Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109225
Title: Kejadian Babesiosis dan Anaplasmosis pada Sapi Potong di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2020
Other Titles: Incidence of Babesiosis and Anaplasmosis on Cattle in Tanah Datar Regency in 2016-2020
Authors: Nugraha, Arifin Budiman
Mohamad, Kusdiantoro
Putri, Junia
Issue Date: 2021
Publisher: IPB University
Abstract: Babesiosis dan anaplasmosis merupakan penyakit yang menyerang sel darah merah, disebabkan oleh Babesia sp. dan Anaplasma sp. dan ditularkan oleh caplak. Penyakit tersebut memiliki dampak yang merugikan, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kejadian babesiosis dan anaplasmosis pada sapi potong di Kabupaten Tanah Datar. Data sekunder mengenai parasit darah didapatkan dari Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Datar dengan jumlah sebanyak 375 sampel dari tahun 2016-2020. Hasil menunjukkan rata-rata persentase kejadian anaplasmosis 37,53% lebih tinggi dibanding kejadian babesiosis 11,71% (p<0,05). Sementara itu, tidak terdapat perbedaan rata-rata persentase kejadian babesiosis dan anaplasmosis berdasarkan jenis kelamin dan ras hewan (p>0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa infeksi parasit darah yang utama pada sapi potong di Kabupaten Tanah Datar ialah infeksi anaplasmosis dan tidak terdapat perbedaan infeksi berdasarkan jenis kelamin dan ras hewan. Kata Kunci: Anaplasmosis, babesiosis, Kabupaten Tanah Datar, kejadian, sapi potong
Babesiosis and anaplasmosis are diseases that infect red blood cells, caused by Babesia sp. and Anaplasma sp., which are transmitted by ticks. The disease have a negative impact in both health and economic perspective. This study aims to examine the incidence of babesiosis and anaplasmosis on cattle in Tanah Datar Regency. Secondary data of blood parasites were obtained from the Department of Agriculture in Animal Husbandry and Animal Health in Tanah Datar Regency with a total of 375 samples during 2016-2020. The result showed that the average percentage of anaplasmosis 37.53% was higher than that of babesiosis 11.71% (p<0.05). However, there were no difference of the average percentage of babesiosis and anaplasmosis among sex and animal breeds (p>0.05). Based on these results, it can be concluded that the main blood parasite infection on cattle in Tanah Datar Regency is anaplasmosis infection and there is no difference in infection based on sex and animal breeds. Keywords: Anaplasmosis, babesiosis, cattle, incidence, Tanah Datar Regency
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109225
Appears in Collections:UT - Animal Disease and Veterinary Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover2.8 MBAdobe PDFView/Open
B04170013_Junia Putri.pdf
  Restricted Access
Fullteks6.45 MBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran903.07 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.