Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109045
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo-
dc.contributor.advisorEkayani, Meti-
dc.contributor.authorYulia, Kiki-
dc.date.accessioned2021-09-01T16:20:40Z-
dc.date.available2021-09-01T16:20:40Z-
dc.date.issued2021-08-31-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109045-
dc.description.abstractTaman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan salah satu taman nasional yang secara jelas ditetapkan sebagai daerah konservasi. Taman nasional sebagai kawasan konservasi harus memiliki ekosistem yang asli dan utuh sebagai aspek pengawetan dan perlindungan, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Berdasarkan hal tersebut, TNGHS merupakan taman nasional yang memanfaatkan sebagian kawasannya sebagai lokasi wisata alam. Destinasi wisata alam TNGHS yang banyak diminati wisatawan tergabung dalam area Gunung Salak Endah (GSE). Kawasan wisata alam GSE adalah salah satu kawasan wisata alam yang telah lama dikembangkan dan berlokasi di Kabupaten Bogor. Kawasan wisata alam GSE memiliki sejumlah destinasi alam yang indah seperti Curug Cigamea, Curug Kondang dan pemandian air panas. Aktivitas wisatawan di kawasan wisata alam GSE berpeluang menimbulkan permasalahan timbulan sampah. Budaya ketidakpeduliannya wisatawan dalam mengelola sampah merupakan permasalahan yang sangat serius yang dapat mencemari lingkungan kawasan wisata alam GSE yang selanjutnya dikhawatirkan dapat mengancam keberlanjutan fungsi konservasi di kawasan wisata tersebut, sehingga perlu diterapkan konsep polluter pays principle (PPP) bagi wisatawan untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya. Salah satu kegiatan pengelolaan sampah berbasis wisatawan yang dapat dilakukan yaitu dengan sistem deposit refund. Penelitian ini sendiri bertujuan: (1) mengukur jumlah timbulan sampah yang dihasilkan di kawasan wisata alam GSE; (2) mengetahui dan mengeksplor persepsi wisatawan terkait pengelolaan sampah saat ini dan yang dapat diterapkan di kawasan wisata alam GSE; (3) menghitung willingness to pay wisatawan terkait pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis wisatawan di kawasan wisata alam GSE dan (4) menyusun strategi pengelolaan sampah berbasis wisatawan di kawasan wisata alam GSE. Pengukuran timbulan sampah yang berasal dari wisatawan kawasan wisata alam GSE dilakukan dengan metode yang mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang pengukuran timbulan dan komposisi sampah. Sementara itu analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengkaji persepsi wisatawan terkait pengelolaan sampah di kawasan wisata alam GSE. Sedangkan Contingen Valuation Method (CVM) dan pendekatan SWOT masing-masing digunakan untuk menganalisis potensi Willingness to Pay (WTP) dan strategi pengelolaan sampah berbasis wisatawan di kawasan wisata alam GSE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai timbulan sampah yang dihasilkan wisatawan dari 3 objek wisata (Curug Cigamea, Curug Kondang dan Pemandian Air Panas) sebesar 17,71 kg/hari atau sekitar 2.488,41 kg/tahun. Presepsi wisatawan terkait pengelolaan sampah di kawasan wisata alam GSE menunjukkan hal yang positif dimana wisatawan bersedia melakukan kelola sampah dengan deposit refund, yaitu wisatawan membayar uang deposit untuk potensi sampah kemasan yang ditimbulkannya di dalam kawasan wisata, dimana uang deposit tersebut dapat diambil kembali (refund) jika membawa dan membuang sampahnya di tempat terpilah pada gerbang atau titik penukaran sampah. Dana deposit yang tidak diambil kembali akan digunakan untuk membayar petugas pengelola sampah yang ditinggalkan wisatawan di dalam kawasan wisata. Kesediaan membayar wisatawan terhadap sistem deposit refund di kawasan wisata alam GSE menunjukkan sebagian besar mendukung kegiatan tersebut. Nilai rataan WTP yang bersedia dibayar untuk setiap satu sampah sebesar Rp 5.000 (plastik), Rp 9.000 (logam), Rp 4.000 (kertas), Rp 700 (kaca). Adapun 4 prioritas strategi pengelolaan sampah berbasis wisatawan yang perlu dilakukan untuk implementasi deposit refund sampah di kawasan wisata alam GSE yang pada dasarnya meliputi 2 hal yaitu deposit refund merupakan skema yang perlu dibangun untuk memenuhi partisipasi wisatawan dalam kelola sampah dan dalam pelaksanaannya perlu kerja sama dengan petugas kebersihan (volunteer) yang selama ini membantu pengelolaan sampah dan juga memanfaatkan sampah yang ditimbulakan oleh wisatawan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengelolaan Sampah Berbasis Wisatawan di Kawasan Wisata Alam Gunung Salak Endah Taman Nasional Gunung Halimun Salak Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddeposit refundid
dc.subject.keywordpersepsiid
dc.subject.keywordtimbulan sampahid
dc.subject.keywordwillingness to payid
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover7.21 MBAdobe PDFView/Open
Fullteks.pdf
  Restricted Access
Fullteks7.15 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran7.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.