Analisis Wilayah Jelajah dan Model Kesesuaian Habitat Kalong (Pteropus vampyrus) di Provinsi Jawa Barat

Abstract

Kalong memiliki wilayah jelajah yang luas sehingga pemodelan distribusi spasial diperlukan untuk mengidentifikasi kesesuaian habitatnya. Satwa ini memiliki peranan penting bagi ekosistem meskipun dipercaya sebagai reservoir virus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan harian, wilayah jelajah, variabel yang berpengaruh terhadap kesesuaian habitat dan risiko virus nipah di Provinsi Jawa Barat. Titik perjumpaan dua individu kalong direkam pada tahun 2017-2018 menggunakan satellite telemetry ARGOS (Advanced Research and Global Observation Satellite). Analisis pergerakan harian dan wilayah jelajah menunjukkan hasil yang berbeda dari kedua individu dengan kecenderungan untuk tidak berpindah jauh dari titik awal perekaman. Nilai akurasi model kesesuaian habitat menunjukkan hasil sangat baik (AUC 0,975) dengan pengaruh variabel tertinggi yaitu curah hujan dan suhu. Salah satu habitat yang sesuai untuk kalong terdapat di Cagar Alam Leuweung Sancang. Pemetaan area risiko virus nipah menunjukkan sedikit lokasi yang memiliki risiko tinggi dalam penyebaran virus nipah.

The large flying fox has a wide home range so that spatial distribution modelling is required to identify the suitability of its habitat. This animal has an important role for the ecosystem although it is believed to be the reservoir of viruses. This study aims to analyze the daily movement, home range, variables that affect habitat suitability and risk of nipah virus in West Java Province. The presence point of the two individuals was recorded in 2017-2018 using ARGOS satellite telemetry. Analysis of daily movements and home ranges showed different results from both individuals with a tendency not to move far from the starting point of recording. The accuracy value of the habitat suitability model shows excellent results (AUC 0.975) with the highest variable influence of rainfall and temperature. One of the suitable habitats for kalong is found in Leuweung Sancang Nature Reserve. Mapping the risk area of nipah virus shows few locations that have a high risk in the spread of nipah virus.