Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108844
Title: Strategi Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Tumbuhan Melalui Pengetahuan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
Strategy in Utilizing Environtmental Services and Plant Diversity through Local Knowledge of the People Living Around Mount Ciremai National Park.
Authors: Setiadi, Dede
Y Purwanto
Chikmawati, Tatik
Qayim, Ibnul
Lesmanawati, Ina Rosdiana
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia memiliki hutan dengan kekayaan keanekaragaman hayati melimpah sehingga memiliki peluang yang sangat besar dalam memperoleh manfaat dari keanekaragaman hayati yang ada di kawasan hutan tersebut. Selain manfaat langsung yang dapat diperoleh dari hutan berupa hasil hutan (kayu, rotan, dan sumberdaya hutan lainnya), manfaat lain yang dapat diperoleh adalah hutan sebagai penyedia jasa ekosistem. Jasa ekosistem merupakan sesuatu yang ada pada ekosistem yang bermanfaat untuk manusia. Dalam hubungannya dengan manfaat yang diperoleh manusia dari ekosistem, jasa ekosistem dibagi kedalam empat komponen, yaitu jasa pendukung (supporting services), jasa penyedia (provisioning services) jasa pengaturan (regulating services), dan jasa budaya (cultural services). Kawasan penyedia jasa ekosistem contohnya adalah hutan di kawasan TNGC, Kuningan, Jawa Barat. Kawasan TNGC merupakan hutan konservasi yang memiliki potensi keanekaragaman hayati tinggi, penyerap karbon, berperan sebagai kawasan sistem penyangga sistem kehidupan, terutama sebagai sumber hidrologis dan pengatur tata hidrologis utama bagi masyarakat Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Brebes. Keberadaan sumberdaya air di kawasan TNGC ini sangat vital dalam menopang kebutuhan masyarakat akan sumber air bersih untuk pertanian, rumah tangga, industri, wisata dan sebagainya. Selain itu kawasan TNGC juga sebagai penyedia jasa ekosistem wisata alam yang ada di sekitar kawasan. Kawasan TNGC dapat dikembangkan sebagai kawasan hutan untuk pariwisata alam. Potensi wisata alam di kawasan hutan tersebut dengan daya tariknya yang tinggi merupakan potensi yang bernilai jual tinggi sebagai obyek wisata, sehingga pariwisata alam di kawasan hutan tersebut layak untuk dikembangkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sampai dengan Desember 2017. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi langsung di lapangan dan analisis vegetasi keanekaragaman hayati yang ada di kawasan, wawancara bebas, dan semi terstruktur. Berdasarkan penilaian kapasitas (supply) jasa ekosistem, penutupan lahan berupa hutan alami menghasilkan jasa ekosistem terbesar, walaupun tingkat permintaan (demand) terhadap hutan alam juga besar, tetapi masih di bawah tingkat penyediaan dari hutan alami tersebut. Hasil penilaian terhadap ketersediaan jasa ekosistem diperoleh hasil bahwa status ketersediaan jasa ekosistem di Kawasan TNGC masih bisa terpelihara dengan baik sehingga masih tetap dapat menyediakan barang dan jasa untuk mendukung kehidupan manusia. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan yang baik antara kondisi sosial dan ekologi yang ada pada Kawasan TNGC. Terpeliharanya penutupan lahan di kawasan TNGC merupakan bentuk terjalinnya kondisi sistem ekologi sosial yang ditunjukkan dengan hutan alami yang masih ada. Vegetasi di kawasan TNGC terdiri atas hutan pinus, semak belukar, kaliandra dan vegetasi hutan alam. Upaya perlindungan keanekaragaman hayati pada berbagai penutupan lahan perlu dilakukan agar dapat mengembalikan fungsi hutan sebagai penyedia oksigen, penyerap karbon yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Hasil inventarisasi struktur dan komposisi vegetasi di kawasan TNGC menunjukkan bahwa proses suksesi alami yang ada di kawasan TNGC ini berlangsung baik, dimana pada tingkat semai, tutupan hutan pinus dan semak belukar ditemukan jumlah jenis yang sebanding dengan jenis yang ada di hutan alami. Masyarakat sekitar kawasan memiliki pengetahuan yang baik tentang keanekaragaman jenis tumbuhan berguna di lingkungannya. Pemanfaatan keanekaragaman jenis tumbuhan untuk keperluan hidup sehari-hari. Upaya pemanfaatan tumbuhan berguna yang dilakukan masyarakat sekitar kawasan melalui upaya budidaya. Pola budidaya yang dilakukan oleh masyarakat sekitar dapat mengalihkan kecenderungan masyarakat untuk melakukan perambahan terhadap kawasan hutan TNGC. Dengan demikian sumberdaya alam hutan ekosistem TNGC tetap terjaga kelestariannya. Kawasan TNGC memiliki banyak sumber mata air yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar kawasan. Pemanfaatan sumberdaya air oleh masyarakat dilakukan melalui dua jalan pemanfaatan, yaitu pemanfaatan air secara komersial dan non komersial. Pemanfaatan secara komersial ditujukan untuk air minum dalam kemasan, menunjang industri pertanian, dan lain-lain. Adapun untuk kegiatan non komersial untuk memenuhi keperluan rumah tangga dan untuk kepentingan sosial. Kawasan TNGC sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Barat, karena letaknya yang strategis, berada di antara 3 wilayah, yaitu Kuningan, Majalengka, dan Cirebon. Berbagai lokasi obyek wisata dikembangkan di kawasan TNGC, dengan konsep pariwisata berbasis alam. Sebagai kawasan wisata berbasis alam, maka aspek kelestarian alam merupakan hal mutlak yang harus menjadi perhatian pengelola TNGC dan masyarakat sekitar kawasan untuk saling menjaga keberadaan kawasan, agar kelestarian tetap tinggi. Biomassa dan cadangan karbon terbesar terdapat pada tingkat pohon dibandingkan dengan tingkat tiang dan pancang. Tingginya biomassa dan cadangan karbon pada tingkat pohon karena pada tingkat pohon memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan dengan diameter pada tingkat tiang dan pancang. Dengan demikian kawasan TNGC sangat berpotensi sebagai penyedia jasa ekosistem yang bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya bagi masyarakat sekitarnya. Oleh karenanya dalam pengelolaan jasa ekosistem TNGC ini dibutuhkan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah dengan seluruh perangkat terkait, pihak swasta atau pelaku ekonomi, serta masyarakat luas. Semua unsur tersebut perlu memiliki visi yang sama dan terpadu untuk menuju dan mensukseskan keberlanjutan kawasan TNGC yang berbasis nilai dan berwawasan lingkungan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108844
Appears in Collections:DT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover876.22 kBAdobe PDFView/Open
DISERTASI INA ROSDIANA LESMANAWATI _G363120021 Watermark.pdf
  Restricted Access
Fullteks10.81 MBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran924.23 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.