Produksi Metana dan Karbon Dioksida dari Feses Sapi Perah dengan Pakan dari Pencacahan dan Ensilasi Rumput Gajah

Abstract

Metana dan karbon dioksida dihasilkan melalui sistem pencernaan dengan jalur enterik dan feses. Pakan hijauan menjadi faktor penting yang memengaruhi produksi kedua gas ini. Perlakuan pada hijauan diduga dapat memberikan pengaruh pada produksi metana dan karbon dioksida. Ensilasi dan pencacahan merupakan perlakuan yang telah dikenal dan banyak digunakan untuk mengolah hijauan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi metana dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh feses sapi perah dengan pakan rumput gajah dicacah dan diensilasi. Penelitian berlangsung dari Agustus 2020 hingga Februari 2021. Rancangan penelitian ini adalah rancangan bujur sangkar latin 4×4. Empat ekor sapi perah peranakan Friesian Holstein betina dalam masa kering digunakan dalam penelitian ini. Hijauan yang digunakan dalam penelitian adalah rumput gajah berumur 55 hari yang dikenakan empat perlakuan, yaitu FW (rumput gajah segar utuh), FC (rumput gajah segar dicacah), SW (silase rumput gajah utuh), dan SC (silase rumput gajah dicacah). Analisis proksimat dilakukan pada setiap bahan pakan. Penelitian dilakukan dalam empat periode dengan durasi waktu 21 hari tiap periode. Setiap sapi diberikan ransum lengkap (konsentrat ditambah hijauan yang telah diberi perlakuan) selama 21 hari, di mana 14 hari pertama digunakan untuk adaptasi dan 7 hari terakhir untuk koleksi feses. Feses yang telah dikumpulkan kemudian ditimbang. Feses diambil sebagian untuk dianalisis proksimat dan dimasukkan ke dalam sungkup tertutup untuk proses inkubasi gas. Kelompok dalam inkubasi gas yaitu kelompok tanpa pemberian EM4 dan kelompok dengan pemberian EM4 1%. Feses diinkubasi selama 8 minggu. Sampel gas diambil dari setiap sungkup tiap minggu untuk kemudian dianalisis menggunakan kromatografi gas. Perlakuan pencacahan dan ensilasi rumput gajah dapat meningkatkan konsumsi bahan kering dan koefisien cerna pakan (p<0,05). Efektivitas perlakuan dalam meningkatkan konsumsi bahan kering dan koefisien cerna pakan dapat dikategorikan menjadi SC > SW > FC > FW. Pencacahan dan ensilasi tidak berpengaruh nyata dalam produksi metana dan karbon dioksida dari feses sapi perah pada kedua grup. Pemberian EM4 1% pada inkubasi feses memberikan hasil berbeda nyata dalam produksi metana dan karbon dioksida dari feses sapi perah (p<0,05). Produksi metana dan karbon dioksida dipengaruhi beberapa faktor, seperti volatile solid feses dan durasi inkubasi. Pemberian perlakuan rumput gajah (ensilasi dan pencacahan) tidak berpengaruh terhadap produksi metana dan karbon dioksida yang dihasilkan dari feses sapi perah yang diinkubasi dalam sungkup tertutup. Penambahan EM4 1% pada feses sapi perah dapat meningkatkan produksi metana dan karbon dioksida.

Methane and carbon dioxide are produced by digestive system through enteric and fecal pathway. Feed become a key factor which influence the production of methane and carbon dioxide. Application of forage treatments are expected to modulate in methane and carbon dioxide production. Ensiling and chopping are famous forage treatments that have been widely known and used. This research aims to measure methane and carbon dioxide production in dairy cattle feces given different forage treatments (ensiling and chopping). The research had been conducted from August 2020 to February 2021. The design of this research is 4×4 Latin square design. Four Frisian Holstein cows were used as the experimental animals. All cows were in dry period. Forage used in this research is 55 days old elephant grass and subjected to the following treatments: FW (elephant grass without any treatment), FC (mechanically chopped elephant grass), SW (ensiled intact elephant grass), and SC (mechanically chopped ensiled elephant grass). Proximate analysis were carried out for all the feedstuff. The research was conducted in four periods which lasted 21 days. Each cow was given total mixed ration for 21 days, the first 14 days for feed adaptation and the last 7 days for feces collection. Collected feces is weighed, some of the feces was taken for incubating, small amount of feces is taken for proximate analysis. There were two groups for the incubation process, the first was incubation without EM4 and the second was incubation with EM4 1%. Incubation lasted 8 weeks, each week gas samples were taken from the incubator and then analyzed using gas chromatography. According to the results from the research, forage treatment increased feed consumption and feed digestibility, the effectiveness of treatments can be sorted as follows SC > SW > FC > FW. Forage treatments did not give significant result for the production of methane and carbon dioxide. Administration of EM4 1% in incubation process also produced significant result for the production of methane and carbon dioxide during incubation. Methane and carbon dioxide forming process take place in anaerobic condition and are influenced by factors such as the amount of substrate and incubation duration. Ensiling and chopping have no influence in methane and carbon dioxide production from dairy cattle feces incubated in closed chamber. Addition of EM4 1% in dairy cattle feces may increase production of methane and carbon dioxide.