Keragaman Makrofungi di Cagar Alam Dungus Iwul dan Kebun Kelapa Sawit dengan Pendekatan Ekologi Lanskap

Abstract

As the biggest tropical country in Southeast Asia with the third-largest forest, Indonesia has limited data on macrofungal diversity. The limitation of the data is due to the lack of macrofungal research in high biodiversity locations. One such place is Dungus Iwul Nature Reserve (CADI). The purpose of this study was to determine and examine the macrofungal species diversity caused by changes in landscape structure (fragmentation and land-use change) that occurred in the CADI Fragment and the Oil Palm Plantation of PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN) Matrix, Cigelung, West Java. The sampling method used was opportunistic sampling assisted by line intercept. Macrofungal identification used morphological characters. Macrofungal community ecology analyses were performed in R software. The results showed macrofungal population and diversity in CADI were the highest, followed by PTPN planted in 2004 and 2003, with a significant difference of macrofungal community among the three study locations. The macrofungal community dominance index shows the opposite, with the highest in PTPN 2003 and the lowest in CADI. These results showed changes in macrofungal population and diversity from the conversion in landscape structure. There were eleven possible indicator species in CADI, two species in PTPN 2003, and five species in PTPN 2004.

Sebagai negara tropis terbesar di Asia Tenggara dengan hutan terluas ketiga, Indonesia memiliki data keanekaragaman cendawan makroskopis (makrofungi) yang terbatas. Keterbatasan data tersebut disebabkan karena kurangnya penelitian makrofungi di lokasi yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Salah satunya adalah Cagar Alam Dungus Iwul (CADI) yang merupakan remnant fragment hutan hujan tropis dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji perbandingan keragaman spesies makrofungi yang disebabkan oleh perubahan struktur lanskap (fragmentasi dan alih fungsi lahan) yang terjadi di Fragmen CADI dan Matriks Kebun Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN), Cigelung, Jawa Barat. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah opportunistic sampling dibantu line intercept. Identifikasi makrofungi didasarkan pada karakter morfologi. Analisis ekologi komunitas makrofungi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak R. Hasil penelitian menunjukkan populasi dan keanekaragaman makrofungi pada CADI merupakan yang tertinggi, disusul PTPN tahun penanaman 2004 dan 2003, dengan perbedaan komunitas makrofungi yang signifikan antara ketiga lokasi tersebut. Indeks dominasi komunitas menunjukkan sebaliknya, tertinggi di PTPN 2003 dan terendah di CADI. Hasil ini menunjukkan adanya perubahan populasi dan keragaman makrofungi dari perubahan struktur lanskap. Terdapat sebelas spesies di CADI, dua spesies di PTPN 2003, dan lima spesies di PTPN 2004 yang berpotensi sebagai spesies indikator lokasi masing-masing.