL. Setiap kelompok spermatozoa diinkubasi dalam inkubator CO2 5% pada suhu 38,5 oC selama 0, 3, dan 6 jam. Setiap akhir masa inkubasi, spermatozoa dievaluasi pola gerak, motilitas, MPU, dan TAU menggunakan computer assisted sperm analysis (CASA) dan mikroskop cahaya. Konsentrasi spermatozoa yang digunakan pada fertilisasi yaitu 1×106 dan 5×106 spermatozoa/mL dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan spermatozoa kedua bangsa domba tersebut membuahi oosit secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motilitas progresif, MPU dan TAU pada kedua bangsa domba dengan konsentrasi 1×106 dan 5×106 menurun secara signifikan dengan bertambahnya waktu inkubasi. Pola pergerakan spermatozoa pada kedua bangsa domba dengan konsentrasi 1×106 menunjukkan adanya hiperaktifasi sebagai tanda terjadinya proses kapasitasi pada jam ke 3 dengan nilai VCL 70,83; STR 0,49%; ALH 4,31% dan nilai LIN 0,33% pada domba garut sedangkan untuk domba ekor gemuk menunjukkan nilai VCL 77,85; STR 0,47%; ALH 4,12% dan nilai LIN 0,34%. Sedangkan pada konsentrasi 5×106 proses kapasitasi baru akan mulai pada jam ke 6 dengan nilai VCL 80,08; STR 0,65%; ALH 3,27% dan nilai LIN 0,34% pada domba garut sedangkan untuk domba ekor gemuk menunjukkan nilai VCL 76,94; STR 0,64%; ALH 2,79% dan nilai LIN 0,32%. Tingkat fertilisasi spermatozoa domba garut dan domba ekor gemuk dengan menggunakan jumlah konsentrasispermatozoa 1×106 dan 5×106 pada kedua bangsa tidak menunjukkan adanya perbedaan terhadap tingkat fertilisasisecara in vitro baik pada kejadian monospermia maupun polispermia. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas spermatozoa setelah inkubasi menurun seiring dengan penambahan waktu inkubasi. Hiperaktivitas spermatozoa dengan konsentrasi 1×106 dapat terjadi pada jam ke 3 sedangkan konsentrasi 5×106 dapat terjadi pada jam ke 6 waktu inkubasi. Penggunaan konsentrasi spermatozoa 1×106 dan 5×106 pada domba garut dan domba ekor gemuk tidak menunjukkan adanya perbedaan (P>0,05) terhadap tingkat fertilisasi secara in vitro, namun penggunaan konsentrasi 1×106 saat fertilisasi menunjukkan tingkat fertilisasi monospermia yang lebih tinggi, namun demikian tidak menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan (P>0,05) jika dibandingkan iv dengan konsentrasi 5×106 . Sedangkan penggunaan konsentrasi 5×106 pada kedua bangsa domba tampak terlihat bahwa tingkat polispermia lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi 1×106 , namun demikian kedua konsentrasi tersebut tidak menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan (P>0,05).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109567
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover403.3 kBAdobe PDFView/Open
B352190041_B352190041.pdf
  Restricted Access
Fullteks8.64 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran198.23 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.