Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109169
Title: Status Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaertner) Voss) sebagai Inang Bactrocera carambolae Drew & Hancock (Diptera: Tephritidae).
Authors: Winasa, I Wayan
Nurmansyah, Ali
Rohman, Habibi Nurul
Issue Date: 2015
Publisher: IPB University
Abstract: Salak pondoh (Salacca zalacca (Gaertner) Voss) merupakan salah satu jenis buah yang menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Pada tahun 2013, ekspor buah salak ke Tiongkok mengalami hambatan dengan ditemukannya larva lalat buah pada buah salak yang diimpor dari Indonesia. Temuan ini berakibat pada pemberian Notification of Non Compliance (NNC) dari pihak National Plant Protection Organization (NPPO) Tiongkok kepada NPPO Indonesia. Lalat buah ini belum pernah dilaporkan menginfestasi buah salak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status buah salak pondoh sebagai inang lalat buah B. carambolae dan mengetahui pengaruh pelukaan buah salak terhadap infestasi lalat buah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Semarang dan di Kebun Kelompok Tani Lestari di Dusun Jambusari, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Kegiatan penelitian berlangsung mulai bulan Juli 2014 sampai Februari 2015. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu pengujian laboratorium dan lapangan. Pengujian laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan (buah belimbing, buah salak tanpa luka, buah salak luka) dan 11 ulangan. Pengujian ini dilakukan dengan metode tanpa pilihan dan pilihan. Pengujian tanpa pilihan dilakukan dengan memasukkan masing masing jenis buah (5 buah belimbing, 5 buah salak tidak luka atau 5 buah salak luka) ke dalam sangkar uji yang berbentuk kotak yang terbuat dari kain kasa dan berukuran 35 cm x 35 cm x 40 cm. Sebanyak 10 pasang imago B. carambolae yang berumur 12-20 hari diinfestasikan ke dalam sangkar uji pada setiap perlakuan selama 3 hari. Pengujian dengan pilihan dilakukan dengan memasukkan ketiga jenis buah perlakuan tersebut dalam sangkar uji. Setelah 3 hari dipaparkan dengan B. carambolae, buah-buah dikeluarkan dari sangkar uji dan ditempatkan pada wadah dan diberi label. Pengujian lapangan menggunakan RAL dengan 2 perlakuan (buah salak dan buah belimbing) dan 10 ulangan. Sebanyak 5 buah salak yang masih berada di pohon dibersihkan dan disungkup dengan kain kasa selama 7 hari. Setelah itu, sebanyak 5 pasang imago B. carambolae yang berumur 12-20 hari dimasukkan ke dalam buah yang disungkup. Sebagai kontrol, sebanyak 5 pasang imago B. carambolae yang berumur sama dimasukkan ke dalam sangkar berisi 5 buah belimbing. Sangkar tersebut diletakkan di samping tandan buah salak yang disungkup. Imago lalat buah tersebut dibiarkan selama 7 hari untuk menginfestasi buah uji kemudian imago dikeluarkan dari sungkup atau sangkar. Buah dibiarkan selama 7 hari tanpa imago lalat buah, setelah itu buah dipanen dan dibawa ke Laboratorium untuk diamati. Variabel yang diamati meliputi jumlah buah yang terinfestasi, jumlah larva, pupa dan imago yang muncul. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa buah salak luka dan tidak luka dapat diinfestasi oleh lalat buah B. carambolae. Pada buah salak luka, lalat buah berhasil menginfestasi buah salak melalui lubang pelukaan. Pada buah iii salak tidak luka, lalat buah B. carambolae berhasil menginfestasi buah salak melalui pangkal buah dan melalui celah di antara sisik buah pada bagian pangkal buah. Proporsi buah salak tidak luka yang terinfestasi lalat buah pada kondisi tanpa pilihan tidak berbeda nyata dengan proporsi buah salak luka dan buah belimbing yang terinfestasi lalat buah. Berlawanan dengan hasil ini, pada kondisi dengan pilihan, proporsi buah salak tidak luka yang terinfestasi lalat buah nyata lebih kecil baik dari proporsi buah salak luka maupun proporsi buah belimbing yang terinfestasi lalat buah. Pada kondisi tanpa pilihan, jumlah larva, pupa dan imago lalat buah pada buah salak (baik tidak luka maupun luka) nyata lebih kecil dari jumlah larva, pupa, dan imago lalat buah pada buah belimbing. Namun demikian jumlah larva, pupa, dan imago lalat buah pada buah salak tidak luka tidak berbeda nyata dibanding pada buah salak luka. Pada kondisi dengan pilihan, jumlah larva, pupa, dan imago lalat buah pada buah salak tidak luka nyata lebih rendah dibanding pada buah belimbing dan salak luka. Hasil pengujian lapangan menunjukkan bahwa lalat buah B. carambolae tidak dapat menginfestasi buah salak yang masih berada di pohonnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109169
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover960.99 kBAdobe PDFView/Open
2015hnr.pdf
  Restricted Access
Fullteks15.49 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran474.98 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.