Analisis Komitmen Sektor Publik dan Swasta Terhadap Deforestasi Nol Studi Kasus Sumatra Selatan

Abstract

Untuk mengatasi deforestasi dan peningkatan ekonomi masyarakat, Pemerintah Sumatera Selatan berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam mencapai Pertumbuhan Hijau 2017 (Finlayson 2017). Semua kegiatan ekonomi terkait tata guna lahan harus sesuai dengan regulasi. Sektor swasta mendukung dengan beberapa inisiatif melalui sertifikasi sebagai komitmen mereka terhadap deforestasi nol (ZDC). Namun dari data tutupan lahan, Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi dengan kehilangan tutupan hutan tertinggi di Indonesia yang diikuti dengan peningkatan kegiatan ekonominya (Rizal 2016, Dwiprabowo et al. 2014). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan komitmen sektor publik dan swasta dalam mewujudkan nol deforestasi. Tahapan yang dilakukan yaitu wawancara dengan instansi terkait dan mengumpulkan data tentang intervensi publik dan inisiatif swasta. Penelitian ini menggunakan teori kepatuhan untuk menganalisis komitmen kedua sektor. Untuk menjelaskan komitmen tersebut, perlu mengidentifikasi intervensi sektor publik dan inisiatif sektor swasta yang telah ada terkait dengan ZDC, memahami dinamika perubahan penutupan hutan alam dan penggunaan lahan yang terjadi sebelum banyaknya aktifitas transisi hutan hingga tercetusnya ZDC, serta memahami dampak dari komitmen dalam kelestarian hutan dan lanskap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor publik dan swasta di Sumatera Selatan telah menunjukkan komitmennya terhadap ZDC. Kepatuhan tersebut menunjukkan bagaimana komitmen tersebut diintegrasikan ke dalam kebijakan, pengaturan tata kelola publik dan swasta yang selaras, dan perubahan kualitas lingkungan yang baik dengan penurunan laju deforestasi dari 4,3 % menjadi 2,6%. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu tujuan ZDC yaitu setidaknya mengurangi separuh laju hilangnya hutan alam pada tahun 2020 telah dilaksanakan oleh kedua sektor. Selain itu, kedua sektor tetap berupaya untuk mengakhiri hilangnya hutan alam pada tahun 2030.

To address deforestation, South Sumatra Goverment was committed to be the frontrunner in attaining Green Growth 2017. All economic activities related to land use must comply with the regulations. The private sector supports them with some initiatives by several certifications as their commitment toward zero deforestation (ZDC). However, from the land cover data, South Sumatra Province is one of the highest forest cover loss in Indonesia followed by increasing economic activities. This study aims to explain commitments of the public and private sectors in complying toward zero deforestation. This research conducted interviews with relevant agencies and collect the data regarding interventions and initiatives. This study used compliance theory to analyze the commitments of both sectors. The results showed that the public and private sectors in South Sumatra have shown their commitment with the type of treaty-induced compliance. The compliance showed how the commitment is integrated into policies, aligned public and private governance arrangements, and a good environmental quality change by reduced deforestation rate. This showed that one of the ZDC’s objectives is at least halve the rate of loss of natural forests globally by 2020 has been implemented by both. Thus, they strive to end natural forest loss by 2030