Keragaan dan Produktivitas Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola dari Lima Generasi Benih Umbi

Abstract

Produktivitas kentang di Indonesia masih dapat ditingkatkan melalui penggunaan benih bermutu. Kelas benih merupakan hal yang penting, mengingat kentang diperbanyak secara vegetatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan generasi benih yang berbeda terhadap keragaan dan produktivitas kentang. Penelitian dilaksanakan di Desa Aek Natolu Jaya, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara pada bulan November hingga bulan Maret 2020. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal yaitu perlakuan dari lima generasi kentang varietas Granola yaitu G0, G1, G2, G3, dan G4 dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan G0, G1, dan G2 memiliki keragaan yang sama dan merupakan keragaan yang terbaik berdasarkan keragaan tinggi dan diameter batang serta memiliki produktivitas terbaik. Produktivitas mulai menurun pada perlakuan G3 dan G4. Jumlah umbi per tanaman yang paling tinggi adalah perlakuan G0 dan G1. Grade umbi A hanya terdapat pada perlakuan G2, hal ini menunjukkan bahwa G2 lebih cocok dijadikan sebagai benih sebar. Perlakuan G0, G1, dan G2 juga menghasilkan grade umbi yang lebih baik dibandingkan G3 dan G4.

The Potato productivity in Indonesia can still be increased through the use of quality seeds. Seed class is important in potato production as it is propagated vegetatively. This study aimed to determine the effect of different seed generations on potato performance and productivity. The study was carried out in Aek Natolu Jaya village, Lumban Julu sub-district, Toba Regency, North Sumatra Province from November to March 2020. The design used in this study was a single factor Randomized Complete Block Design (RCBD). The treatments were five generations of Granola potato, G0, G1, G2, G3, and G4 with three replicates. The results showed that treatment G0, G1, and G2 had the same performance and achieved the best performance based on the height and diameter of the stem and had the best productivity. The productivity started to decrease in the G3 and G4 treatments. The highest number of tubers planted was achieved by G0 and G1 treatments. Grade A tubers were only found in the G2 treatment, this indicated that G2 was more suitable to be used as extension seed propagule. G0, G1, and G2 treatments also produced better tuber grades than G3 and G4.