Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109448
Title: Pendugaan umur simpan menggunakan model persamaan Arrhenius pada pollard dan wheat bran dengan pengawet organik
Authors: Wijayanti, Indah
Retnani, Yuli
AZ, Rizqa Adisti
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Series/Report no.: ;10.3390/molecules25051157
Abstract: Pollard dan wheat bran umumnya diperjualbelikan antar pabrik pakan, akan tetapi produk tersebut belum dicantumkan tanggal kedaluwarsanya. Pencantuman informasi kedaluwarsa merupakan jaminan mutu produk masih layak untuk dikonsumsi. Tujuan peneltian ini yaitu menentukan umur simpan pada pollard dan wheat bran dengan metode akselerasi model Arrhenius dengan penambahan asam organik sebagai pengawet. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian tahap satu yaitu uji efektivitas penggunaan pengawet asam organik dan penelitian tahap dua yaitu penentuan umur simpan Pollard dan wheat bran dengan menggunakan persamaan Arrhenius. Analisis yang digunakan mencakup analisis bilangan peroksida, kerapatan tumpukan, kadar air, sudut tumpukan dan berat jenis. Peneltian tahap satu dilakukan untuk memperoleh asam organik terbaik yang dapat digunakan sebagai pengawet. Hasil uji ANOVA diketahui jenis pakan berpengaruh nyata terhadap kadar air (P<0.05). Jenis asam organik berpengaruh nyata terhadap kadar air pollard (P<0.05) dengan kadar air terendah 13,02 % pada perlakuan pollard dengan penambahan asam propionat 1% dan kadar air tertinggi pada perlakuan pollard dengan penambahan asam laurat 1%. Pada wheat bran kadar air terendah diperoleh pada perlakuan penambahan asam propionat 1 % dengan kadar air 13,92 %. Berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui jenis pakan berpengaruh terhadap berat jenis, kerapatan tumpukan dan sudut tumpukan (p<0.05) sedangkan pada jenis asam organik tidak berpengaruh pada kerapatan tumpukan dan berat jenis (p>0.05) pollard dan wheat bran. Berdasarkan hasil uji sidik ragam di atas kemudian dilanjutkan uji efektivitas untuk menentukan perlakuan asam organik terbaik dengan menggunakan metode indeks efektivitas (De Garmo. et al. 1984). Berdasarkan hasil indeks uji efektivitas didapat bahwa pollard dan wheat bran yang ditambahkan asam propionat merupakan perlakuan terbaik dalam penelitian pendahuluan ini. Penelitian tahap dua ini bertujuan untuk menentukan umur simpan pollard dan wheat bran yang ditambahkan asam organik berupa asam propionat sebagai pengawet dengan metode akselerasi menggunakan persamaan model Arrhenius. Penelitian ini dimulai dengan menganalisis bilangan peroksida pada pollard dan wheat bran yang disimpan pada suhu 15, 35 dan 45 oC. Ketengikan merupakan salah satu indikator penurunan mutu produk. Ketengikan dapat disebabkan oleh proses oksidasi yang terjadi di dalam produk (oxidative rancidity), ketengikan karena enzim lipase (enzymatic rancidity) dan ketengikan karena air (hidrolitik rancidity). Maka untuk mengetahui nilai ketengikan diperlukan uji bilangan peroksida. Analisis bilangan peroksida dilakukan pada hari ke 1, 7, 21, 35 dan 49 masa penyimpanan. Setelah didapat data bilangan peroksida dilanjutkan dengan perhitungan model Arrhenius. Persamaan regresi yang diperoleh untuk pollard dengan pengawet asam propionat pada suhu 15, 35, dan 45 °C berturut-turut adalah y = 0.0086x + 0.24668, y = 0.0128x + 0.2341 dan y = 0.0101x + 0.5249 sedangkan pollard tanpa pengawet asam propionate pada suhu 15, 35 dan 45 oC berturut-turut adalah y = 0,019x + 0,198, y = 0,022x + 0,215 dan y = 0,24x + 0,370. Penurunan mutu nilai bilangan peroksida pada pollard dengan pengawet asam propionate pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut-turut adalah 0,0082 /hari, 0,0011 /hari dan 0,0013 /hari sedangkan pollard tanpa pengawet asam propionate pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut-turut adalah 0,0015 /hari, 0,0019 /hari dan 0,0021 /Hari. Berdasarkan nilai konstanta laju penurunan mutu diketahui bahwa umur simpan pollard dengan v pengawet asam propionate 1% pada suhu 15, 35 dan 45°C berturut-turut adalah 38,9 bulan, 35,6 bulan dan 15,9 bulan sedangkan pollard tanpa pengawet asam propionate pada suhu 15, 35 dan 45°C berturut-turut adalah 27,3 bulan, 22,2 bulan dan 13,1 bulan. Berdasarkan persamaan regresi pada wheat bran dengan pengawet asam propionate pada suhu 15, 35 dan 45 °C bertutut-turut adalah y= 0,0113x – 1,8952, y = 0,0106x – 0,5616 dan y = 0,01100x – 0,5127 sedangkan wheat bran tanpa pengawet asam propionat adalah y = 0,0007x + 0,128, y = 0,015x + 0,555 dan y = 0,018x + 0,589. Penurunan mutu wheat bran dengan pengawet asam propionat pada suhu 15 , 35 dan 45 °C berturut-turut adalah 0,0005 /hari, 0,0006 /hari dan 0,0007 /hari sedangkan pada wheat bran tanpa pengawet asam propionat 0,0014 /hari, 0,0070 /hari dan 0,0018 /hari. Berdasarkan konstanta laju penurunan mutu diketahui umur simpan wheat bran dengan pengawet asam propionat pada suhu 15, 35 dan 45 °C berurut-turut adalah 32,9 bulan, 21,2 bulan dan 18,4 bulan sedangkan wheat bran tanpa pengawet asam propionat pada suhu 15, 35, 45 oC adalah 25,1 bulan, 15,1 bulan dan 14,8 bulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa asam propionat dapat digunakan sebagai pengawet pollard dan wheat bran. Pada aplikasi model Arrhenius diketahui penambahan asam propionat dapat memperpanjang masa simpan pollard dan wheat bran 2,8 - 13,4 bulan lebih lama dibandingkan dengan pollard dan wheat bran tanpa asam propionat pada rentang suhu 15 – 45 °C
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109448
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdfCover475.44 kBAdobe PDFView/Open
TESIS FULL FINISH.pdf
  Restricted Access
Fullteks16.02 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran654.86 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.