Formulasi, Karakteristik Fisikokimia, dan Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia) Berbasis Minyak Kelapa

Abstract

Krim ekstrak daun pare berbasis minyak kelapa merupakan salah satu produk olahan non pangan yang potensial karena memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan membuat formulasi basis krim minyak kelapa sesuai standar mutu SNI 16-4399-1996 dan menguji aktivitas antibakteri krim. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Analisis krim ekstrak etanol daun pare berbasis minyak kelapa memiliki stabilitas yang homogen. pH krim minyak kelapa, dengan tambahan 0.5 g serta 1 g ekstrak etanol daun pare berada pada nilai 4.70, 4.85, dan 6.31. Viskositas krim yang diperoleh adalah 5542.67 cP (F1), 5989.33 cP (F2), 5999 cP (F3). Aktivitas antibakteri terhadap S. epidermidis menggunakan metode dilusi dengan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), sedangkan pada bakteri P. acnes menggunakan metode difusi dengan penentuan zona hambat. Krim F1A, F2A, dan F3A yang diujikan terhadap bakteri P. acnes tergolong memiliki zona hambat bakteri sangat kuat. Diameter zona hambat yang terbentuk adalah 29.81±0.84c mm untuk krim F1A, 32.55±1.08d mm untuk krim F2A, dan 21.39±2.17b mm untuk krim F3A.

Cream of Momordica charantia leaves extract based on coconut oil is one of the potential non food product because it has antibacterial properties. This research aimed to make coconut oil cream base formulation according to SNI 16-4399-1996 quality standard and test the antibacterial activity of cream. The extraction was perfomed by maceration using 96% ethanol. Analysis of cream of ethanol extract of M. charantia leaves in coconut oil has homogeneous stability. The pH of coconut oil cream, with an additional 0.5 g and 1 g of M. charantia leaves ethanol extract is at a value of 4.70, 4.85, and 6.31. The cream viscosity is 5542.67 cP (F1), 5989.33 cP (F2), 5999 cP (F3). Antibacterial activity against S. epidermidis was carried out by dilution method with determination of MIC, whereas in P. acnes bacteria carried out by diffusion method with determination of inhibition zone. Cream of F1A, F2A, and F3A tested on P. acnes are classified as having very strong inhibition zones. The diameter of the inhibition zone formed was 29.81±0.84c mm for F1A, 32.55±1.08d mm for F2A, and 21.39±2.17b mm for F3A cream.