Analisis Metagenomik Konsorsium Mikroalga pada Ekosistem Pantai Jawa Berdasarkan Metode Shotgun Sequencing

Abstract

Mikroalga merupakan mikroorganisme fotoautotrof potensial yang dapat dikembangkan menjadi sumber energi alternatif. Sebelumnya penelitian biodiversitas dan identifikasi telah dilakukan secara morfologi dan molekuler menggunakan primer 16S rRNA. Studi metagenomik ini bertujuan untuk menganalisis proporsi mikroalga prokariotik dan eukariotik serta komposisi mikroalga menggunakan metode Shotgun Sequencing. Sampel kultur mikroalga dari Pantai Glagah (L1), Pantai Pasongsongan (L2), Pantai Branta (L3), Balai Budidaya Mikroalga Jepara (L4), Pantai Bangsring (L5), dan Pantai Blekok (L6) disekuensing dengan metode NGS berupa shotgun sequencing. Kemudian data dianalisis secara metagenomik menggunakan platform Maser. Hasil klasifikasi ditemukan 8 famili, 23 genus, dan 18 spesies mikroalga prokariotik, serta 14 famili, 37 genus, dan 67 spesies mikroalga eukariotik. Jenis yang paling sering ditemui pada tingkat famili yaitu Bacillariophyceae dengan frekuensi 19%, tingkat genus yaitu Bacillus sebesar 30%, dan tingkat spesies adalah uncultured Chroococcidiopsis sp. sebesar 15,83%. Sampel Pantai Blekok (L6) adalah yang paling beragam komposisinya.

Microalgae are potential photoautotrophic microorganism that can be developed as an alternative energy source. Previously, research on their biodiversity and identification had been carried out morphologically and molecularly using 16S rRNA primers. This metagenomic study aims to analyze the proportion of prokaryotic and eukaryotic microalgae and the composition of microalgae using the Shotgun Sequencing method. Microalgae culture samples from Glagah Beach (L1, Pasongsongan Beach (L2), Branta Beach (L3), Microalgae Cultivation Center Jepara (L4), Bangsring Beach (L5), and Blekok Beach (L6) were sequenced in NGS platform by shotgun-sequencing. Data were then analyzed metagenomically using the Maser platform. The classification results found 8 families, 23 genera, and 18 species of prokaryotic microalgae, as well as 14 families, 37 genera, and 67 species of eukaryotic microalgae. The most frequently encountered type at family level was Bacillariophyceae by 19% frequency, at genus level was Bacillus at 30%, and species level was uncultured Chroococcidiopsis sp. at 15.83%. The Blekok Beach sample (L6) is the most diverse in composition.